~Tolong beri aku obat, obat yang membuat hatiku berdetak lagi~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."mau sampai kapan melamun seperti itu?"
ucap seseorang yang baru saja datang menghancurkan lamunanku, orang yang tak asing lagi untukku lihat. sahabatku, kim taehyung.
"sudah 2 bulan sejak y/n pergi, dan kalau bukan berkat dirimu, mungkin hari ini aku jadi milik orang lain" ucap jimin tenang
sebenarnya tepat hari ini jimin dan aera akan melangsungkan pertunangan, tapi semua gagal akibat rencana yang tae buat. mana mungkin tae diam saja melihat sahabatnya terjebak masalah seperti itu.
"yak.. harusnya kau mentraktir ku, bukan diam melamun seperti itu" ucap tae sambil memanyunkan bibirnya
tae hanya sengaja mengucap kan itu agar jimin mau pergi keluar menikmati waktunya. jimin jarang sekali keluar setelah dia sembuh dari sakitnya, dia juga jarang mencul ke sosial media walau hanya untuk mengabari army nya. bahkan beberapa army menanyakan keberadaan jimin saat tae melakukan live.
melihat tae memanyunkan bibirnya adalah sebuah kelemahan untuk park jimin. bagaimana bisa dia menolak permintaan adiknya jika dia begitu menggemaskan.
"kajja! kita ke cafe" putus jimin yang langsung mendapat respon semangat dari tae
usaha tae tak pernah gagal, dia akan memberi army nya sedikit asupan karena sangat merindukan jimin.
"biar aku saja yang memesan, kau tunggu disini" ujar tae sesampainya di cafe
senang rasanya melihat tae sesemangat itu saat pergi bersama nya. tapi ketika menunggu tae kembali, sebuah notifikasi muncul dari ponsel milik tae membuat fokus jimin langsung terarah pada ponsel di depannya.
jimin tertegun melihatnya, bukan notif itu yang membuat fokus jimin teralihkan, melainkan sebuah foto yang di jadikan wallpaper tae.
foto y/n bersama tae, ada sedikit rasa sakit yang muncul melihat foto wallpaper tae. y/n begitu bahagia saat bersama tae, berbeda denganku yang hanya bisa membuat y/n menangis.
"kau masih mencintai nya" gumam jimin sambil tersenyum miris, menertawakan dirinya sendiri yang sama sekali merasa tak pantas mencintai y/n.
tae pun kembali sambil membawa pesanan mereka,
"kau yakin hanya pesan minum?" tanya tae, pasalnya dirinya yang di traktir membeli banyak sekali cemilan sedangkan yang mentraktir hanya pesan sebuah minuman. bukannya merasa tak enak, hanya saja tae takut jimin hanya membawa uang pas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise of Scenery✓
Fanfic"maafkan aku selalu menyakitimu saat kau berada disekitar ku" -Tae . . . "maafkan aku sempat meninggalkan mu" -Jimin . . . "maafkan aku jika menaruh perasaan bodoh pada hatiku" -y/n