4. Aku ingin kebahagiaan dalam hidupku (5/5)

128 1 3
                                    

K e l v i n _ m e n a n g k u p _ w a j a h _ S y l a _ d a n _ m e n a t a p n y a _ s e n d u _ n a m u n _ S y l a _ t a k _ m e n u n j u k k a n _ e k s p r e s i _ a p a p u n _ s e l a i n _ t a t a p a n _ k o s o n g _ y a n g _ d i d a l a m n y a _ t e r d a p a t _ k e t a k u t a n _ i k u t _ a k u _ b i a r _ a k u _ o b a t i _ u c a p _ K e l v i n _ s e r a y a _ m e n a r i k _ t a n g a n _ Sheila _ ia _ m e n u r u t i _ s a j a _ d a n _ m e n g i k u t i _ K e l v i n _ d i b e l a k a n g n y a

Happy reading 🎉

" Sudah selesai " ucap kelvin seusai mengobati luka Syla, "bagaimana sekarang sudah membaik?" tanya kelvin, Syla hanya mengangguk sebagai jawaban

kelvin lalu menangkup wajah Syla, "tenangkan dirimu ada seseorang yang harus kau urus" ucap Kelvin tenang, Syla memeluk kelvin secara tiba-tiba kelvin tersenyum kecil dan membalas pelukannya

arya membuka pintu ruang khusus kepala rs tanpa mengetuknya terdahulu pasalnya karena dia adalah sahabatnya tapi ia mendapat kejutan yang mengejutkan saat ia melihat kelvin dan Syla berpelukan, ' apah ' ucap Syla horor dalam benaknya, "ini jam kerja kalian sedang ngapain?" Ucap arya sambil menjaga imagenya pura-pura tidak tahu

What tiba-tiba suasana hati Syla berubah pipinya merona kelihatannya dia malu dan melepaskan pelukannya begitu juga kelvin ia terkejut dan langsung angkat bicara, "ada apa... kau kau tiba-tiba datang kemari?" tanya kelvin menahan rasa malunya membuat arya mengangkat sebelah alisnya tak terima

Syla menjauh dari kelvin membuat Arya mendapatkan peluang dan menunjukkan smirknya, Arya segera duduk diantara Syla dan kelvin dan merangkul kelvin, "kau hebat" bisik Arya pada Kelvin, matanya melotot mendengar kata yang keluar dari mulut sahabatnya itu, "owh kau salah paham, Syla sedang sakit" ujar Kelvin tenang

Arya memalingkan wajahnya pada Syla, "Hah wajahmu kenapa?" Tanya Arya pada Syla karena terkejut, "tidak sopan!" Decih Kelvin tapi Arya tak menghiraukan, "tak apa" ucap Syla datar dan menunjukkan tatapan kosong yang penuh ketakutan lebam pada rahangnya dan sudut bibirnya yang sedikit sobek disertai mimik wajah tanpa ekspresi melukiskan betapa berantakannya perasaan Syla dan yang ada dalam pikirannya hanyalah ketakutan yang terjadi pada malam itu kini menghantui hantu hidupnya

"Siapa yang melakukan ini padamu? Apakah kelvin yang melakukannya?" tanya tanya Arya penasaran sebelum pertanyaannya selesai Kelvin menyala, "enak saja" ucap kelvin yang merasa dituduh, "serah" arya memutar bola matanya malas dan melanjutkan pertanyaannya, "ataukah keka..." pertanyaan Arya dipotong untuk kedua kalinya tapi bukan oleh Kelvin melainkan Syla, "cukup" ucap Syla yang terdengar seperti membentak karena ia sama sekali tidak ingin mendengar nama orang itu dan berpura-pura menjadi kekasihnya lagi di hadapan semua orang yang entah kenapa ia merasa muak saat orang lain bilang bahwa kakaknya adalah kekasihnya kali ini rasanya seperti ingin muntah mendengarnya membuat Kelvin dan Arya terkejut karena Syla tidak biasanya seperti itu lalu pergi meninggalkan kedua orang lelaki tersebut setelah memakai masker untuk menutupi luka disudut bibirnya dan legam pada rahangnya yang sudah terlihat membaik ke ruang dimana ia mendapatkan ketenangan

***

"Kakak (dr. Cantik) kemana ya? Kok dia belum kesinisih" monolog Rubi yang tengah duduk di sisi ranjangnya menunggu kedatangan Syla

Tiba-tiba pintunya terbuka sendiri dan menampakan seorang perempuan yang berjalan ke arahnya mengenakan masker dan pakaian khas dokter, "kak aku menunggumu dari tadi" ucap Rubi seketika lalu mempoutkan bibirnya sambil melihat Syla yang menurutnya terlihat menyeramkan, "hmm" respon Syla

"kak aku ingin segera melanjutkan terapinya" ucap Rubi manja, "ya" singkat Syla, "Kakak kenapa pake masker? Sakit?" Tanya Rubi, "Hmm" respon Syla, "kalo kakak sakit! Kenapa bekerja?" Tanya Rubi lagi yang hanya dijawab singkat oleh Syla, "ya" Rubi mengerutkan keningnya dan melihat mata Syla kosong Rubi tak dapat melihat cahaya di sana ya iya lihat hanyalah kegelapan membuat Rubi tak tahu harus apa, "kak lihat! aku bisa berdiri tanpa berpegangan sekarang" ucap Rubi mencoba menghibur Syla, "bagus" singkat Syla yang terdengar seperti memuji

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang