Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Tidak ada yang sulit untuk menekan tombol vote, kan? Biasakan untuk mengapresiasi karya seseorang.
=========================
Jimin sedang memikirkan suatu hal yang selalu mengusik pikirannya sejak kemarin malam. Perkataan Chaeyoung berhasil masuk ke dalam pikiran dan selalu berputar-putar di kepalanya.
Tentang bagaimana Chaeyoung yang mengatakan bahwa gadis itu mulai belajar menempatkan diri di hatinya. Chaeyoung mengucapkannya dengan tulus, Jimin bisa merasakan ketulusan itu. Namun, masalahnya Jimin menjadi terbebani dengan itu semua. Dia merutuki diri yang tidak bisa melakukan hal yang sama seperti Chaeyoung. Hatinha masih enggan untuk belajar menerima hati yang lain.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu dari luar ruangan kerjanya membuyarkan lamunan Jimin. Pria itu menegakkan tubuh, memandang ke arah pintu.
"Permisi ...." Seorang wanita berpenampilan fashionable dengan ciri khas sebagai seorang wanita karir muncul dari balik pintu. Senyumnya mengembang saat dia mulai menampakkan diri di depan Jimin.
Jimin membalas dengan senyum simpul. Sebenarnya dia agak sedikit heran karena kedatangan wanita itu, padahal Jimin tidak memiliki janji apapun untuk bertemu dengan client manapun.
"Silakan masuk ...."
Wanita itu menarik kursi yang berada di depan meja kerja Jimin, lalu mendudukkan diri sembari menyilangkan kaki.
Jimin hanya memandanginya dengan tatapan datar. Dia menunggu wanita di depannya untuk berbicara dan memberikan alasan kenapa wanita ini ingin menemuinya.
"Mungkin kedatanganku ke sini terkesan tiba-tiba, tapi ada suatu hal yang ingin aku bicarakan padamu," jelasnya.
Jimin mengangguk sekilas. "Bicarakan apa yang ingin kau bicarakan." Nada bicara Jimin terdengar ketus. Hal itu membuat wanita yang berada di depannya melayangkan tatapan tidak suka.
"Kita belum sempat membicarakan pemasaran produk baru yang akan kita rancang, apakah akan dipasarkan ke dalam negeri saja atau ke luar negeri juga? Menurutku ini sangat penting, agar kita tahu jangkauan pemasarannya," jelasnya.
Jimin ingin menyanggah perkataan wanita di depannya. Pasalnya, apa maksud kedatangannya ke Faster Corp adalah hal yang tidak perlu dibicarakan. Masalah pemasaran produk juga sudah tertera di dokumen yang berisi tentang pembahasan kerjasama mereka. Jadi, sebenarnya wanita ini tidak perlu repot-repot untuk menemuinya seperti ini.
"Oh, jadi itu yang ingin kau bicarakan padaku, Yongsun-ssi?"
CEO dari Space Corp itu hanya mengangguk dan sepertinya menunggu perkataan Jimin selanjutnya.
Jimin sedikit terkekeh dan Yongsun langsung memandanginya dengan kening yang mengerut. "Apa kau tidak membaca isi dokumen perjanjian kita? Orang kepercayaanku, Kim Namjoon tidak mungkin lupa menyertakan pemasaran produk kita. Apa kau tidak membacanya, Yongsun-ssi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...