~aku benci malam ini~
''I need your love before I fall, fall''
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.sesampainya jimin dan y/n di rumah sakit
"bagaimana keadaannya dok?" tanya jimin khawatir"untung saja kau cepat membawanya kemari, jadi alerginya belum terlalu parah" terang dokter itu
"ah syukurlah kalau begitu" jimin
"nanti saya berikan resep obatnya, jangan biarkan dia makan kacang lagi lain kali, jaga pacarmu dengan baik, kalian diperbolehkan pulang dan tak perlu rawat inap, kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter yang pergi meninggalkan ruangan y/n
"khamsahamida" jimin
sebenarnya jimin sedikit terkejut saat dokter mengira bahwa ia dan y/n adalah sepasang kekasih, tapi ia mencoba mengabaikan ucapan dokter dan lebih memilih fokus pada kesehatan y/n.
disisi lain, y/n yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit, hanya melihat dokter yang bicara dengan jimin dari kejauhan, entah apa saja yang mereka bicarakan, rasanya begitu lama menunggu jimin bicara pada dokter itu.
"kau sudah baikan? masih pusing? mana yang sakit?" tanya jimin yang berjalan mendekat kearah ku
bisa kulihat dari raut wajahnya yang begitu khawatir saat ini, tapi kenapa aku semakin gemas melihat wajah khawatir itu
"aku baik-baik saja oppa" ucapku menghilangkan ke khawatiran yang dirasakannya"kau membuatku panik y/n"
"setidaknya aku bisa melarikan diri dari situasi tadi" jawab y/n sambil terkekeh
"dasar gadis nakal (mengacak rambut y/n)"
"ayo pulang.."
"ayo, naik ke punggung ku! (berjongkok di depan y/n)"
"tak usah oppa, aku bisa jalan kok"
tiba-tiba saja jimin berdiri dan langsung menggendong ku ala bridal style,
"jimin.., turunin... aku malu""diam saja"
seluruh manik mata menyorot pada kami berdua saat kami melewati lorong rumah sakit, aku juga agak mendengar bisikan para wanita di sekitar sana, tak heran jika para wanita-wanita yang melihatnya sangat iri denganku, bukankah jimin begitu boyfriend material menurut ribuan para wanita.
sedangkan aku, hanya mampu menenggalamkan wajah pada dada bidang jimin dan menutupi wajah dengan tanganku, benar-benar sangat memalukan, mungkin menurut kalian aku adalah perempuan paling aneh karena saat para wanita ingin sekali berada di posisiku saat ini, aku malah malu diposisi seperti itu.
setelah jimin membawaku ke mobil
"kau tunggulah disini, aku akan mengambil obatmu dulu, aku akan segera kembali""ne"
tak lama kemudia jimin kembali dan mengantarku pulang ke rumah, saat diperjalanan menuju rumahku jimin tak henti-hentinya memperhatikan ku yang hanya menatap keluar jendela.
"tak usah pikirkan kejadian tadi y/n-ah" ucap jimin tiba-tiba, saakan dia tau apa yang sedang aku pikirkan
"aaniya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise of Scenery✓
Fanfiction"maafkan aku selalu menyakitimu saat kau berada disekitar ku" -Tae . . . "maafkan aku sempat meninggalkan mu" -Jimin . . . "maafkan aku jika menaruh perasaan bodoh pada hatiku" -y/n