14. Prewedding

2.2K 259 65
                                    

"Hormati dia seperti kalian menghormatiku, mengerti?"

"TIDAK MAU!"

Sahut seorang pria yang baru datang dari tangga eskalator dengan senyum hangatnya. Choco dan Hueningkai kaget.

"Bayu?"

Mengapa orang ini bisa ada di sini? Choco penasaran. Bayu menghampiri mereka sambil membenarkan dasi dan jasnya bangga, menenteng sebuah tas kerja berisi banyak dokumen penting di dalamnya.

"Oh, jadi ini Hueningkai with different vibe? Hm?"

Pria berperawakan tinggi kurus itu menyenggol lengan Choco, mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum jahil, bermaksud menggoda gadis itu. Choco hanya diam menatapnya dengan tatapan 'apa sih?'. Hueningkai menyahut, "Kak Bayu? J-jadi?"

"Ehem! Ya! Jadi pria tampan yang sedang berdiri di depan kalian ini adalah seorang jaksa."

Sambungnya bangga, sesumbar pada para karyawati di sana, melambai-lambaikan tangannya sambil memberi kiss bye pada mereka. Tentu saja karyawati di sana terpesona dengan ketampanan Bayu yang tidak perlu diragukan lagi sejak jaman SMA. Masih sama seperti dulu, alay. Hueningkai membatin.

"Tugasku di sini adalah membantu mengurus hal yang berkaitan dengan tim firma hukum perusahaan."

Bayu adalah penghubung atau perantara antara firma hukum perusahaan dan konsultan hukum serta advokat untuk memberi bantuan hukum, menjaga hak-hak dan kepentingan hukum perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pria itu memang punya relasi yang luas, jadi sangat bisa diandalkan.

"Ciee yang mau menikah ciee!" Celetuknya kemudian yang membuat Choco dan Hueningkai kembali memerah sementara yang lain tertawa.

"Ah, tidak sabarnya punya banyak keponakan yang lucu!"

Lanjutnya menoleh, lalu mengerling, menggoda calon pasutri itu. Para karyawan yang melihatnya tentu tertawa lagi. Ish! Bayu ini benar-benar ya!

"A-apa yang kalian tertawakan hah?"

"Bubar bubar!"

¤¤¤

Bara tengah membuka sebuah undangan, ia terdiam sejenak setelah melihat nama pasangan calon pengantin yang tertera di dalam undangan itu.

______________________________

Kai Kamal Huening

&

Kang Choco Ayu
______________________________

Hatinya mendadak sakit, ditinggal nikah saat sedang sayang-sayangnya? Sorot matanya menjadi sendu, perjuangannya selama ini untuk mendapat hati Choco selama ini gagal? Ia harus terima, ia harus lapang dada. Kalau memang ini takdir, ia bisa apa? Yang bisa dia lakukan hanyalah berpasrah dan menerima setiap ketentuan Sang Pencipta, menjalani skenario kehidupan yang telah digariskan.

Sebulan lagi, pujaan hatinya telah resmi menjadi istri dari seorang CEO. Ia harus rela, Choco pasti akan hidup bahagia dengan pria bule itu. Bukan dengan dirinya, ia hanya seorang vokalis band belum banyak dikenal publik, honornya sedikit dan mungkin tidak bisa membuat Choco bahagia. Ia sadar diri dan mulai mundur sedikit demi sedikit.

Suasana cafe yang sepi di sore hari memang sangat menenangkan untuknya. Melihat ke arah jendela dimana terdapat orang-orang yang berlalu lalang untuk kembali dari tempat kerja mereka membuatnya tersenyum tipis. Inilah hidupnya, inilah takdir yang harus ia terima. Menyesap secangkir kopi robusta yang pahit sambil menulis di dalam buku catatan kecil yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Adult | Hueningkai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang