●●●
Kenyataan yang sekarang ada di depanku, aku tidak bisa menerimanya. Apa yang dia katakan, membuat semua perasaanku hancur. Aku berulang kali mencoba untuk terbangun, berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi, tapi...
Yang paling aku sesalkan, ternyata kesedihan ayah dan ibu..sebagian besar karena diriku. Tapi, siapa dia.. Siapa orang ini..? Dia tiba-tiba datang dan membuat aku seperti ini.
Itu sama seperti..saat aku hanya bersenggolan dengannya, kejadian kecil itu..membuat seluruh tubuhku sakit. Bukan hanya rasa sakit itu, dia bahkan mengatakan bahwa aku sudah mati. Siapa gadis ini..?
Yang paling membuatku aneh adalah, hanya dia yang bisa melihatku, dia bahkan bisa memegangku dan berbicara padaku. Dia yang mengatakan bahwa aku membawa kutukan bagi teman-teman terdekatku. Dia mengatakan bahwa semua musibah yang terjadi, selama dua bulan terakhir ini..adalah di sebabkan olehku.
Kenapa kehidupanku seperti ini, takdir macam apa yang sedang menungguku ini. Aku sangat takut, aku tidak mau ini terjadi. Ibu..ayah..aku sangat ketakutan.
※
※
※
Raisa dan gadis itu saat ini sedang ada di atap sekolah. Gadis itu hanya berdiri, menatap Raisa yang terduduk di depannya. Raisa menangis, napasnya sesak, dia ketakutan.
"Ada caranya..jika kau ingin kutukan ini berhenti." ucap gadis itu, membuat Raisa kembali memandanginya.
"A-apa itu..?" tanya Raisa, sambil terisak.
Gadis itu menunduk, dan menyentuh pipi Raisa, dia mengelusnya lembut, mengusap air mata Raisa dengan tangan kanannya, yang dingin.
"Kau harus kembali ke kematian. Hanya itulah yang bisa membuat kutukan ini berhenti. Yang aku lihat, kau satu dari sekian juta orang, yang bisa hidup kembali setelah kematian, dengan membawa kutukan yang bisa membunuh orang lain." ucap gadis itu, membuat Raisa tersentak.
Raisa sejujurnya bingung, dengan apa yang di katakan oleh gadis itu. Saat ini, dia tidak tahu harus melakukan apa.
"Ma-maksudmu..aku harus mati lagi..?" tanya Raisa, dengan tatapan polosnya.
"Iya, tapi kali ini..untuk menghilang selamanya.." ucap gadis itu datar.
"La-lalu, bagaimana caranya..? A..apa ka-kau akan me-membunuhku..?!" ucap Raisa gemetaran, dia mulai berkeringat dingin.
Raisa sebenarnya sangat takut mati, dia sudah pernah merasakannya. Rasa sakit yang tidak bisa dia bayangkan, benar-benar mengerikan. Ini bahkan jauh lebih sakit, dari dikuliti hidup-hidup, dan Raisa tidak mau merasakannya lagi.
"Caranya adalah, kau harus memutuskan penyebab dari kematianmu." ucap gadis itu tenang, sambil terus menatap Raisa.
"Maksudmu..?"
"Kau mati karena adikmu, dia kini sedang koma di rumah sakit, kan..? Dialah penyebab dari kematianmu." ucap gadis itu, membuat mata Raisa membulat.
Raisa saat ini sedang mencerna ucapan dari gadis itu. Dia berusaha untuk memahami, maksud dari ucapan gadis di hadapannya ini. Dan saat Raisa mulai mengerti, dia tiba-tiba terkejut. Raut wajah Raisa berubah pucat, jantungnya berdetak sangat cepat, rasa ngilu mulai menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Ja-jangan bi-bilang kalau memutuskan pe-penyebab kematianku, a-adalah de-dengan.." ucap Raisa, sedikit terbata.
Gadis itu mulai menyeringai lagi, dia terlihat senang saat Raisa mengetahui maksudnya. Ekspresi Raisa saat ini, membuat jantungnya berdebar-debar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Berlalu (Tempus Fugit)
Mystère / ThrillerCerita tentang kasih sayang, misteri dan kutukan.. ________________ Raisa adalah seorang siswa SMP, dia memiliki hidup yang bahagia bersama dengan Ayah, Ibu, dan adiknya, Reina. Namun, sebuah kecelakaan membuat adiknya koma dan harus dirawat di Ruma...