“Aku hanya ingin didengar, walaupun sebentar saja”
-Clayrine Azzahra
♡♡
Hari sudah malam, tetapi Ayrine masih berada di asramanya. Tadinya dia akan menginap di sana. Namun, dia ingin segera menyelesaikan masalahnya agar tidak semakin rumit. Jadi, dia memutuskan untuk pulang saja.
“Apa kamu nggak nginep di sini dulu, Ryn? Ya, sampai Gus Azzam tenang gitu. Mungkin sekarang pikirannya masih panas,” tanya Maya.
Ayrine menggeleng pelan. “Nggak, May. Gue mau nyelesein masalahnya sekarang. Gue nggak mau masalah ini semakin besar.”
“Yaudah. Semua keputusan ada di kamu, Ryn. Kami selalu mendukung apa pun keputusan kamu,” timpal Diba sambil menepuk lembut bahu Ayrine.
“Makasih, ya. Gue pamit dulu. Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam. Hati-hati,” jawab Hanum, Maya, dan Diba serentak. Mereka terus memandang Ayrine yang semakin menjauh. Perasaan iba menyelimuti mereka. Mengapa banyak sekali masalah yang datang pada Ayrine, pikir mereka.
♡♡
“Kamu habis dari mana saja?” Kata itu yang pertama kali menyambut Ayrine ketika baru saja masuk ke rumah. Di sana sudah ada Naila dan Azzam yang sedari tadi di ruang tamu.
“Saya habis dari—”
Belum selesai Ayrine menjawab, Naila pun terlebih dahulu memotong. “Menurutmu, apa pantas perempuan baru pulang jam segini? Apalagi kamu sudah punya suami, Ayrine. Ummi mohon, tolong jaga sikap kamu!”
Lagi-lagi Ayrine menghela napasnya lelah. Dia tidak punya kesempatan untuk menjelaskan sama sekali.
Naila pun bangkit lalu pergi dari sana. Dia tidak mau ikut campur dengan masalah rumah tangga putranya. Dia membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya.
“Gue nggak ketemu sama Azka, tapi ke—”
“Kamu bisa diam, Ayrine?” potong Azzam dengan nada yang terdengar dingin. Setelahnya, dia pergi dari sana.
Ayrine bingung, dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar Azzam. Sesampainya di kamar, dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Azzam di sana. Dia menghela napasnya panjang lalu duduk di tepi kasurnya, menatap foto pernikahannya dengan Azzam beberapa saat. Detik berikutnya, dia memejamkan matanya dan berhasil membuat air matanya beberapa kali terjatuh.
Ayrine mengira Azzam akan berbeda dari semuanya, mau mendengarkannya. Ternyata sama saja. Menurutnya, manusia di dunia selalu egois. Selalu saja mau mementingkan perasaan mereka.
Ayrine memejamkan matanya kembali dan berdoa supaya besok akan baik-baik saja. Semoga saja.
♡♡
Sudah semalaman Ayrine menunggu di kamarnya. Azzam dari semalam tidak pulang. Dia bingung, semarah itukah Azzam kepadanya sampai-sampai laki-laki itu tidak ingin pulang, padahal dia sangat mengkhawatirkan Azzam. Pikirannya terus bertanya-tanya, di mana Azzam sekarang, sedang apa Azzam, kapan Azzam pulang, dan semuanya tentang Azzam.
Ayrine sangat ingin tahu, siapa yang melakukan ini semua. Perasaan, dia tidak pernah mencari masalah lagi sekarang, semenjak menikah dengan Azzam. Ayrine tidak pernah membuat ulah lagi. Terakhir kali dia membuat ulah saat di puncak, itu pun sudah beberapa bulan lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Cinta Seorang Gus
Teen FictionSUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SHOPEE FIRAZ MEDIA Clayrine Azzahra, seorang siswi SMA Garuda yang nakal karena selalu melanggar aturan-aturan sekolah. Dia juga kerap terlibat tawuran antar sekolah. Orang tuanya yang sudah tidak kuat menghadapinya pun...