Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Oke?
========================
Satu minggu lamanya Chaeyoung belum juga sadar dari dari koma. Hal itu membuat Jimin semakin kalut tidak menentu. Urusan pekerjaan di Faster Corp tidak dia pedulikan. Hari-harinya hanya di rumah sakit menemani Chaeyoung yang tidak kunjung membuka mata. Hal yang membuat Jimin frustasi adalah sampai detik ini pun polisi tidak bisa menemukan siapa dalang dari kecelakaan yang dialami Chaeyoung.
Pagi hari, Jimin memutuskan pulang untuk membersihkan diri sebelum akhirnya kembali lagi ke rumah sakit. Namun, saat dia ingin memasuki kamar. Matanya tertuju pada pintu kamar Chaeyoung. Detik itu juga, pria bermarga Park itu memutar gagang pintu kamar Chaeyoung, lalu mulai memasuki kamar itu.
Seulas senyum terbit di bibirnya kala memandangi ruangan itu. Kamar yang selalu rapi. Jimin mendudukkan diri di kasur.
Semenjak pertengkarannya dengan Chaeyoung, dia tidak pernah menginjakkan kaki di kamar ini. Sangat menyesakkan bagi Jimin ketika dia mengingat momen kebersamaannya dengan Chaeyoung, apalagi Jimin sering datang ke kamar ini tanpa seizin Chaeyoung. Sampai pada akhirnya Jimin menyuruh istrinya untuk tidur di kamarnya.
Sebuah bingkai foto berukuran kecil terpampang di atas nakas. Jimin meraih bingkai itu. Itu adalah foto pernikahannya dengan Chaeyoung.
"Aku harus bagaimana? Aku tidak tahu bagaimana caranya menebus semuanya ...." Penyesalan itu selalu ada, membuat Jimin selalu dihantui rasa bersalah yang teramat dalam.
Kini Jimin melangkah mendekati sebuah meja belajar, tempat biasa Chaeyoung mengerjakan tugas kuliah. Jimin duduk di kursi tersebut, lagi-lagi pandangannya tertuju pada sebuah benda. Sebuah buku diary berukuran kecil di atas meja.
Penasaran, Jimin membuka buku tersebut. Dia tahu ini lancang dan merupakan privasi Chaeyoung, tapi dia tidak bisa menahan diri.
Lembar pertama dia baca, matanya terpaku melihat tanggal yang tertera di lembar pertama. Tanggal pernikahannya dengan Chaeyoung.Mungkin kita ditakdirkan untuk bersama, tetapi apa mungkin kelak kita saling mencintai? Apa mungkin kau memilihku sementara kau masih mencintainya? Aku hanya bisa berharap, agar kau melihatku sekali saja sebagai istrimu. Aku bisa menempatkan hatiku untukmu, tapi mendapatkan balasan untuk dicintai sepertinya itu akan berakhir sirna.
Jimin kembali menatap lurus ke depan. Dadanya sesak membaca diary Chaeyoung. Selama ini Chaeyoung sangat sabar menjalani hidup dengannya. Gadis itu tidak banyak mengeluh dan penurut. Namun, Jimin membuat Chaeyoung menunggu terlalu lama dan berakhir menyakiti gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfic5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...