"Aku jatuh cinta pada orang yang tepat."
-Clayrine Azzahra-
♡♡♡♡
Aldo membopong Ayrine menuju mobil. Dia akan mengantarkan gadis itu untuk pulang. Pikirnya, ini ialah salah satu cara supaya ayah Ayrine percaya jika dia bisa menjaga Ayrine dengan baik.
Aldo melirik Ayrine yang dari tadi terus meracau. Dia menggeleng. Ayrine memang tidak punya toleransi tinggi terhadap alkohol.
"Suami gue ganteng banget, sumpah!" seru Ayrine sembari menyentuh wajah Aldo. Kini dia pun terbayang-bayang wajah Azzam pada wajah Aldo.
"Nanti suami gue marah kalo gue mabok. Gue mau jadi patung aja biar dia gak marah." Ayrine meracau lagi sambil tertawa pelan, lalu memejamkan matanya.
Aldo hanya tertawa. Secinta itukah Ayrine sampai memanggilnya suami. Di dalam hatinya, dia pun berniat serius dengan Ayrine. Dia bertekad membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Tak peduli dengan orang tua Ayrine yang tidak merestuinya.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai. Aldo pun langsung menggendong Ayrine dan membawa gadis tersebut ke depan pintu lalu mengetuk pintu itu.
Ternyata yang membuka pintu adalah Azzam. Dia sangat terkejut melihat kondisi Ayrine yang meracau tak jelas dan digendong oleh seorang pemuda yang asing.
"Ada apa dengan Ayrine?" tanya Azzam khawatir. Dia takut Ayrine kenapa-napa. Bahkan jilbab yang tadi digunakan Ayrine pun entah ke mana perginya.
Baru saja Azzam hendak mengambil alih Ayrine,
tangannya langsung ditepis kasar oleh Aldo. Azzam pun menggeleng, lalu menoleh belakang saat mendengarkan langkah kaki dari dalam menuju ke arahnya.
"Ada apa ini?" tanya Vito yang tiba tiba datang. Dia pun terkejut bukan main saat melihat Ayrine digendong oleh Aldo dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Apa yang kamu lakukan dengan anak saya, hah!"
"Dia minum bir kebanyakan, Om. Kayaknya pacar saya lagi galau sampai mabok gini. Dia pasti stres karena dimasukin ke pesantren. Om, please bebasin Ayrine, ya. Pasti dia bakal bahagia kalau gak mondok," balas Aldo.
"Tahu apa kamu tentang kebahagiaan anak saya? Azzam, ambil Ayrine dan bawa masuk ke dalam!"
Azzam pun langsung mengambil alih Ayrine dan segera membawanya ke kamar yang mereka tempati.
"Kamu jangan pernah temuin anak saya lagi! Ya, kamu benar-benar membawa pengaruh buruk buat dia!" bentak Vito keras. Dia dari dahulu memang tidak pernah menyukai Aldo karena pemuda tersebut yang berhasil membuat Ayrine terjerumus dalam pergaulan bebas dan tidak mempunyai sopan santun sama sekali.
Di lain sisi, Azzam langsung menidurkan Ayrine. Matanya memandang Ayrine dengan kecewa. Dia marah juga pada dirinya sendiri karena dia sudah mengizinkan Ayrine pergi hingga seperti ini.
Tak lama itu Vito perlahan masuk ke dalam kamar Ayrine dan Azzam. Dia menatap menantunya yang terus memandang putrinya dengan intens. "Nak Azzam, maaf, karena Ayrine berani mabuk," ucapnya hingga membuat menantunya menoleh ke arahnya. Sebagai seorang ayah, dia merasa malu pada menantunya karena terlihat lalai dalam mendidik Ayrine selama ini.
Azzam hanya mengangguk. "Nggak apa-apa, Yah. Maafin Azzam juga karena tadi nggak jemput Ayrine."
"Iya, Nak. Yaudah, kamu istirahat, ya!"
Setelah Vito keluar, Azzam pun duduk di samping istrinya sambil menatap. Dia tak pernah menyangka jika Ayrine akan seperti ini sekarang. "Ririn," lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Cinta Seorang Gus
Novela JuvenilSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA Clayrine Azzahra, seorang siswi SMA Garuda yang nakal karena selalu melanggar aturan-aturan sekolah. Dia juga kerap terlibat tawuran antar sekolah. Orang tuanya yang sudah tidak kuat menghadapinya pun...