Ekstra Part 2 (Baby comes out)

71.3K 1.9K 70
                                    

Pagi ini Vana terbangun lebih lama daripada biasanya, sepertinya alarm yang dia setel pukul 06.00 tak berfungsi semestinya. Buktinya dia bangun dua jam lebih lama daripada alarm itu. Vana mengedarkan pandangannya namun kedua matanya tak kunjung menemukan bayangan Dave. Mungkin suaminya itu sudah berangkat ke kantor sedari tadi, padahal awalnya Vana ingin menyiapkan makanan untuknya, atau setidaknya memenami Dave sarapan.

Vana menghela napas kecewa, lagi-lagi dia gagal menjadi istri yang baik untuk Dave. Terlebih keadaannya yang sedang hamil besar membuat Vana kerap menyusahkan pria itu. Tak hanya itu, bermacam keinginan Vana juga kadang tak masuk akal. Pernah waktu itu Vana mengidam untuk memakai kostum harley queen dan berjalan mengelilingi ancol ditengah hari. Kalian bisa menebak siapa yang harus berdadan seperti joker? Dave tentu saja. Alhasil banyak anak-anak yang mengerubunginya, dan banyak ibu-ibu yang mengerubungi Dave.

Setelah berkutat dengan pikirannya sendiri, Vana akhirnya memilih keluar dari kamarnya. Terlihat Ameta-adik perempuan Dave sedang menonton kartun di ruang tengah.

"Pagi sayang." Sapa Vana sembari mendudukan dirinya tepat disamping Meta.

"Pagi kakak cantik."

"Abang kamu udah berangkat ke kantor ya?"

Meta menggeleng "Belum kak, bang Dave lagi ngopi di taman belakang."

Vana kemudian tersenyum penuh arti "Oke makasih sayang, kakak kesana dulu ya." Kata Vana sebelum akhirnya melangkah menuju taman belakang sesuai arahan Meta tadi.

Apa yang dikatakan Meta benar, Dave memang sedang menikmati kopi di taman belakang rumahnya. Dengan semangat Vana pun menghampirinya.

"Jangan berlari sayang, perhatikan perutmu." Ujar Dave mengingatkan.

"Aku tidak berlari, aku hanya berjalan cepat." Elak Vana lalu mendudukan dirinya tepat di pangkuan Dave, dia memang terkadang bersikap manja pada suaminya, seperti sekarang.

Dave hanya mengulum senyum sembari berusaha menahan beban dari tubuh Vana "Baiklah terserah kamu saja." Ujar Dave kemudian mengerucutkan bibirnya "Morning kiss?"

Cup

Vana mencium sekilas bibir Dave kemudian kembali memeluk suaminya posesif "Jangan kerja ya? Aku ingin ditemani." Pinta Vana sembari menatap Dave.

"Aku ada rapat siang ini sayang, lagipula hari ini ibu datang bukan? Kamu pasti merindukannya."

Ah benar, mengingat hal itu langsung membuat Vana tersenyum senang. Akhirnya setelah sekian lama, Marinka-ibunya bisa kembali menerimanya dan Dave. Jujur saja Vana sangat merindukan ibunya itu, dia wanita yang hebat dan Vana begitu menyayanginya.

"Tapi aku tetap tidak ingin kamu pergi kerja, aku mohon dirumah saja ya?" Lagi lagi Vana berusaha membujuk Dave.

"Begini saja, setelah rapat aku akan langsung pulang, bagaimana?"

"Janji?"

Dave mengangguk lalu mengusap pelan rambut Vana dan menghirup aromanya dalam-dalam, sangat menenangkan.

Tiba-tiba datanglah seorang wanita parubaya sembari membawa sebuah bingkisan, berjalan menghampiri mereka.

"Ibuuu..." Vana tersenyum sembari memeluk hangat ibunya, yang juga dibalas pekukan sama eratnya oleh Marinka.

Zrelost (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang