🥀8| Care

5.3K 635 60
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Biasakan diri untuk mengapresiasi karya seseorang :)

Happy reading :)

============================

"Aku sulit memahami sikapmu yang kerap kali berubah-ubah tanpa bisa ku tebak."

Pernikahan Jimin dan Chaeyoung sudah berjalan hampir dua minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernikahan Jimin dan Chaeyoung sudah berjalan hampir dua minggu. Keduanya masih jarang berinteraksi, bahkan akhir-akhir ini Jimin sangat sibuk dengan pekerjaannya. Pria itu berangkat kerja pagi-pagi sekali dan pulang kerja juga larut malam.

Sikap Jimin kerap kali berubah-ubah, kadang-kadang baik pada Chaeyoung seperti saat Jimin mengantarkannya ke kampus untuk mengambil formulir, tapi terkadang Jimin bersikap acuh dan dingin pada Chaeyoung.

Lebih tepatnya Jimin itu seperti bunglon yang bisa berubah-ubah sikapnya tanpa bisa ditebak.

Sementara itu, Chaeyoung sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Dan besok adalah hari di mana Chaeyoung akan menjalani tes masuk ke perguruan tinggi. Chaeyoung benar-benar belajar keras agar ia bisa diterima masuk di Seoul National University.

Sialnya malam ini kondisinya tidak sedang baik-baik saja. Chaeyoung merasa bahwa suhu tubuhnya panas dan sepertinya ia juga terkena flu. Hidungnya terasa seperti tersumbat, belum lagi kepalanya yang terasa pusing.

Chaeyoung sedikit meringis saat tubuhnya menggigil, padahal ia sudah mematikan pendingin di kamarnya.

"Sakit di saat yang tidak tepat." Chaeyoung meringis. Merutuki penyakit yang datang di waktu yang tidak tepat.

Matanya menatap tumpukan lembaran soal di meja belajarnya. Ketika ia ingin membaca soal-soal itu, kepalanya kembali berdenyut.

"Ais, sepertinya aku harus membeli obat."

Chaeyoung bangkit dari kursinya, lalu mengambil jaket tebalnya di dalam lemari. Ia berniat untuk membeli obat di apotik terdekat.

Saat ia ingin menuruni anak tangga, ia berpapasan dengan Jimin yang baru saja pulang bekerja. Suaminya itu sama sekali tidak melihat ke arahnya. Tetapi Chaeyoung melirik sekilas Jimin.

Belum sempat kakinya menginjakkan anak tangga, Chaeyoung merasakan pandangannya mengabur, tubuhnya melemas, bahkan kakinya terasa tidak sanggup menumpu tubuhnya.

Chaeyoung terhuyung ke belakang tanpa sadar.

Dan ....

"Chaeyoung-ah!"

Entah bagaimana caranya, Jimin dengan sigap menangkap tubuh Chaeyoung yang sedikit lagi terjatuh, jika Jimin tidak cepat menangkap tubuhnya.

"Gwenchana?" Jimin menatap wajah Chaeyoung yang pucat. Ia bisa mendengar Chaeyoung meringis.

Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang