18

5.6K 631 46
                                    

Nungguin dapat 110 bintang dari kamu ternyata lamanya sama kayak nungguin Doski ngucapin ai laf yu ke aku 😪😪😪

Kemaren aku baru pulang dari JOGJA lho..sssttt...
Meet up sama DEAN 😁
Wkwkwkw

Happy reading ❤

Dean sialan!

" Kalau nggak pulang aku susul kamu"
Whatsapp balasan Dean saat aku memberitahu akan menginap di cafe.

Gimana mau pulang dan ketemu dia. Orang kalau lihat dia aku pengennya langsung napuk bibirnya yang sembarangan nyium aku itu.

Ya ampun. Bahkan sekarang aku masih kerasa gimana malunya tadi pagi.

Saat adegan nyosor -nya bibir Dean,aku cuma bengong karena se -bengkel nyorakin. Bisa bayangin nggak wajahku semerah apa?
Mau aku tampar, pasti akan jadi tranding topic. Kalau aku diem malunya setengah mati. Huh!

Aku buru - buru merapikan mejaku saat melihat jam menunjuk angka 8 malam. Cafe tutup jam 9. Tori yang akan menghandle dibantu karyawan lainnya. Kalau menunggu jam 9 aku khawatir Dean sudah menyusul kemari.

Saat aku menuruni tangga beberapa karyawanku memandangku sambil tersenyum aneh. Ada yang menyeletuk " Cie..cie..Mbak Yana "
Apanya yang cie-cie coba?

Aku menghampiri Tori di meja kasir.
" Tor, aku pulang dulu ya "

" Duh yang nggak sabaran pengen pulang. Tuh pangerannya dah nungguin dari tadi "
Tori menunjuk dengan dagunya.

Dean duduk di cafe bagian luar. Aku bisa melihatnya meski posisinya duduk memunggungiku.
" Sejak kapan dia di situ? "
" Sekitar setengah jam Mbak. Buruan sana samperin. Tadi saya mau bilang Mbak Yana nggak dibolehin kata Mas Dean takut ganggu "

Ck..ck..dasar kurang kerjaan!
Salahku sendiri sih tadi nggak kasih balasan wa-nya. Dia mungkin mengira aku jadi menginap.

" Yaudah Tor, nitip cafe ya "
" Shiap Bu Bos "
Tori mengangkat tangannya memberi hormat.

Aku langsung menarik kursi lalu duduk di depan Dean.
Dean langsung mendongak. Menutup ponsel dan menaruh ke dalam sakunya.

Dean mengangsurkan sebucket mawar yang tadi dia letakkan di kursi sampingnya padaku.

Aku tidak mengambilnya malah meraih es bobba di depannya. Menyeruput begitu saja tanpa rasa berdosa. Aku memang lagi pengin bikin dia kesel.

" Kamu bayar nggak nih es nya? Meski cafe ini punya istri kamu nggak ada ya namanya barang gratisan "
Aku meletakkan kembali ke atas meja.
Mata Dean berbinar melihatku. Apaan sih. Bukannya kesel dia.
" Aku bayar kok. Tadi awalnya Tori memang nggak mau aku bayarin. Tapi aku maksa "

" Lain kali aku akan bilang ke Tori kalau kamu yang beli kena charge lima puluh persen dari harganya "
Bodo. Dikatain isteri durhaka ya biarin.

" Nggak masalah. Selama kamu mau nyebut kalau kamu itu istri aku, jangankan lima puluh persen. Seluruh hartaku akan aku kasih "
What?? Mataku melotot.
" Kasih ke Tori??"
Enakan Tori donk.

" Bukan. Tapi bos nya Tori "

❤❤❤

Huft.
Mau bikin kesel Dean malah aku sendiri yang kesel. Dean sengaja  mempertontonkan di depan karyawan dan pelanggan cafe adegan pemaksaan yang dicover cantik  dengan adegan kemesraan seolah kami adalah pasangan yang romantis. See? Sekarang aku duduk di sebelahnya dan mobilku ditinggal di cafe.

MISTAKES ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang