Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Biasakan mengapresiasi karya seseorang.
Happy reading . . .
======================
"Sekuat apapun aku berharap agar kau kembali, harapan itu tetap sirna. Nyatanya kau tak akan pernah kugapai lagi."
--Once Again--
Jimin melepas kacamata hitamnya, lalu mengedarkan pandangan ke pemakaman yang saat ini ia kunjungi. Helaan napas panjang ia hembuskan. Sebelum melangkah, ia meneguhkan diri terlebih dahulu agar nantinya ia terlihat kuat di depan pusara gadis yang sangat dicintainya hingga saat ini.
Kakinya melangkah lebih jauh sembari membawa seikat bunga mawar putih kesukaan Nayeon. Sudah menjadi kebiasaannya untuk membawakan bunga setiap kali berziarah ke makam Nayeon.
Jimin berjongkok, lalu meletakkan rangkaian bunga mawar itu di atas pusara Nayeon. Lama ia memandangi batu nisan yang bertuliskan nama kekasihnya. Hingga detik ini, perasaannya masih tetap sama, tidak pernah berubah walau hanya sepercik. Perasaan yang tak pernah rela menerima, bahwa Nayeon sudah pergi.
"Aku merindukanmu, chagi ...." ucapnya parau.
"Maaf aku baru mengunjungimu hari ini. Maaf karena ...." Jimin menggantung ucapannya beberapa detik, "karena aku sudah mengkhianatimu dengan menikahi gadis lain." Jimin menahan sesak di dadanya. Menikah dengan Chaeyoung membuatnya merasa bahwa ia sudah mengkhianati Nayeon.
"Kau tahu? Aku tidak pernah bahagia hidup bersama wanita yang tidak kucintai." Jimin menyuarakan isi hatinya. Berkata seolah Nayeon mendengarkan curahan hatinya.
Kini matanya mulai berkaca-kaca. "Bisakah aku memutar waktu agar kita tetap bersama? Kau begitu cepat meninggalkanku, Chagi ...."
Jimin menyadari sepenuhnya, bahwa sekeras apa pun dia berharap agar Nayeon kembali, tetap saja harapannya sirna. Tidak mungkin seseorang yang sudah dipanggil Tuhan bisa kembali lagi ke dunia. Mustahil.
Jimin juga sadar, dia bukan pria yang baik untuk Chaeyoung. Mungkin Chaeyoung tertekan memiliki suami sepertinya. Beberapa hari ini, ia mencoba untuk membiasakan diri menerima Chaeyoung, Jimin memang memperhatikan Chaeyoung dan bersikap baik padanya. Tapi, Jimin tidak bisa mendustai hatinya, semua itu ia lakukan sebatas kewajibannya sebagai seorang suami, bukan atas hatinya.
🥀🥀🥀🥀🥀
Lisa menatap takjub bangunan megah di depannya. Tanpa sadar, Lisa membuka mulutnya lebar.
Chaeyoung mengajak Lisa berkunjung ke rumahnya. Tentu saja Lisa menyetujuinya. Dan saat mereka sudah sampai di rumah, Lisa langsung berteriak heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfic5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...