7 - Aku Ini Apa?

38 19 21
                                    

●●●

Nama gadis itu adalah Clara. Gadis yang misterius yang membuatku seperti ini. Entah kenapa, menatapnya saja sudah membuatku ketakutan. Dia memiliki tatapan mata yang tajam, wajahnya yang sangat tenang itu benar-benar menggangguku.

Lebih dari tenang, wajah yang dingin, membuatku tak berdaya. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku bisa menuruti ucapannya. Mungkin karena rasa sakit yang pernah aku rasakan, itu benar-benar menyakitkan. Dan bahkan, saat dia melihat aku yang kesakitan, dia hanya memasang wajah yang datar, tak ada rasa kasihan sama sekali di matanya.

Aku mendengarkan ucapannya, entah mengapa aku merasa bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Sejujurnya, aku ingin menanyakan banyak hal kepada Clara. Tapi, semua keinginanku itu, mungkin untuk sekarang, aku sebaiknya tidak mengungkapkannya.

Dia menyuruhku untuk tidak bertemu dengan siapapun hingga petang nanti. Aku hanya menurut saja, aku juga tidak tahu kenapa. Clara benar-benar membuatku merinding, setiap ucapannya terasa seperti sebuah perintah bagiku, ini aneh.

Aku baru bertemu dengannya, aku bahkan tidak pernah melihat dia sebelumnya, tapi dia datang dan semua hal tentangku...ini benar-benar aneh.

Dia mengatakan bahwa aku harus pergi ke sebuah rumah. Aku tidak tahu rumah apa itu, dan aku tidak bisa menolaknya. Hanya saja, perjalanan kesana benar-benar membuatku takut.

Seperti ada yang mengawasiku, terlihat seperti seseorang yang menatap tajam ke arahku, tapi aku tidak tahu siapa. Itu membuatku takut. Setiap langkah yang kulewati, membuat tubuhku gemetaran. Jujur saja, aku sangat ketakutan. Aku tidak pernah berjalan sendirian di malam hari sebelumnya, dan perasaan aneh itu tetap saja datang.

Sampai saat aku tiba di sebuah rumah, yang di katakan oleh Clara. Perasaanku tiba-tiba saja menjadi tenang, dan orang yang mengawasiku, entah kemana dia pergi. Aku merasa seperti tidak di awasi lagi, namun karena masih khawatir, aku langsung berlari masuk ke dalam rumah itu.

Pintunya terbuka lebar, seakan-akan menyambut kedatanganku. Tiba di dalam, aku langsung melihat ke arah luar, untuk mengetahui siapa sebenarnya yang terus mengawasiku. Sontak aku langsung terkejut mendengar seseorang berbicara dari arah belakang tubuhku.

Raisa dengan segera menengok ke belakang, dan ternyata memang ada seseorang di belakangnya, seseorang yang dia kenal.

"ASTAGAA..!! oh..! Clara..?" ucap Raisa, sambil melihat ke asal suara yang ada di belakangnya, dan itu ternyata adalah Clara.

"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Clara, sambil berjalan ke arah Raisa.

"Ta-tadi aku merasa, se-seperti ada yang sedang mengikutiku.." ucap Raisa, agak ragu.

Clara menatap Raisa tajam, membuat tubuh Raisa gemetaran. Tanpa di duga, tubuh Raisa terjatuh, karena ketakutan dengan tatapan Clara. Air mulai membendung di pelupuk mata Raisa, dia hampir menangis.

Clara menyentuh pipi Raisa, dia menatap lekat wajah Raisa, dengan tatapan yang tajam dan sulit di artikan, wajahnya yang hanya berekspresi datar membuat jantung Raisa berdegub kencang.

"Apa kau bertemu dengan orang lain, sebelum matahari terbenam..?" ucap Clara datar.

"Ti-tidak..aku tidak ber.. A-apa itu juga termasuk..kakak SMA..?" ucap Raisa, yang awalnya ingin berkata tidak bertemu dengan siapapun, namun seketika dia ingat dengan siswa SMA yang membuatnya terjatuh dari ayunan.

Waktu Berlalu (Tempus Fugit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang