Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca :)
=====================
Semalaman Chaeyoung tidak bisa tidur. Hingga pagi menjelang dia belum bisa memejamkan matanya, walaupun hanya beberapa menit saja. Pikirannya terus tertuju pada pertengkarannya dengan Jimin. Tentang bagaimana Jimin yang menyebutnya sebagai "pengkhianat", itu masih menjadi rasa sakit yang membekas di hati.
Chaeyoung berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada suaminya itu, namun Jimin hanya memercayai apa yang dia lihat, tidak dengan yang terjadi sebelumnya.
Dengan kejadian kemarin, entah kenapa Chaeyoung merasa pupus akan nasib pernikahannya. Entah kenapa pernikahan yang sempat dia harapkan akan berujung bahagia— menjadi sirna dalam waktu sekejap.
Chaeyoung melirik jam di atas nakas, jam menunjukkan pukul lima pagi. Gadis itu menyingkirkan bedcover yang dipakainya tadi, lalu menuju kamar mandi. Chaeyoung membasuh wajah, di cermin dia melihat wajahnya yang sangat menyedihkan. Kantung mata terlihat jelas dengan mata yang membengkak.
Seketika Chaeyoung kepikiran bagaimana nanti dia pergi ke kampus dengan mata yang membengkak. Chaeyoung tidak mau teman-temannya, terutama Lisa bertanya-tanya tentang keadaannya.
"Lebih baik aku tidak pergi ke kampus," putusnya. Ya, mungkin Chaeyoung masih butuh waktu sendiri. Hari ini, dia ingin bertemu dengan Lisa saja. Chaeyoung tidak bisa menyimpan rasa sedihnya sendirian, dia butuh sandaran. Walaupun Lisa menyebalkan, Lisa pasti menjadi pendengar yang baik untuknya.
🥀🥀🥀🥀🥀
"Chaeyougie, kau kenapa?!" Kebiasaan Lisa tidak pernah bisa mengkondisikan suaranya di mana pun dia berada. Lisa baru saja datang ke café yang diberitahu Chaeyoung. Baru saja dia menemui Chaeyoung, Lisa langsung heboh karena melihat mata Chaeyoung yang membengkak.
"Lisa-ya, kenapa kau tidak pernah berubah sih? Kecilkan suaramu," kata Chaeyoung. Suaranya terdengar frustasi dan itu semakin membuat Lisa yakin bahwa terjadi sesuatu dengan Chaeyoung.
"Mianhae. Aku khawatir, hanya itu," balas Lisa lantas memegang kedua tangan Chaeyoung. "Apa yang terjadi?" tanyanya lembut.
Chaeyoung tidak menjawab. Air matanya mengalir begitu saja, apa dia bisa menceritakan semuanya pada Lisa?
Sementara itu, Lisa panik karena Chaeyoung yang tiba-tiba menangis. Kekhawatirannya semakin bertambah. "Andwae, jangan membuatku semakin takut." Lisa menghapus air mata Chaeyoung dengan lembut.
"A-aku bertengkar dengannya," ucap Chaeyoung dengan suara parau.
"Maksudmu dengan suamimu?" tebak Lisa.
Chaeyoung mengangguk dan dia masih menangis.
"Waeyo? Kau melakukan kesalahan? Atau dia sengaja menyakitimu?" Lisa menerka dua kemungkinan yang terjadi tentang pertengkaran Jimin dan Chaeyoung. Bisa saja Jimin sengaja menyakiti sahabatnya atau Chaeyoung yang melakukan kesalahan. Sejatinya, Lisa ingin mendengar penjelasan dari Chaeyoung terlebih dahulu sebelum memberikan komentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again | JIROSÉ ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction5 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN [JIROSÉ] Semua terasa begitu cepat baginya, hingga takdir tidak memihak padanya. Takdir yang menentukan dia harus hidup bersama perempuan yang tidak diinginkannya. Park Jimin tidak p...