Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Selamat membaca.
=====================
Karena dirimu, aku terkejut mengetahui seberapa banyak aku terluka. Hari-hariku keras, bahkan mimpi-mimpiku menyakitkan.🎵 If It is You - Jung Seung Hwan
Tiga hari berikutnya Chaeyoung masih dalam keadaan di mana hati dan perasaannya masih tidak baik-baik saja. Kejadian di mana dia dan Jimin bertengkar masih sangat membekas di ingatannya. Tentang bagaimana Jimin melukainya dengan perkataan menusuk dan tentang bagaimana Jimin menuduhnya atas kesalahan yang tidak dia perbuat—itu semua masih menjadi duri tajam bagi Chaeyoung.
Chaeyoung bertekad, hari ini dia harus kembali menjalani rutinitasnya. Tiga hari ini, dia selalu mengurung diri di kamar. Keluar kamar hanya seperlunya saja, makan juga di kamar. Chaeyoung menghindari pertemuannya dengan Jimin.
Pernah sekali dia melihat Jimin, yaitu ketika Chaeyoung ingin mengambil air minum di dapur. Padahal, waktu itu menunjukkan jam dua belas malam, tapi Jimin baru pulang ke rumah.
Chaeyoung tidak tahu, kenapa suaminya selalu pulang malam. Apakah Jimin terlalu sibuk sampai-sampai pulang selarut itu?
Setelah bersiap-siap, Chaeyoung memperhatikan wajahnya di pantulan cermin. Kantung matanya terlihat jelas. Akhir-akhir ini dia susah tidur karena memikirkan masalahnya dengan Jimin. Sebegitu besar efek dari pertengkarannya dengan Jimin. Chaeyoung tidak tahu entah sampai kapan kesakitannya berakhir.
Ingin meminta maaf pada Jimin? Chaeyoung pikir itu percuma, Jimin tetap pada pendiriannya-menganggap Chaeyoung telah mengkhianatinya.
Saat Chaeyoung ingin keluar dari rumah, supir yang biasa mengantar jemputnya—membukakan pintu mobil untuknya.
"Mian, Paman. Mulai dari sekarang jangan antar jemput aku lagi," kata Chaeyoung.
"Tapi Nona—"
"Paman, aku tidak akan mengulangi perkataanku lagi. Apa yang kukatakan tadi sudah jelas, bukan?"
Supir itu mengangguk paham, hanya saja dia takut melanggar perintah majikannya as known as Park Jimin. Namun, dia bisa apa ketika istri majikannya malah tidak mau diantar jemput.
Setelah menolak untuk diantar ke kampus, Chaeyoung memutuskan untuk menaiki taksi. Selang beberapa menit, sebuah taksi melintas. Chaeyoung menyetopnya, lalu mengatakan arah tujuannya pada supir taksi itu.
Sedari tadi Jimin mendengar ucapan Chaeyoung pada supirnya. Pria itu tersenyum miring, tidak peduli dengan keputusan gadis yang masih menjadi istrinya itu.
Terserahmu, Chaeyoung-ssi.
🥀🥀🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...