[4] The start

321 20 1
                                    

Cahaya dari kamera saling bersautan. Bangtan memasuki sebuah gedung dengan santai dan sesekali memasang pose untuk tampil sempurna. Gedung pusat agensi itu tampak glamour terkena pancaran sinar matahari. Bangtan baru saja pulang dari rekaman perfom musik.

"Kita akan mengisi show di festival ulang tahun di universitas Seoul"

Dihadapan Bangtan terdapat dua orang yang memang mungkin perwakilan dari acara tersebut.

"Ini proposal kegiatan nantinya. Pelajari tema dan konsep acara ini. Untuk guestar akan di publish tiga hari sebelum acara. Sebelum itu pihak mereka tidak akan membocorkan siapa guest star", jelas manajer Bangtan sambil membagi proposal setiap member mendapat satu.

Jimin membaca berulang kali nama universitas tersebut. Sepertinya ia tidak asing dengan nama itu.

"Hyung, jadi identitas kami akan dirahasiakan sepenuhnya? Tapi kenapa?", Tanya Hoseok penasaran.

Yang lain juga sedang menunggu jawaban itu. Pasalnya untuk menarik banyak penonton siasat ini tidak perlu digunakan.

"Itu salah satu strategi pemasaran acara kami. Mohon bantuannya"



.
"Tidak boleh"

"Oh ayolah, byul"

"Kau latihan saja dan aku mengerjakan pekerjaan ku"

"Aku hanya ingin membantu", Jimin kini merengek minta untuk bersih-bersih.

Moonbyul tidak mau jika sampai ada yang melihat Jimin membersihkan ruangan dan melaporkan Moonbyul lalu ia dipecat karena menyuruh seorang idol papan atas untuk membantunya. Lagipula, Moonbyul sadar sepenuhnya tentang tanggung jawabnya.

"Aish baiklah, tapi aku akan ikut bersamamu",  sungguh kalian harus tau bagaimana Jimin merajuk dan sekarang namja itu benar melakukannya didepan Moonbyul.

"Tidak ikut bekerja?"

"Tidak"

"Hanya diam dan memperhatikan?"

"Iya diam"

Sekarang Jimin seperti anak yang sedang mematuhi ibunya. Jimin hanya mengekor dibelakang Moonbyul. Memerhatikan setiap ruangan yang dibersihkan Moonbyul.

"Byul"

"Hmmm"

"Tidak ingin menceritakan dirimu?", Tanya Jimin penasaran. Sejujurnya Jimin ingin sekali mendengar cerita keseharian Moonbyul. Selama ini Jimin yang sering banyak cerita tentang kehidupannya menjadi idol. Tidak boleh keluar sembarangan.
Harus memakai penyamaran.
Menjaga pola makan.
Harus selalu cek up kesehatan.

"Hmm..." Moonbyul berpikir, apa kejadian yang patut ia  ceritakan. Pasalnya Moonbyul sebenarnya adalah pribadi yang membosankan. Jarang ada yang mau berteman dekat dengannya. Moonbyul terlalu penutup dan memilih jalan hidupnya sendiri.

"Hari ini aku mendapatkan pesan untuk interview"

"Kau melamar kerja lagi?"

"Ani, temanku mendaftarkanku masuk kepanitiaan festival fakultas"

"Festival?"

"Semacam festival ulang tahun"

"Lalu kenapa ragu?", Dari yang Moonbyul ceritakan, Jimin belum mendapatkan point' dimana yeoja itu bersedia ikut.

"Tak park Jimin-ssi, tidakkah kau lihat pekerjaan ini?"

Jimin meringis sambil mengusap rambut belakangnya. Benar juga, Moonbyul sudah terlalu lelah dengan pekerjaan ini, belum lagi ia mesti kuliah dan mengerjakan tugas.

WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang