Make it Right

127 13 0
                                    

~Aku bisa membuatnya lebih baik, Aku bisa memelukmu lebih erat. Ayo kembali, ke waktu itu. Tak ada gunanya memiliki sesuatu yang bukan untukmu. I can make it right~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"ah maaf jim mantel-" ucapan y/n terhenti seketika saat melihat seseorang yeng berdiri dihadapannya bukanlah orang yang dia kira.

"tae!"

saat itu juga tae langsung menghambur kepelukan y/n, memeluk dengan sangat erat, mencari kenyamanan yang dia inginkan, meluapkan semua yang dia rasakan, y/n bingung melihat semua yang terjadi saat ini, ingin sekali y/n berkata kepada tae untuk melonggarkan pelukannya sedikit, karena jujur saja y/n dibuat sesak olehnya, tapi melihat situasi seperti itu y/n bahkan tak berani untuk berucap sepatah katapun.

y/n merasakan bahu kanannya tiba-tiba basah,
"(tae menangis?)-batin y/n"
y/n semakin panasaran dengan apa yang terjadi pada tae, y/n tak bisa hanya tinggal diam seperti ini di depan pintu dan masih tetap berpelukan seperti ini, apa kata tetangganya nanti jika melihatnya, dengan berani y/n akhirnya bertanya kepada tae,

"ehemmm, tae...? ayo masuk dan jelaskan semuanya padaku,"

tanpa menjawab, dengan masih memeluk y/n, tae mendorong pelukannya untuk masuk melewati pintu, lalu tae menutup pintu dengan kakinya, setelah pintu tertutup, tae tetap tak mau melepaskan pelukannya dengan y/n, tae malu melihatkan air matanya kepada seorang perempuan, apalagi itu y/n.

y/n menghembuskan nafasnya kesal, y/n kira setelah masuk rumah tae akan melepaskan pelukannya tapi tetap saja tak ada perubahan, dan malah semakin erat pelukannya. tak ada yang dapat membantu y/n melepaskan pelukan tae saat ini selain dirinya sendiri, jangan kira y/n tak bahagia, y/n bahagia bukan main saat itu dengan perlakuan tae, andai saja pelukannya tak seerat itu mungkin y/n betah berlama-lama.

"tae... ada apa? apa yang terjadi? ceritakan semuanya,"

y/n mencoba berbicara selembut mungkin kepada tae

"aku tau kau manangis, ceritakan apa yang terjadi tae... aku selalu bersamamu, percayalah"

akhirnya perjuangan y/n tak sia-sia untuk membujuk tae bercerita dan melepaskan pelukannya. y/n menarik tangan tae untuk duduk dulu di sofa dan bercerita apa yang terjadi. tae hanya menunduk saat y/n menatapnya,

"tae.. ada apa? apa yang terjadi?"

dengan suara bergetar tae menceritakan semuanya kepada y/n

"yoona membohongiku"

"apa maksudmu tae? jelaskan padaku"

"saat aku sedang memunggu yoona di jalan, aku melihat yoona bersama seorang cowok, dan cowok itu memanggil yoona sebagai kekasihnya"

"lalu?"

"aku menghampiri mereka dan mengatakan kepada yoona kenapa dia melakukan semua ini padaku,"

"apa jawaban yoona?"

"dia mengatakan kalau dia hanya memanfaatkan ku agar karirnya naik"

"beraninya dia" (berdiri, hendak pergi menemui yoona)

tae menahan tangan y/n,
"jangan, kumohon"

y/n kembali duduk dan mencoba meredamkan emosinya sendiri.

"sudahlah tae, lupakan dia, dia tak pantas untukmu... apa kau akan terus menangisinya? harusnya kamu bersyukur karena kalian belum jadian, tak ada gunanya memiliki sesuatu yang bukan untukmu"

"kau benar y/n.. gomawo"

"sekarang pulanglah... lalu lupakan hari ini oke"

"aku tak mau pulang... bolehkah aku menginap semalam saja?"

"aa..apa?"

"ayolah y/n...., aku malu melihatkan wajahku seperti ini di dorm"

"(menggaruk kepalanya yang tak gatal) tapi... ranjangku cuma satu"

"aku akan tidur di sofa, kau diranjang" ucap tae

"tapi tae badamu akan sakit semua, sofaku sangat kecil untuk ukuran tubuhmu, biar aku yang disofa dan kau diranjang"

tae langsung memegang kedua bahu y/n, untuk mendengarkan ucapan tae.

"y/n... kau perempuan dan aku laki-laki. tak apa jika aku tidur disofa, lebih baik punggungku yang sakit daripada harus melihatmu tidur disofa"

pipi y/n memerah seperti tomat mendengar tae berkata seperti itu.

"(apa aku bermimpi? apa aku salah dengar? dan apa benar dia tae? ya tuhan apa ini... jantungku...)-batin y/n"

y/n segera berbalik agar tae tak melihat pipinya saat itu,
"ne" y/n hanya menurut kepada tae dan segera menuju ranjang.

keesokan harinya, saat y/n sedang merapikan tempat tidurnya ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya, saat y/n membuka pintu, ternyata orang yang di dapatinya adalah jimin,

"jimin oppa!"

"y/n, tae tidak pulang ke dorm, apa kau tau dimana dia? aku sangat khawatir padanya"

"dia didalam"

"dia menginap disini? kalian?🌚(menatap tajam kearah y/n)"

"dia menginap disini? kalian?🌚(menatap tajam kearah y/n)"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

jimin pikirannya🌚🌚🌚








Promise of Scenery✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang