19. New home

2.6K 241 25
                                    

Welcome to our new home!

Welcome to our new home!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Ah, finally!"

Hueningkai tersenyum melihat rumah barunya yang sudah tertata rapi, bersih dan indah. Ya, mereka baru saja pindah rumah yang terletak dua blok dari rumah istrinya. Rumah yang cukup besar dengan pekarangan penuh tanaman hias dan pepohonan yang tidak terlalu tinggi membuat hawa sejuk. Mata pun segar memandang rerumputan hijau yang tumbuh subur di sana.

"Kamal, ini diminum dulu."

Choco datang lengkap dengan masker dan alat kebersihannya menyodorkan seplastik es teh, Hueningkai langsung menyambarnya dan meminumnya. Rasanya haus sekali setelah seharian memindahkan barang-barang dari rumah sang istri ke sini.

Mereka berdua memang tidak menyewa orang untuk memindahkan barang, lagipula mereka hanya memindahkan barang-barang kecil seperti karpet, meja kecil, kursi rotan, baju, dan beberapa barang kesayangan Choco karena rumah barunya memang sudah lengkap dengan perabotan, lemari, kitchen set, kulkas, spring bed, sofa, TV, meja makan, dan lainnya sudah tersedia, hanya tinggal menata dan merapikannya saja.

Pria bule itu senang memandangi istrinya yang tampak gesit bergerak kesana-kemari, ia duduk di sofa, diam-diam memperhatikan Choco yang tengah mengelap meja tamu yang sedikit berdebu. Tubuh wanita itu membungkuk ke depan, menampilkan bagian atas buah dadanya yang tertutupi bra dari luar kaos oblongnya. Mata hazel itu tak bisa lepas, sangat suka pemandangan yang baginya erotis itu.

Choco menyeka keringatnya yang meluncur bebas dari pelipis dengan punggung tangannya lalu kembali ke aktivitasnya mengelap meja yang kini hampir bersih. Tubuhnya benar-benar memanas dan basah keringat. Ia tersenyum senang saat pekerjaannya sudah selesai, lalu bangkit dan langsung disambut seringai dari Hueningkai.

"Kak Choco~"

Panggilnya dengan nada manja, lengkap dengan panggilan 'kak', menggemaskan juga menggoda secara bersamaan.
Kalau sudah begini pasti ada maunya.

"Apa?"

Jawab Choco dengan nada datar, mencoba secuek mungkin meskipun dalam dirinya ia gugup setengah mati. Takut lebih tepatnya. Hueningkai meraih tubuhnya lalu menjatuhkannya di sofa, menindihnya kasar. Menahan kedua tangan wanita itu ke samping kepalanya agar ia tak bisa memberontak.

Menatap manik mata berbinar itu sekejap lalu menyambar bibirnya kasar. Choco melotot kaget. Gila! Ini masih siang! Masa sih suaminya 'minta' ?

Lama kelamaan ciuman itu semakin menuntut, membuatnya mau tak mau harus mengimbangi permainan bibir Tuan Huening, membuka mulutnya. Lidah mereka saling bertaut dengan nafas terengah. Salahkan otak mesum Hueningkai yang tidak bisa menahan nafsunya, tangannya mulai merayap berniat membuka kaos yang istrinya gunakan, tapi sebelum itu terjadi, pintu terbuka menampilkan dua sosok lelaki yang melotot sempurna melihat pemandangan itu. Siapa lagi kalau bukan Sobri dan Vernon.

Adult | Hueningkai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang