20

6.9K 710 82
                                    

Ada yang kangen sama Ney ??😀
mon map kagak ada 😂😂😂

Ini cerita terlama yang aku bikin lho. 😪 padahal ceritaku yang lain dalam waktu dua bulan udah kelarrr.
Ntah ada apa denganku. Hiks..

Mood nulis dalam mode paling buruk. MALAS .
Jadi mohon bersabar ya..

Kali ini 1500-an kata SPESIAL buat kalian yang selalu menyemangati aku 😉

Selamat menikmati.
Semoga suka 😍


Setelah mandi tubuhku terasa segar. Aku bersiap turun untuk sarapan.
" Selamat pagi Mbak El "
Suara Mbok Mini menyapaku.
Aku menarik kursi dan duduk.

" Selamat Pagi, Mbok "
Syukurlah Dean belum turun atau dia malah sudah di bengkel seperti kemarin - kemarin? Biarin aja. Habis sarapan aku langsung berangkat ke cafe. Karena aku tidak tahu bagaimana harus bersikap seandainya nanti bertemu Dean.

Semalam adalah hal paling memalukan. Bagaimana bisa aku mendatangi Dean dan memeluknya.
Aku menggelengkan kepalaku.
Bodoh sekali.
Bisa jadi Dean menyangka yang tidak-tidak.
Kemarin kan aku hanya...
" Kalau makanannya cuma dilihatin kapan habisnya? "
Aku mendongak.
Wajahku terasa panas. Orang yang aku pikirkan sudah ada di depan mataku.
" Eh ha..hai Dean. Se..selamat pagi"
Kenapa sih aku tiba-tiba gagap gini. Mana jantung nabuhnya kenceng banget lagi.

Dean mendengus.
" Ck..ck..baru semalem manggil Abang sekarang balik lagi "
Dean membalik piring dan mengambil nasi goreng.
" Semalam itu kan aku cuma spontan"
Aku menekuri sarapanku.

" Kenapa nggak dibiasain manggil gitu "
Aku kembali mendongak.
" Penting ya?"
" Buatku iya "
Aku mengabaikan Dean. Semalam memang tindakanku hanya spontan. Ya aku memang merindukannya. Aku sudah terbiasa hidup dengan dia, jadi beberapa hari tidak bertemu ya aku kangen. Itu aja. Aku tidak mengira kalau Dean menganggap serius.

❤❤❤

Ponselku bergetar.
Aku melihat ke arah layar. Kevin!

" Halo "
" Na..apa kabar?"
Aku meng-save pekerjaanku di laptop.
Berjalan ke arah jendela.

" Baik. Bagaimana kabarmu?"
" Capek banget. Kamu lagi di mana ini? "
Suara Kevin terdengar ceria.

" Lagi di cafe"
" Aku ganggu kamu?"

" Nggak kok"
" Maafin aku jarang nelpon kamu. Di sini bener-bener nggak ada waktu luang. Kebetulan kan aku diajak tinggal di rumah teman Papa. Jadi..."
Entah kenapa aku tidak tertarik dengan cerita Kevin. Aku membiarkan dia bercerita tanpa menyelanya.
Mungkin sekarang waktu yang tepat untuk mengatakan kalau kami sebaiknya putus.
" Kev, aku ingin mengatakan sesuatu padamu "
" Ya. Katakan saja "

" Eum..sebaiknya kita.."
" Na, tunggu. Aku ada tamu. Nanti aku telpon lagi ya. Bye.."

Sambungan terputus begitu saja sebelum aku menjawabnya.

Aku menghela nafas sambil memandangi layar ponselku. Mungkin lain waktu. Aku akan mengiriminya pesan. Ah, sebaiknya jangan. Itu sangat tidak sopan. Terkadang bahasa tulisan dengan lisan bisa berbeda makna.

Aku kembali duduk dan menyelesaikan pekerjaanku.

❤❤❤

MISTAKES ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang