Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca :)
=======================
Jimin baru saja ingin memasuki ruangannya, tapi tangannya ditarik oleh seseorang yang tak lain tak bukan adalah Namjoon.
"Ada apa, Hyung?" tanyanya heran.
"Di dalam ruanganmu ada Yongsun."
Jimin mengernyit heran.
"Kenapa dia bisa di ruanganku?"
"Aku sudah bertanya pada resepsionis, katanya dia memaksa untuk masuk ke ruanganmu. Kau sendiri yang bilang pada semua staf di sini kalau tidak ada yang boleh masuk ke ruanganmu sembarangan. Tapi nyatanya Yongsun dengan mudah masuk ke ruanganmu." Ada nada kekesalan saat Namjoon mengucapkan kata demi katanya pada Jimin.
"Aku tidak pernah memberinya izin," kata Jimin.
"Lantas dia mengatasnamakan namamu untuk masuk ke ruanganmu. Memangnya dia siapa bisa seenaknya."
"Sudahlah, Hyung."
Namjoon menggelengkan kepalanya. "Terserahmu saja. Aku mencium bau-bau pelakor di dirinya," bisik Namjoon pada Jimin.
Jimin melotot lalu terkekeh pelan. "Sekalipun dia memang ada niat terselubung, mana mungkin aku menduakan Chaeyoung."
"Oh ya? Awas saja kau tergoda dengan wanita itu," ujar Namjoon lalu melangkah pergi meninggalkan Jimin.
Jimin bersikap acuh lalu memutar gagang pintu. Benar saja, wanita yang menjadi partner bisnisnya sedang duduk di sofa sambil melipat kedua kaki.
"Akhirnya kau datang juga Jimin-ssi. Selamat pagi," sapanya.
"Pagi," balas Jimin singkat.
"Aku sudah menunggumu sekitar setengah jam yang lalu."
Jimin menaikkan satu alisnya. "Aku tidak menyuruhmu menungguku."
Yongsun mendadak geram mendengar perkataan Jimin, tapi dia menahan emosi. Wanita itu berjalan mendekati meja kerja Jimin lalu duduk di kursi yang berada tepat di depan Jimin. Jimin hanya memandangi wanita di depannya tanpa berniat untuk membuka mulut.
"Kau tipe pria dingin, tapi menarik untuk mengenalmu lebih jauh." Yongsun menyunggingkan senyum jenakanya.
"Tujuanmu ke sini untuk apa? Untuk membicarakan kerjasama kita atau untuk menggodaku?"
"Kau terlalu tempramen Jimin-ssi. Santai saja."
"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni obrolan tidak penting ini. Kalau sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan, silakan keluar dari ruanganku," ketus Jimin.
"Baiklah. Sepertinya kau ini tidak bisa diajak rileks ya."
"Yongsun-ssi, sudah cukup membuang waktuku. Kau datang ke ruanganku tanpa seizinku dan mengatasnamakan namaku di depan staf. Kau masih memiliki sopan santun, kan, untuk bertamu ke tempat orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Фанфик5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...