38 - Start Playing (3)

15 2 0
                                    

PERHATIAN!

ADA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK PANTAS DITIRU DARI CERITA INI!

UNTUK PARA PEMBACA YANG TIDAK SUKA ATAU KURANG NYAMAN DENGAN HAL INI, DIHARAPKAN UNTUK TIDAK MEMBACANYA.

BIJAKLAH DALAM MEMBACA.

.
.
.

Sesuai yang dikatakan Clara tadi siang, bahwa dirinya akan memberitahu Alvin tentang seberapa berbahayanya gadis bertopi rajut itu. Dan juga tentang ucapan anehnya yang menyuruh Alvin agar berhati-hati.

Maka disinilah mereka, berada di rooftop. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, mereka harusnya tidur sekitar dua jam yang lalu.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?" Alvin menatap Clara yang ada di depannya, dia sudah bersabar seharian ini untuk menunggu Clara memberikan penjelasan padanya.

"Selama ini.. Hanya kau dan aku yang melihat mereka. Apa kau tahu mereka bisa melakukan pembunuhan secara langsung?" suara Clara terdengar datar dan juga tidak mengenakkan.

Alvin mengerutkan keningnya, jika maksud gadis di depannya ini adalah tentang hantu.. Maka selama hidup Alvin, dia hanya selalu ditakut-takuti oleh mereka. Tak ada hantu yang bisa melakukan pembunuhan seperti itu.

"Kurasa, mereka hanya bisa menakuti. Mereka tidak dapat membunuh siapapun,"

"Itu bisa. Kau lihat ini.." Clara memberikan sebuah ponsel kepada Alvin, di dalamnya ada sebuah video yang memperlihatkan tentang dua orang siswa laki-laki dan perempuan yang mengejar seorang gadis. Mereka membawa benda seperti besi yang berujung runcing ditangan kanannya.

Terlihat gadis itu memegang lengan kanannya yang berdarah sambil terus berlari dan berteriak meminta pertolongan.

Gadis itu terus berlari dan berusaha menghindar dari kedua orang yang mengejarnya. Sampai akhirnya dia berhasil memasuki salah satu ruangan yang ternyata adalah ruang kelas.

Segera dirinya menutup pintu dan menggunakan meja sebagai penahan dari pintu tersebut.

Gadis itu lalu bergegas kearah jendela dan terus berteriak meminta pertolongan. Tiba-tiba, sebuah tangan mencengkeram leher gadis tersebut dari belakang dan langsung menariknya, membuat gadis tersebut terjatuh.

Detik berikutnya, sebuah besi runcing menancap di perut gadis tersebut, membuatnya menjerit kesakitan.

Gadis itu berusaha melepaskan diri, orang yang menariknya tadi adalah siswa laki-laki. Siswa itu kemudian menarik rambut sang gadis dan membenturkannya pelan, tepat di jendela.

Gadis itu dengan penuh kesakitan meminta pertolongan sambil menepuk-nepuk kaca jendela. Hingga tepukannya berhenti saat besi runcing menusuk punggungnya.

Alvin begitu terkejut saat melihat isi dari video yang ada pada ponsel ditangannya. Dari yang terlihat, jelas bahwa gadis yang dikejar ini maupun yang mengejarnya adalah siswa sekolahnya.

Apalagi gadis yang memegang besi runcing tersebut adalah gadis bertopi rajut yang menemuinya tadi siang.

Clara menjelaskan ada video lain yang di dalam ponsel tersebut, yang juga memiliki adegan yang sama. Namun yang memegang besi runcing bukanlah gadis bertopi rajut, melainkan gadis lain.

"Apa kau bisa melihat keanehan dari video itu?" Clara bertanya sambil menatap Alvin.

Alvin memperhatikan dengan seksama, meja yang menjadi pengganjal pintu bergerak dan terjatuh akibat di dorong oleh kedua siswa yang berada diluar.

Seketika, mata Alvin terbelalak. Dia lalu menatap Clara dengan raut wajah terkejut. "Siapa yang merekam ini?!"

Clara mengangguk, "Benar. CCTV tidak bisa merekam adegan sedekat itu. Apalagi video itu seperti sebuah film horor, bukan? Itulah keanehannya."

Waktu Berlalu (Tempus Fugit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang