14 - Dia Masih Tidak Melihatku

25 10 2
                                    

Ivan dan ketiga temannya saat ini sedang berada di halaman sekolah, mereka terlihat sangat kelelahan dan ngos-ngosan akibat berlari. Raisa pun berada diantara mereka berempat, dia juga merasa lelah karena berlarian. Sambil mengatur napasnya, Raisa mulai berbicara.

"Ka-kalian larinya cepat sekali..a-aku capeek..!" ucap Raisa, ngos-ngosan sambil terduduk di atas rumput.

Ivan juga nampak tertidur di atas rumput, dia menyentuh dadanya dan berusaha untuk mengatur napasnya. Ketiga temannya juga ikut merebahkan bokong mereka di atas rumput.

"Haah..aku kelelahan.." ucap Ivan kemudian.

"Sama..!" kata Dino sambil ikut berbaring di samping Ivan.

"Aku haus..ada air nggak..?!" tanya Dino kemudian.

"Banyak di kantin..! Ambil aja, tapi jangan lupa bayar.." jawab Abdul.

"Beli-in dong..! Enggak tau apa kita lagi capek berlarian tadi..!" ucap Dino yang di anggukkan oleh Ivan dan Sahar.

"Apa tadi aku lari pake mulut sampai kesini hah..?! Kalau haus yaa beli sendiri sana..!" kata Abdul membuat Ivan tertawa.

"Ooh, jadi kau lari pake kaki kesini..? Aku pikir tadi itu perut loh..!!" ucap Ivan sambil menendang pelan bokong Abdul membuat Sahar dan Dino menahan tawa.

"Aku malah berpikir itu pantatnya..!" kata Sahar membuat Abdul kesal.

"Kalian bertiga kayaknya belum pernah di dudukin anak gajah yaa..? Sini..! Biar aku dudukin sampai gepeng..!!" ucap Abdul sambil melompat ke arah Dino.

"AAkh..!! Be-beraat Dul..!! Akh..! Tu-turun..! Isi perutku akan keluar iniih..!! Ukh..!!" ucap Dino berusaha mendorong Abdul dengan tangannya, namun sayangnya..Abdul sama sekali tidak bergeming.

Sahar dan Ivan malah tertawa meledek Dino, mereka berdua keasyikan melihat Abdul menyiksa Dino dengan cara yang lucu.

"Makanya..jangan menghina Abdul begitu, dia ini bukannya gemuk tapi seksi tahu..!!" ucap Ivan membela Abdul.

"Ukh..! Sialan kau Van..!! Ka-kau juga tadi meledek Abdul, kalian be-berdua juga melakukannya Akh..!" ucap Dino.

"Bagaimana..? Minta ampun tidaak..?" tanya Abdul kemudian.

"I-iya..! Ampun..Ukh..!" jawab Dino, dengan wajah pasrah miliknya.

Abdul kemudian berdiri dan langsung menyerang Ivan, membuat Ivan terkejut karena Abdul tiba-tiba duduk di atas perutnya.

"Ya Allah..!! Kau benar-benar berat Dul..! Akh..!!" rintih Ivan, membuat Dino dan Sahar tertawa.

"Heh..?! Rasakaan..!! Jarang-jarang looh, aku lihat orang ganteng di dudukin gajah..!!" ucap Dino, berdiri sambil tertawa keras.

"Ka-kalian ini..! Akh..?! Abdul..udah dong, kau berat tahu..!! Ukh..! Te-tega banget sih sama te-teman sendiri..! Nanti kau ke-kena masalah sama pe-penggemarku Akh..! Ka-kalau di lihat sama me-mereka..!" ucap Ivan yang mulai merasa kalau Abdul semakin berat.

"Dino benar, memang jarang ada orang ganteng di siksa..! Makanya nikmati aja..!!" ledek Abdul.

"Ni-nikmati somplakmu..!! Turun nggak..?!" ucap Ivan sambil mendorong Abdul yang duduk di atas perutnya, namun sia-sia.

Abdul malah bergerak dan terus menekan Ivan, membuat kedua temannya tertawa. Raisa yang melihat itu malah terkejut dan berpikir bahwa Ivan pasti benar-benar akan gepeng.

"Aduuh..!! Jangan gerak-gerak Dul..!! Kau berat tahu, Akh..!! Aku mau kentut iniih..!!" ucap Ivan sambil terus merintih.

"Kentut ajah lagi.." ucap Abdul santai.

Waktu Berlalu (Tempus Fugit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang