~Tak apa jika memang akan terjatuh dan terluka, Aku cukup senang meskipun aku tak bisa mendapatkanmu. "Takdir bodoh yang mengutukku!"~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."apa?" tae sangat terkejut dengan jawaban y/n
melihat wajah tae yang terkejut seperti itu, tawa y/n meledak
"hahahah... tidak tae, aku hanya bercanda"-y/n
"aisshhh," tae membuang mukanya kesal
"kita harus kembali sekarang, sebentar lagi yoona akan datang" jelas y/n
"ah kau benar, tapi sebelum kembali kau jawab pertanyaan ku dulu" ucap tae
"apalagi tae....."
"apa kau menyukai jimin?"
"(terkejut) apa?" tanya y/n sekali lagi memastikan kalau y/n tak salah dengar
"iyaa.... kau pernah menyukai park jimin atau tidak?"
"kenapa bertanya seperti itu?" balas y/n
"entahlah, aku hanya merasa takut saja,"-tae
"(mengerutkan alisnya) takut?"
"iya, waktumu denganku pasti akan berkurang jika kau bersama jimin, bukan hanya waktu, perhatianmu ke aku juga seperti nya akan hilang" jelas tae sambil menatap ke arah sunset.
y/n terus saja menatap manik wajah tae lekat yang sedang menikmati sunset, bagi y/n wajah tae menghangatkan hatinya.
"haha tae.... kau lucu..., bukankah sebentar lagi kau memiliki yoona, kau akan dapat perhatian yang lebih besar dari yoona, mungkin kau yang akan melupakanku" seru y/n
"tapi rasanya akan berbeda y/n..., jadi... jawaban dari pertanyaan ku apa?" tae menatap mata y/n lekat yang meminta sebuah jawaban atas pertanyaan tadi.
"yang benar saja tae... aku dan jimin hanya sekedar teman, sama seperti mu"
"ah baguslah, lega sekali mendengar nya. ayo kita kesana" tae langsung menggandeng tangan y/n dan kembali ketempat yang sudah disiapkan y/n untuk kencan pertama tae.
ketika berjalan dengan tae untuk kembali, y/n sibuk dengan pikirannya sendiri, ingin rasanya y/n berlari dari dunia dan situasi nya saat ini, meninggalkan semua yang membuat dia terjatuh dan terluka. ingin rasanya y/n pergi ketempat yang jauh dan sepi sendiri. takdir bodoh apa yang saat ini mengutuk y/n yang tetap senang bersama tae meskipun tak bisa mendapatkannya.
"(apa-apaan ini tae!, kau membuatku jatuh terlalu dalam. -batin y/n)"
y/n hanya pasrah mengikuti langkah kaki tae dengan tangan yang selalu memegangnya erat yang akan membawanya ketempat tadi.
"(menarik tangannya yang di gandeng tae erat) ah tae sampai sini saja, aku harus pulang"
"tak bisakah kau disini sampai yoona datang" pinta tae
"sudahlah tae aku ada urusan, sebentar lagi yoona juga datang kan,"
"yasudah, pergilah" jawab tae
"ehemmm, tangan aku"
"(melihat tangan y/n yang masih di genggam erat) 😅 ah iya ya..." tae langsung melepaskan kan tangan y/n saat itu juga. setelah itu y/n benar-benar meninggalkan tae di tempat itu, tae pun melambaikan tangan nya melihat y/n berjalan menjauh.
"hati-hati, kabari jika sudah sampai" teriak tae
y/n hanya membalasnya dengan anggukkan dan senyum yang samar... sebelum y/n masuk taksi y/n berteriak ke tae..
"taeee!!! fighting!!!💪"
*skip jalanan dekat rumah y/n
y/n meminta supir taksinya berhenti di depan gang rumah y/n walau gang tersebut cukup lebar untuk dilewati mobil, rasanya y/n ingin berjalan kaki saja, menikmati udara malam hari. saat berjalan y/n tanpa sengaja meneteskan air matanya, y/n terus berjalan sambil menunduk dan tanpa sengaja...
bruk...
"aw.. ah mian" y/n meminta maaf terhadap orang yang tak sengaja di tabraknya tanpa mendongakkan kepalanya sedikitpun, y/n malu untuk melihatkan wajahnya yang dipenuhi air mata.
"kau boleh bersedih, tapi setidaknya lihat kedepan saat berjalan" sahut orang yang bertabrakan dengan y/n waktu itu
mendengar suara yang tidak asing bagi y/n, y/n pun segera mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa lawan bicaranya saat itu....
"kau!!" ucap y/n terkejut
***
siapa hayyooo....
makasih semua yang udah reading

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise of Scenery✓
Fanfiction"maafkan aku selalu menyakitimu saat kau berada disekitar ku" -Tae . . . "maafkan aku sempat meninggalkan mu" -Jimin . . . "maafkan aku jika menaruh perasaan bodoh pada hatiku" -y/n