27

6.8K 666 67
                                        

2900-an kata buat kalian yang masih setia nungguin Ney khilaf.

Happy Reading 😍

Maafkan kalau alur semakin nggak jelas 😳
Karena pengennya bikin kalian ketagihan nunggu dan suka, jatuhnya malah bosen dan bye-bye ke Ney ✋😥

" El.."
Dean menarik lenganku hingga kami berdiri berhadapan.
Aku menarik kasar lenganku dari tangannya.

" Jangan bilang seperti itu. Aku nggak mau kita pisah, El "
" Kenapa? Kamu bisa kembali dengan Clara.. "
" Aku nggak akan kembali pada siapapun. Aku cuma akan sama kamu "
Aku mencibir.

" Pernikahan ini nggak akan berhasil Dean. Terlalu banyak kebohongan, terlau banyak prasangka "
" Setelah ini aku berjanji tidak akan ada lagi kebohongan, aku juga akan membicarakan padamu apapun ketika prasangka ada dalam pikiranku. Aku juga meminta padamu untuk mengatakan apapun yang kamu inginkan karena terkadang aku adalah orang yang sulit untuk memahami orang lain "

" Bagaimana dengan kebohongan yang ada di antara kita sampai detik ini ? "
" ... "

" Semua itu tidak akan hilang begitu saja. Selamanya akan menjadi kebohongan "
" Kalau begitu tanyakan apa saja padaku dan aku akan menjawabnya dengan jujur. Aku akan menerima segala konsekuensinya " aku melihat keraguan dalam nada bicaranya.

" Kenapa tidak bertanya pada dirimu sendiri, kenyataan apa saja yang masih kamu sembunyikan dariku "
Aku melipat kedua tanganku di depan dada.
" Eum aku.."
Dean tampak berpikir. Seperti ada keraguan dalam tindakannya.

Aku menunggu.
Dean mundur dan mendudukkan bokongnya pada kursi.

" Sebenarnya, aku sudah menyukaimu sejak pertama kali bertemu "
Apa??
" Itu berarti saat awal aku masuk es em a dan jadi teman Kevin? "
Dean mengangguk.

Aku ingat saat itu Kevin mengajakku ke rumahnya. Tapi aku tidak ingat bagaimana pertama kalinya bertemu dengan Dean. Seingatku hanya berpapasan karena Dean akan keluar sedang aku dan Kevin mau masuk rumah. Atau mungkin jauh sebelum itu misal kami pernah bertemu di mana tapi aku lupa. Intinya saat aku dan Kevin masih berteman dan belum berpacaran. Dan aku tidak menyadarinya.

Tapi yang tidak aku pikir, dia menyukai teman adiknya. Dan sungguh aku tidak ingat apapun tentang Dean. Yang aku ingat hanya bertemu, bermalam di tempatnya lalu terjadilah hal buruk padaku.
" Jadi, dulu kamu menodaiku karena memang kamu sengaja hah? "
Dean menoleh dengan cepat ke arahku.
" Eh..i..itu.."

Aku membenci Dean setengah mati waktu itu, lalu entah bagaimana akhirnya rasa itu menjadi sebaliknya. Memang masih menyakitkan mengingat kalau masa depanku sudah direnggutnya. Tapi sejujurnya satu hal yang tidak pernah aku sesali adalah janin yang sekarang ada di perutku. Sungguh aku sudah jatuh cinta padanya sejak garis dua ada di tanganku saat itu.

" Tidak sepenuhnya aku sengaja sebenarnya.." Lirih Dean.

" Aku memang menyukaimu, tapi aku tau kalau kamu pacar Kevin. Hanya saja malam itu..aku ingin menjadi egois.."
" Kamu nggak mabuk? "

" Aku mabuk, tapi aku masih sadar. Maafkan aku dulu, El.."
Dean melirik ke arahku.
" Lalu apalagi ? " tanyaku sinis.

Dahi Dean mengerut tak mengerti.
" Apa lagi yang kamu sembunyikan ?? "
Dean tampak berpikir agak lama. Dan aku tidak sabar.
" Aku semakin yakin banyak sekali hal yang memang sengaja kamu sembunyikan dariku "
Aku sudah akan berbalik pergi tapi Dean berdiri mencegahku.

" Memang benar aku dan Clara dulu pacaran "
Aku berdecak kesal.
" Aku sudah tahu!"

Aku menoleh dengan cepat.
" Kamu masih ada rasa sama dia? " tebakku dengan resah.
" Nggak. Dari dulu cuma kamu "
Seharusnya aku merasa bahagia, tersanjung saat mendengarnya. Nyatanya tidak.

MISTAKES ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang