"Dim, ada martabak nih!" ujar Windra yang nyelonong masuk ke kamar adik bungsunya sembari membawakan sekotak martabak telur. Si Adik justru makin asyik dengan komputernya, ngapain lagi kalau bukan main game online. Gemas, Windra mengacak-acak permainan Dimas dengan menggerak-gerakkan mouse mahal sang Adik tak beraturan.
"DIH BANG WINDRA APAAN DEH?!" Dimas berteriak frustasi, mengejutkan Windra yang tiba-tiba menciut dimarahin adik sendiri. Dengan memasang muka sok imut dan tersenyum, Windra mengangkat bungkusan martabak telur yang dia bawa, "Martabak?" ujarnya.
Dimas bersungut-sungut, anehnya muka Dimas justru semakin menggemaskan ketika marah seperti itu. "Ya udah sini yok makan bareng, Bang Windra ganggu adek main aja ih, kesel."
"Ya tadi Kakak minta Bang Windra bawain kamu martabak, mau ikut jemput Kakak nggak?" ajak Windra. Dimas yang badannya lebih tinggi dan kokoh dari Windra itu mengajak Windra duduk di kasur dan makan martabak telurnya, Dimas mengangguk-ngangguk "Mau kok, yok!"
"Bang Windra nggak makan martabaknya juga?" tawar Dimas. Windra menggeleng.
"Engga deh, buat adek aja semua. Bang Windra udah kenyang kok," jawabnya. Dimas mengangkat bahu lalu melahap potongan martabak telur keduanya.
"Btw Bang, Mas Satria ngajakin kita bikin proyek nih," ujar Dimas.
"Proyek apaan?"
"Dia mau kita aktif ngeband lagi, udah lama juga nggak sih kita nggak nge-jam bareng gitu?"
"Ini proyek serius apa nge-jam doang?" Windra mulai tertarik pada bahasan ini.
"Kayaknya sih hiburan doang ya. Mas Satria ngomong sih dia sumpek sama kerjaan jadi butuh pelarian gitu, tapi kan kita nggak punya gitaris melodi ya?"
"Iya sih, temen kamu cabut sih dari band kita. Nanti coba kita tanyain ke Kakak ya, siapa tahu ada temennya yang bisa jadi lead gitar?"
"Deal!"
"Deal!"
Dimas melahap potongan martabak selanjutnya sembari melirik ke set drumming di pojokan kamarnya dengan puas, dia membatin "Ah, akhirnya hasil latihanku selama ini tidak sia-sia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabtu
Fanfiction"Sebelum kamu mengambil keputusan yang salah, aku ngasih kamu kesempatan buat milih kok. Yang penting kamu bahagia." - Satria "Gue tuh sayang sama elu, bukan cuma sebagai sahabat. Tapi gue tahu, posisi gue gak pas aja sama kondisi elu saat ini," - J...