Perlahan aku membuka mata. Aku berusaha menggerakkan tubuhku. Kepalaku terasa berat. Kupijat pelipisku agar sakit di kepalaku berkurang.
" Kamu sudah bangun ? "
Aku menoleh. Seketika mataku menatap tajam ke arah laki - laki yang berdiri tak jauh dari ranjangku.
" Apa yang kamu lakukan di sini !? Keluar !! Keluar !! "
Meski wajahnya sekarang penuh lebam, aku tetap bisa mengenali wajah bajingan itu.Dean bukannya pergi malah berjalan semakin mendekatiku.
Aku panik. Bayangan kelam enam tahun lalu merasuki pikiranku.Tergesa aku turun dari ranjang. Mataku nyalang memindai sekitarku. Mencari sesuatu yang bisa aku gunakan untuk melindungiku dari Dean. Tubuhku bergetar karena ketakutan juga karena amarah.
" El..tenanglah. Dengarkan aku dulu "
" Pergi ! Pergi dari sini !! Jangan mendekat ! "
Aku berjalan mundur dengan kaki gemetar.Aku mengambil kotak make up. Kulemparkan ke arahnya. Tidak kena!
Aku mengambil botol parfum, botol handbody, sepatu, sandal...bertubi - tubi aku lempar ke arahnya. Dean hanya berdiri mematung sambil memandangku." Tenanglah Ellyana. Biarkan aku bicara "
" Pergi ! Bajingan ! Brengsek ! Keluar dari kamarku ! "
Aku berteriak sampai tenggorokanku rasanya panas." Aku akan tetap di sini. Aku akan selalu berada di sampingmu "
" Bajingan ! Pergi ! Aku tidak mau melihatmu lagi ! Seumur hidupku aku membencimu ! Kau sudah membunuhku ! "
Aku masih melemparinya dengan apapun yang bisa kuraih." Maafkan aku El. Aku tidak bisa meninggalkanmu. Karena kamu sudah menjadi istriku "
Ya Tuhan !!
Apakah kematian sudah dekat denganku.." Pembohong ! Pergi ! "
" Aku tidak bohong Ellyana. Aku sudah menikahimu "
Siapa saja tolong aku !!" Aku akan membunuhmu Bajingan ! "
Aku meraih sebuah vas ramping di atas meja. Kulempar sekuat tenaga ke arahnya.
Tepat !Vas jatuh ke lantai dan pecah. Sebuah goresan tercetak di kening sebelah kiri Dean. Dean mendesis sambil mengusap keningnya. Sedetik kemudian darah keluar dari luka itu. Mengalir sampai ke mata. Dean tampak mengusap wajahnya. Melihat darah yang keluar semakin banyak sepertinya luka yang kubuat cukup dalam. Membuat wajahnya yang sudah lebam terlihat semakin mengerikan. Aku tersenyum puas.
Pintu kamarku terbuka.
" Ya Tuhan Dean ! Ellyana "
Mama dan Papa memekik bersamaan. Kemudian Mama menghampiriku. Aku berhambur ke pelukannya. Menangis histeris.❤❤❤
Setelah dua jam aku menenangkan diri dalam pelukan Mama, Mama mulai berbicara.
" Na...bagaimana perasaanmu sekarang ? "
" Aku sudah baikan Ma "
Setelah berteriak dan meluapkan semua emosiku aku menenangkan diri dalam pelukan Mama. Mama membuaiku dengan usapan lembut dan kata - kata menenangkan..sesaat aku tertidur. Hanya sebentar. Aku terbangun masih dalam pelukan Mama. Aku merasa lebih baik dan lebih tenang.Mama memintaku untuk duduk.
" Kenapa dulu kamu nggak cerita sama Mama ? "
" Na takut Ma.."" Dean mengancam kamu ? "
Aku menggeleng. Setelah kejadian mengerikan itu aku langsung bangkit dan pergi. Sedang Dean tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKES ( S E L E S A I )
HumorFor Adult Start : 31 Januari 2020 Finish : 6 Februari 2021 1 th 6 hari