🥀39| Patience Limit

5.2K 594 259
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Mari saling mengapresiasi.

=====================

Koo Junhoe, laki-laki itu menghentikan mobil di sebuah bangunan megah pencakar langit bernama Faster Corp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koo Junhoe, laki-laki itu menghentikan mobil di sebuah bangunan megah pencakar langit bernama Faster Corp. Junhoe tengah memikirkan, apakah dia akan melakukan hal yang sudah dia pikirkan matang-matang sebelumnya. Entah apa yang terjadi ketika dia nekat menemui orang terpenting di perusahaan itu. Jelas, keinginannya hanya satu, yaitu meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara Chaeyoung dan suaminya.

Chaeyoung jelas tidak tahu niat Junhoe, kalaupun dia tahu, dia pasti tidak akan setuju. Namun, Junhoe tidak bisa berlama-lama memendam ini. Dia tidak bisa membiarkan Chaeyoung disalahkan atas kesalahan yang tidak dia perbuat.

Dengan langkah penuh keberaniaan, laki-laki bermarga Koo itu keluar dari mobil, lalu melangkah pasti—menjejakkan kaki di bangunan super megah Faster Corp. Junhoe menuju resepsionis, untuk mengatakan tujuannya ke perusahaan ini.

Sebelum Junhoe ke sini, laki-laki itu mencari tahu terlebih dahulu siapa nama suami Chaeyoung. Tentu saja Junhoe mendapatkannya dengan mudah, dia memanfaatkan profesi sepupunya yang bekerja sebagai staf pemerintahan negara. Menyuruh sepupunya untuk mencocokkan basis data tentang data-data orang yang menikah di Seoul.

Resepsionis itu sedikit membungkuk pada Junhoe, lalu berkata, “Ada yang bisa saya bantu?”

“Aku ingin bertemu dengan Park Jimin.”

“Maaf, kami tidak bisa menerima tamu sembarangan untuk bertemu dengan petinggi perusahaan. Apa Anda memiliki janji sebelumnya?”

Junhoe menggigit bibir bawahnya. Tentu saja, dia tidak bisa bertemu Park Jimin sembarangan. Setelah Junhoe tahu, bahwa Park Jimin bukan orang biasa, melainkan orang yang punya kuasa cukup besar di negara ini. Junhoe tentu tidak bisa sembarangan untuk menemuinya.

Sang resepsionis juga memperhatikan penampilan Junhoe. Apalagi saat ini Junhoe memakai pakaian tidak formal. Pasalnya, rata-rata orang yang ingin bertemu dengan Jimin pasti memakai pakaian formal karena urusan pekerjaan dengan Jimin.

“Aku temannya dan kami sudah berjanji untuk bertemu di ruangannya.” Junhoe tidak yakin dengan jawabannya. Mungkin sebentar lagi dia akan diusir.

“Maaf, kami tidak bisa mengizinkan Anda untuk bertemu petinggi perusahaan.”

“Tolong, izinkan aku menemuinya. Anda boleh bertanya padanya terlebih dahulu. Koo Junhoe imnida, beritahu namaku.” Semakin nekat, Junhoe menyuruh sang resepsionis untuk memberitahu Jimin.

Sang resepsionis terlihat menggenggam telepon, Junhoe yakin dia akan menelepon Jimin.

“Anda diperbolehkan menemuinya,” katanya kemudian.

Junhoe terkejut, tidak menyangka bahwa Jimin mengizinkannya untuk bertemu, padahal mereka belum kenal sebelumnya.

Kamsahamnida.” Junhoe membungkuk, lalu mulai menuju ruangan Jimin. Sebelumnya dia bertanya terlebih dahulu daripada dia tersesat di gedung semegah ini.

Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang