6

7K 672 20
                                    

Setelah memutar kunci aku menoleh ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memutar kunci aku menoleh ke belakang.
" Ngapain kamu masih di sini?! "
Nih orang bukannya pulang malah ikutan turun dari mobil.
Kami naik kereta dari Jakarta sampai Jogja sudah malam. Ternyata mobil Dean di titip di stasiun. Sekarang kami sudah sampai rumah kontrakanku.

Sejujurnya aku merasa pusing juga. Semua rasanya masih seperti mimpi. Seharusnya saat ini aku bahagia dengan laki - laki yang aku cintai. Menjadi istrinya dan memulai kehidupan kami yang baru. Kenyataannya aku malah menikah dengan laki - laki yang seharusnya menjadi kakak iparku. Laki - laki yang sudah mengambil...
" Kamu mau langsung prepare barang kamu kan? "
Suara itu membuatku kembali mengalihkan perhatianku padanya.
Kok aku pengen nimpuk ni orang ya. Mana ada pertanyaan di jawab dengan pertanyaan.
" Maksud kamu apa sih ? "
Karena lelah aku jadi emosi.

" Kamu kan mau tinggal di rumahku, jadi aku bantu kamu beberes "
" Kamu tuh ya. Bikin emosi terus. Aku capek. Besok kan bisa ! "

" Yaudah. Senyamannya kamu aja. Ntar aku bantu "
Dean melewatiku untuk membuka pintu dan masuk rumah.
" Hei ! Siapa suruh kamu masuk rumahku !"

Dean sudah merebahkan tubuhnya di sofa.
" Aku juga capek, El. Aku mau istirahat "

" Nggak ! Nggak ada tidur sini ! Tempatku sempit dan kamarnya juga satu "
Aku menarik tangannya agar dia bangun dan pergi. Tapi tubuhnya melemas membuat tubuhnya sangat berat.
" Aku bisa tidur di mana aja. Beneran El. Aku nggak kuat klo harus nyetir ke rumah "
" Kamu ini ! "
Aku melepas tanganku dengan kasar.
Sempat kurasakan kulit tangannya panas tadi.

❤❤❤

Keesokan harinya saat aku membuka kamar aku sudah tidak mendapati Dean di sofa.

Pikirku mungkin dia ada di kamar mandi ternyata kamar mandi yang berada di dekat dapur juga kosong.

Aku kembali menuju ruang tamu. Melongok ke arah jendela. Menyibak sedikit tirainya. Ternyata Dean sedang duduk di teras sambil merokok.
Aku membuka pintu sambil melipat kedua tanganku di depan.
Dean berdiri karena terkejut.
" El? kamu sudah bangun ? "
Aku melirik ke arah meja. Dean ikut melihat arah pandangku.
" Kopi dan rokok huh. Perpaduan yang sangat bagus " aku berujar sinis.

" Itu..eh aku minta maaf tadi aku pinjam dapurmu untuk buat kopi "
" Ya. Anggap saja rumah sendiri. Sekalian aja cuci sendiri cangkirnya" aku menjawab dengan nada ketus dan berlalu ke kamar untuk membersihkan diri.

Dean mendongak saat melihatku keluar dari kamar. Dilipatnya majalah yang tadi dibacanya ke bawah meja. Ya ampun. Dia hidup di jaman apa. Abisin waktu bukannya mainan hp kayak yang lain. Ini malah baca majalah. Mana wajalah wanita pula. Hadeh..
" El, ayo aku bantu beberes. Nanti kita sarapan di jalan "
" Emangnya kita mau ke mana ? "

" Kamu kan akan pindah ke rumahku, El "
Aku mencebik.
" Membereskan barangku nggak cukup satu dua jam "

" Ya kita bawa beberapa bajumu dulu. Yang lain kita ambil belakangan "
" Kamu pulang duluan aja. Ntar aku nyusul bawa mobil sendiri "

MISTAKES ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang