~Berharap sepersekian detik itu datang kembali, "i want to make you mine"~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sudah 3 hari sejak kejadian itu, tak kusangka jimin bersikap sangat profesional saat bertemu denganku di kantor. dia merubah situasi yang seharusnya begitu canggung menjadi seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa. dia mengajarkan ku menjadi seseorang yang profesional.pop up store, toko yang bighit keluarkan untuk menjual produk dari bts, siang ini semua member memiliki jadwal untuk berkunjung kesana, begitu juga denganku yang harus selalu mengikuti kemana para atasanku pergi. ya seperti itulah pekerjaan ku
aku berjalan bersama jimin saat yang lainnya sibuk berkeliling, kami berdua menyusuri setiap tempat yang ada disini, berjalan berdua bersama dengannya membuat ku mengingat kejadian tempo lalu, pertanyaan muncul dari benakku, 'apa jimin masih menunggu jawabanku?' pertanyaan yang tak mampu aku tanyakan langsung, pertanyaan yang hanya sampai pada kerongkongan ku.
aku suka melihat pribadinya yang terlihat begitu santai, walau aku tau dia pasti selalu berharap akan setiap jawaban yang akan aku berikan nanti. ada rasa kekhawatiran yang berusaha ia sembunyikan dariku. rasa yang membuat diriku semakin bersalah jika harus membuatnya menunggu begitu lama.
mengenai perasaanku sendiri, aku tak tau apa yang aku rasakan sebenarnya. jimin orang yang begitu baik, perhatian, tampan, dan setia, tak ada yang kurang dari dirinya, aku tau itu. dan aku tak berbohong jika aku merasa nyaman jika bersama dengannya. rasa gelisah pun juga muncul saat melihat jimin bersama perempuan lain, apa itu artinya aku cemburu?
oh ayolah.. aku tak tau dengan diriku sendiri, aku tak begitu yakin dengan semua perasaan yang kualami akhir- akhir ini. aku takut jika apa yang aku rasakan padanya hanya sebuah pelampiasan dari rasa cintaku pada tae.
apa jimin berhasil membuang perasaan bodohku pada tae ataukah aku yang ingin mencari sebuah pelampiasan dari rasaku ini?
"y/n... y/n-ah... kau melamun?"
lamunanku terbuyar oleh panggilan jimin
"aaniya"
"kau jelas-jelas melamun tadi.., sudahlah fotokan saja aku disana!"
"sudah.. nih.." ucapku seraya menyerahkan ponselnya
"tampannya.."
"cih.. mana ada orang memuji dirinya sendiri" aku hendak berjalan meninggalkan nya"mau kemana? aku baru foto satu kali dan kau mau pergi"
"aku ingin ketoilet, sudah di ujung" aku berlari meninggalkan nya disana,
(jimin pov)
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise of Scenery✓
Fanfiction"maafkan aku selalu menyakitimu saat kau berada disekitar ku" -Tae . . . "maafkan aku sempat meninggalkan mu" -Jimin . . . "maafkan aku jika menaruh perasaan bodoh pada hatiku" -y/n