Malam begitu panjang, dengan angin yang berhembus kencang. Di langit, bintang-bintang sudah tidak terlihat lagi. Mereka tertutup oleh awan tebal, sebuah pertanda bahwa badai akan datang.
Hembusan angin meniup dan menerbangkan dedaunan, bersamaan dengan terciumnya aroma anyir darah. Suara teriakan dan jeritan mulai terdengar di seluruh isi sekolah.
Praang!!
Bruuk!
CRASSH!
AAKH!!
Seluruh siswa ribut, suara kaca jendela pecah, siswa yang terjatuh, dan suara tebasan seakan menjadi musik mengerikan di malam ini.
Para guru berusaha menyelamatkan siswa-siswanya yang saling membunuh, tetapi mereka juga dihadapkan dengan beberapa guru yang menggila dan malah melukai siswa serta rekannya sendiri.
Avin dan Ivan terlihat berlari sambil menghindar dari serangan teman-temannya, mereka melempar bangku agar sedikit memberi jarak antara mereka dengan teman-temannya yang mengejar.
"Kesini!!" Avin berseru dan langsung berbelok, diikuti oleh Ivan yang berlari di belakangnya.
"Gila Vin! Sebenarnya apa yang terjadi dengan teman-teman kita?!" Ivan terlihat pucat, dia beberapa kali menutup mata saat melewati mayat-mayat temannya yang dibunuh secara mengenaskan.
Avin mengatakan bahwa bukan saatnya untuk bicara, mereka harus segera keluar dari gedung sekolah dan mencari bantuan.
!!
Avin segera berhenti berlari dan dengan cepat menutup mulut Ivan, dia lalu mendorong Ivan memasuki sebuah loker panjang dan menutup rapat pintu loker tersebut.
Ivan tentu saja terkejut, dia baru ingin bertanya alasan Avin menariknya masuk.. Namun tiba-tiba, Ivan mendengar suara teriakan dan tawa mengerikan.
CRAASH!!
Baam!
AAKH!
Suara seperti benturan pada pintu loker membuat Ivan dan Avin menahan napas, apalagi mereka mendengar suara tebasan dan tusukan. Satu hal yang mereka tahu, telah terjadi pembunuhan di depan loker tempat mereka bersembunyi.
Ivan secara tidak sadar meneteskan air mata, tubuhnya gemetar ketakutan. Ini seperti mimpi buruk yang benar-benar nyata, padahal dia tadinya masih tertawa bersama dengan teman-temannya, tetapi sekarang..?!
"Sekolah kita.. Kenapa jadi seperti ini, Vin?"
Baam!
"Kau ke sana..! Biar aku yang mengurus domba-domba nakal ini,"
!!
Avin dan Ivan terkejut saat mendengar suara anak perempuan. Ivan samar-samar pernah mendengar suara ini, seketika dia terperanjak dan tidak sengaja menimbulkan suara.
Avin begitu kaget, dia menutup rapat mulut adiknya dan memberi tatapan geram. Semoga saja tidak ada yang mendengar suara tersebut selain mereka berdua.
"Hmm.. Sepertinya.. Ada yang bersembunyi..? Hihihi"
"Ketahuan..!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Berlalu (Tempus Fugit)
Mystery / ThrillerCerita tentang kasih sayang, misteri dan kutukan.. ________________ Raisa adalah seorang siswa SMP, dia memiliki hidup yang bahagia bersama dengan Ayah, Ibu, dan adiknya, Reina. Namun, sebuah kecelakaan membuat adiknya koma dan harus dirawat di Ruma...