🥀16| Debate

5K 535 34
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Biasakan untuk mengapresiasi karya seseorang. Gak ada yang sulit hanya untuk menekan tombol bintang :)

=========================
Bukan sahabat namanya kalau tidak berdebat terus. Bahkan hal-hal sepele juga diperdebatkan.

--Chaelisa--
--Once Again--

Hari ini Chaeyoung akan memulai hari pertamanya untuk pergi ke kampus baru, menyandang gelar sebagai mahasiswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Chaeyoung akan memulai hari pertamanya untuk pergi ke kampus baru, menyandang gelar sebagai mahasiswi. Tentu saja hari pertama belum memasuki proses belajar. Hari ini dia akan menjalani Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau biasa disebut OSPEK.

Semuanya sudah dia siapkan untuk menjalani OSPEK. Mulai dari pita berwarna merah sebagai pengikat rambut yang dikucir dua, baju hitam putih, name tag dari karton, dan lain sebagainya.

Persiapan untuk OSPEK memang membuat siapa pun akan merasakan betapa ribetnya dalam mempersiapkan itu semua. Belum lagi menjalani OSPEK-nya. Pasti sangat melelahkan.

Saat ini Chaeyoung sudah bersiap-siap. Rambutnya sudah dia kucir dua dengan pita merah yang merupakan salah satu syarat dari pihak panitia OSPEK. Dia menatap penampilannya dari atas sampai bawah.

"Kiyowo ...." Chaeyoung berkata gemas dengan dirinya sendiri. Rambutnya yang dikucir dua membuat penampilannya benar-benar menggemaskan.

Setelah mengamati penampilannya, Chaeyoung melirik jam di arlojinya. Sudah pukul setengah tujuh. Itu artinya satu jam lagi dia harus sudah sampai di kampus. Jangan sampai dia telat.

Gadis itu meraih ranselnya lalu membawa beberapa perlengkapan OSPEK.

Saat dia turun ke bawah, dia melihat Jimin sudah rapi dengan jasnya. Saat ini, pria itu sedang melahap roti selainya di ruang makan.

Melihat Chaeyoung yang mendekati meja makan untuk sarapan, Jimin terpaku dengan penampilan Chaeyoung. Dia juga menghentikan aktivitas makannya. Apalagi dengan rambut Chaeyoung yang dikucir dua. Kesannya seperti remaja sekolah menengah pertama.

"Matamu bisa lepas karena terus memandangiku," kata Chaeyoung yang sedang mengolesi rotinya dengan selai cokelat.

"Siapa yang memandangimu? Aku tidak merasa begitu," elak Jimin. Dia benar-benar gengsi. Tidak mau mengakui jika memang sedari tadi matanya terus terpaku pada Chaeyoung.

"Bisa-bisanya kau mengelak, huh," cibir Chaeyoung. Setelahnya dia melahap roti selainya.

"Cepat habiskan rotimu. Atau kau akan telat ke kampus."

"Hanya dua menit aku bisa menghabiskan rotiku," balas Chaeyoung yang langsung dibalas ekspresi masam dari Jimin.

🥀🥀🥀🥀🥀

Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang