9.

5.7K 594 52
                                    


PART INI AKU DEDIKASIKAN BUAT SEMUA READER " MISTAKES " esp. @yayukfauzifauzan2406,  @hali0697 and the ganks.. Terima kasih banyak support nya😘. Ney memang butuh dukungan dan pelukan buat gerakin jemari 😀
I ❤U

Aku sangat bahagia. Weekend yang kutunggu akhirnya tiba.

" Dean.."
Panggilku.
" Hm.."
Dean mendongak sebentar. Lalu kembali menekuri sarapan di depannya.

" Besok pagi Kevin datang "
Dean menghentikan kunyahannya sebentar.
" Oh "

" Sekitar jam enam atau tujuh. Nanti malam berangkat dari Jakarta "
" Kereta ?"
Tanya Dean tanpa menatapku.
" He hem. Kamu tidak keberatan kan kalau Kevin ke sini ? "
" Tentu saja keberatan "

Aku menatap Dean.
Dean mendongak menatapku lalu tersenyum jahil.
" Kamu seperti ingin membunuhku dengan tatapanmu itu El. Aku hanya bercanda "
Aku menghembuskan nafas lega.

" Kamu takut sekali aku tidak mengijinkanmu "
" Tentu saja. Kamu kan suamiku "
" Oh sudah menganggapku sebagai suami rupanya. Kalau begitu sini, suamimu ini membutuhkan pelukan "
Dean melambaikan tangannya.
" Jangan macam - macam " Aku mengacungkan garpu ke depannya.
Dean tergelak.
Semakin hari Dean semakin jahil ck..ck..

Aku meminum juice jerukku. Senyum tidak bisa lepas dari bibirku. Membayangkan aku dan Kevin akan menghabiskan waktu bersama.

❤❤❤

Sebelum shubuh aku sudah bangun meski semalam kuakui aku susah untuk memejamkan mata.

Kevin melarangku untuk menjemputnya di stasiun. Karena itu aku gunakan waktuku untuk memasak. Masakan spesial dan banyak untuk menyambut Kevin. Aku merasakan jantungku berdebar karena tidak sabar.

Sepanjang waktu memasak aku bersenandung.

" Seharusnya kamu masuk dapur rekaman El. Bukannya masuk dapur untuk memasak "
Aku menoleh sambil memicingkan mata.
Dean berdiri di pintu dapur dengan rambut acak - acakan.

" Sungguh El. Suaramu sangat cocok dijadikan alarm. Ini buktinya, aku bisa langsung bangun ketika mendengar suara nyanyianmu "
Dia pikir suaraku jam weker.
Aku berlari ke arahnya sambil mengacungkan sutil. Dean berlari menaiki tangga sambil tertawa. Awas kalau turun nanti !

❤❤❤

Jam enam lebih lima aku sudah bersiap menyambut Kevin. Aku sudah mandi dan sedikit memulas wajahku dengan bedak dan lip gloss. Duduk cantik sambil bermain ponsel. Aku melihat ke arah tangga. Kok Dean belum muncul ya. Apa dia sudah ke bengkel dan tidak sarapan ? Tadi aku lihat makanan di atas meja makan masih utuh. Atau mungkin masih di kamar? Ngapain juga jam segini masih di rumah. Biasanya juga yang membuka bengkel dia. Setengah enam sudah stand by. Bersih - bersih. Gunanya ngasih gaji ke Kang Maman apa coba? Ck..ck..

Suara salam dan ketukan pintu seketika mengalihkan pikiranku.
" Keviiin !! "
Aku berhambur ke pelukannya. Kevin mencium keningku.
" Kangeeen.." Ucapku sambil masih memeluknya.
Kevin mengusap pucuk kepalaku dengan sayang.
" Aku juga. Bang Dean mana? "

" Kev.."
Dean turun dari tangga.
" Abang "
Kevin melepas pelukanku menghampiri Dean. Berpelukan sebentar.

" Apa kabar, Bang? "
" Baik. Kamu kurusan "

" Abang malah sekarang kelihatan berisi "
Dean tertawa.
" Tentu saja. Di sini sekarang ada dua wanita yang memasakkanku "
Dean melirikku.

MISTAKES ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang