Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Biasakan untuk mengapresiasi karya seseorang dan jangan cuma dinikmati, tanpa memberikan apresiasi.
=======================
You Never Know 🎵
Mobil Junhoe sudah keluar dari pekarangan rumah Chaeyoung. Senyum yang sedari tadi terbit di bibir Chaeyoung perlahan memudar, sejenak dia memikirkan apakah Junhoe tersakiti dengan ucapannya tadi yang menolak Junhoe secara halus? Chaeyoung tahu, pria itu pasti sakit hati, tapi tidak terlalu menunjukkannya di depan Chaeyoung dan memilih untuk bersikap baik-baik saja.
Chaeyoung melangkahkan kaki memasuki rumah, namun langkahnya terhenti saat menginjak rangkaian bunga mawar di lantai. Chaeyoung memungutnya dengan pandangan masih tertuju pada bunga itu.
"Mawar? Ini mawar siapa?" tanyanya.
Saat Chaeyoung menyapu pandangan ke seisi ruangan, ia terkejut melihat beberapa lilin membentuk love menghiasi seisi ruangan dengan taburan mawar. Chaeyoung berjalan ke arah lilin itu. Jantungnya mulai berdebar, senyumnya terbit dengan sempurna.
Chaeyoung semakin melebarkan senyumnya ketika melihat Jimin sedang menuruni tangga. Saat Jimin sudah menuruni tangga, Chaeyoung langsung memeluknya erat. Dia sangat merindukan Jimin dan tidak menyangka bahwa Jimin pulang lebih awal.
"Hubby, aku merindukanmu."
"Lepas." Suara Jimin terdengar dingin.
Chaeyoung mengernyit heran, lalu melepaskan pelukannya pada Jimin.
Jimin menatap Chaeyoung dengan tatapan menusuk, wajahnya terlihat memerah. Hal itu membuat Chaeyoung bingung, ada apa dengan suaminya?
"Ah, aku tahu. Kau sedang berpura-pura, kan? Bersikap seperti ini padaku?" Chaeyoung berusaha untuk tidak berpikiran negatif. Tingkat kepercayaan dirinya semakin tinggi.
Jimin tetap diam.
"Kau tidak ingin mengucapkan selamat ulang tahun padaku? Aku tahu kau memberikan surprise padaku hari ini."
"Lebih tepatnya kau yang memberikanku kejutan, Park Chaeyoung." Suara Jimin terdengar menajam.
Chaeyoung masih tidak mengerti mengapa Jimin bersikap seperti ini padanya, Chaeyoung berusaha tersenyum. "Hubby, kau mungkin lelah karena baru pulang dari Jepang. Bagaimana kalau kita menikmati makan malam berdua?"
Kini giliran Jimin yang menunjukkan smirknya. "Tidak perlu." Setelah itu dia pergi meninggalkan Chaeyoung, namun tangannya ditahan oleh Chaeyoung.
"Kau kenapa?" tanya Chaeyoung, matanya sudah berkaca-kaca sekarang. Tiba-tiba saja pikirannya kalut, rasa takut menyerangnya— melihat sikap Jimin yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfic5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...