Boy In Luv

131 12 2
                                    

~Aku seperti debu di depanmu, kau membuatku begitu marah dan marah tanpa alasan seperti pecundang~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"dari mana saja kalian?" tanya seseorang dari belakang ku, aku dan jimin dengan spontan menghadap ke asal suara di belakang kami

"ah manager, hanya berjalan-jalan melihat paris saja kok" ucapku

meneger pun hanya mengangguk mengerti dan meninggalkan aku dan jimin. saat hendak melangkahkan kaki kembali,

"apa kau senang?" suara itu kembali muncul dari belakangku

"tentu saja manage-" jawabku spontan sebelum melihat pemilik suara itu, hingga ucapan ku terpotong karena bukan manager yang kudapati di belakangku, malainkan

"KIM-TAE-HYUNG" jawabnya dengan menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya

aku terkejut bukan main, kenapa orang itu muncul tiba-tiba dari belakangku? menyebalkan

aku pun menunduk sambil mengatakan "mian"

"bisakah kita bicara berdua saja?" ucap tae

"ah jika kau ingin bicara berdua dengan jimin, aku akan pergi ke kamar dulu kalau begitu" balasku yang hendak meninggalkan mereka disana, tapi baru hendak melangkahkan kaki suara tae membuatku berhenti melangkah

"denganmu, bukan jimin"

dia pun langsung menarik pergelangan tanganku paksa, tapi semua tidak semudah yang ia bayangkan, aku benar-benar sedang tak ingin bicara dengannya saat ini, maka dengan sisa tenagaku aku pun menahan tanganku agar tak tertarik oleh tangannya

"aku lelah tae"

"tap-" belum sempat tae melanjutkan perkataannya, suara jimin memotong percakapan kami

"dia lelah Tae! kau tak dengar?" potong jimin

dan yes..., tae melepaskan tanganku, untung saja aku bersama jimin disini

"kalau begitu aku ke kamar dulu, em jimin.. makasih untuk harinya" ucapku pada jimin

melihat aku tersenyum pada jimin, tae langsung pergi meninggalkan kami

malamnya, saat aku hendak turun ke lantai satu untuk pergi makan malam, tak kusangka tae sudah berdiri di depan pintu kamarku,

"bisa bicara sebentar?" ucapnya sambil menarik tangan ku paksa

"aku mau makan tae, lepaskan" mohonku padanya untuk melepaskan pergelangan tanganku

"kumohon y/n, sebentar saja!" ucapnya kesal, aku yakin dia sangat marah saat ini

"jimin-ah" teriakku saat melihat jimin yang tak jauh dari keberadaan ku

mendengar aku berteriak memanggil jimin, tae berhenti menarikku, dan dapat kulihat jimin menghampiri kami.

"bisa temani aku makan malam sekarang?" ajakku pada jimin, yah.. kalian tau bahwa itu hanya alasanku untuk melarikan diri dari seseorang yang menyebalkan, siapa lagi jika bukan kim taehyung

jimin seperti nya mengerti akan kedipanku yang mengode nya untuk menyelamatkan ku

"tentu, kajja" jimin pun merebut tanganku dari genggaman tae

tae pun berdecih kesal saat gagal membawa ku pergi

sesampainya aku di lantai satu, aku pun berjalan mendahului jimin

"y/n-ah.. bukankah seharusnya kita makan disana?" ucap jimin sambil menunjukk ke suatu restoran yang seharusnya ku kunjungi

"aku ingin minum oppa" jawabku, aku memang terkadang memanggil seseorang dengan kata 'oppa' saat aku sedang memohon, itu adalah salah satu jurus andalanku

Promise of Scenery✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang