"Selamat sore, semua. Ini aku Jimin. Bagaimana kalian menjalani hari?
Aku harap kalian senantiasa bahagia dan sehat selalu. Maaf jika aku tidak sering melakukan live seperti member lain.""Oppa, bagaimana kabarmu?"
"Aah~ seperti yang kau lihat. Aku baik sekali. Asal kalian menjaga kesehatan, aku juga akan sehat."
"Apa kau sedang diet?"
"Shh~ Yoongi Hyung mengatakan padaku untuk rajin berolahraga untuk sehat dan menjaga pola makan dengan baik. Apa itu juga termasuk dengan diet?"
"Atau kalian melihatku gemuk?"
Jimin membaca komentar Army sambil cekikikan. Mereka mengatakan untuk tetap pada jalan Yoongi dan menjauhi diet ekstrim.
"Kau ikut berolahraga dengan Jungkook?"
"Jungkook sedang menggemari boxing. Eiyy~ itu terlalu melelahkan untuk umurku yang sudah tua seperti ini"
"Bagaimana dengan member lain, oppa?"
"Yang lain? Eumm Seokjin hyung banyak istirahat. Dia sekarang seperti Koya. Namjoon hyung sedang belajar memasak. Kudengar kemarin dia ikut kelas memasak makanan Itali. Yoongi sedang banyak melukis. Entahlah sepertinya jika dia tidak di Bangtan mungkin ia akan jadi pelukis.
Hoseok hyung dia terus melatih gerakan. Kadang kami berlatih bersama.
Taehyung?
Yak kalian harus memarahinya. Dia benar-benar sedang menyukai game. Katanya bermain game bersama kalian itu menyenangkan.""Oppa aku baru saja putus dengan kekasihku. Beri aku saran"
"Bersedih secukupnya lalu bangkit. Jangan salahkan diri sendiri. Semua hubungan memiliki pertemuan dan perpisahan masing-masing. Kau akan menemukan yang lebih baik lagi. Semangat"
"Oppa bagaimana?"
"Aku yang bagaimana? Apanya yang bagaimana? Yeorobun, kalian harus jelas jika bertanya, kkk~"
"Aku penasaran dengan kisah cintamu"
"Aigoo~ kalian adalah kisah cintaku. Mari membuat banyak kenangan indah untuk bisa di kenang saat kita tua"
"Ayolah ceritakan. Aku penasaran"
"Jika kalian memaksa, aku akan ceritakan. Jangan patah hati ya setelah aku ceritakan"
Jimin mempersiapkan mentalnya. Tidak diduga respon mereka seperti ini. Ia terharu dengan fans yang mencoba mengerti dirinya dan menanggap jika Jimin juga seorang manusia.
"Aku mencintai seseorang..."
"Jimin menggunakan kata mencintai, bukan pernah mencintai."
"Eiyy berhenti menggodaku. Atau aku tidak akan melanjutkan ceritanya"
"Dia sangat baik dan juga cantik. Tidak secantik kebanyakan perempuan. Tapi bagiku dia yang Tercantik"
"Kau berpacaran dengannya?"
"Kami sudah lama berpisah. Bahkan aku belum sempat mengajaknya berpacaran. Kedepannya aku berharap jika kalian menyukai seseorang, katakanlah. Kesempatan tidak akan terlihat dengan jelas. Masalah di terima atau tidak, kalian harus bersiap dengan resikonya. Tunjukkan baik dengan sikap atau perhatian kalian pada orang yang kalian sukai. Jangan sampai menyesal sepertiku"
"Bagaimana jika kalian bertemu?"
"Aku akan lebih memperbaiki diri dan banyak berbuat baik kedepannya"
"Baiklah sepertinya cukup sampai disini. Aku harus segera ke kantor. Maafkan aku jika ini terkesan singkat. Kedepannya aku akan mengajak member untuk bergabung"
"Tolong ajak Taehyung-ie"
"Kalian begitu menginginkan Taehyung rupanya. Baiklah nanti aku akan sampaikan padanya. Kalau begitu sampai jumpa. Selamat sore semuanya~
Jaga kesehatan selalu
Aku mencintai kalian. Bye bye"
Jimin mematikan kameranya. Banyak-banyak menghirup nafas. Ia melihat roomchat Bangtan yang ramai membahas liburan mereka. Jimin berhenti menscroll layarnya saat notifikasi telepon masuk.
"Eooh halo selamat siang"
"Siang"
"Kami dari pihak taelecome. Apa benar saat ini saya sedang berbicara dengan tuan Park Jimin?"
Jimin tertawa saat melihat nama si penelepon. Astaga kenapa ia bisa memiliki teman serandom ini. Bahkan si penelpon sering menelepon Jimin saat Jimin sedang keluar.
Jimin membenarkan nada suaranya. Menahan tawa yang hampir meledak.
"Anda benar."
"Saya ingin memberitahukan jika pembayaran pulsa ponsel ada tenggat hari ini."
"Mohon maaf sebelumnya, tapi saya tidak memakai layanan tersebut"
"Tidak tidak. Tuan Park, anda sudah menunda pembayaran sejak lima bulan yang lalu"
"Apa itu benar nama saya?"
"Ya benar. Park Jimin. Ini tertulis disini"
"Sekali lagi aku minta maaf mungkin anda salah menghubungi"
"Tidak, jika anda melakukan pembayaran dua kali lipat. Kami akan memberikan bonus stiker untuk anda"
Stiker?
Pembayaran dua kali lipat hanya untuk sebuah stiker. Astaga Jimin sudah tertawa lepas mendengarnya.
"Stiker ini spesial, tuan"
"Oh ya?"
"Ya, karena ini adalah stiker dengan wajah saya"
"Yak Kim Taehyung-ssi. Berhentilah. Kau telat. Harusnya tadi saat aku sedang siaran" protes Jimin. Jangan lupa ia masih berusaha mengontrol tawanya.
Namun bukannya mendapat jawaban, Taehyung malah memutuskan sambungan.
Sekali lagi Taehyung selalu menghiburnya di waktu yang tepat. Jimin bersyukur memiliki member Bangtan disisinya.
.
Haloo semua, gimana nih ceritanya???
Semoga menghibur ya.
Jangan lupa vote dan komen ya, yeorobuuuuuun , eheheheSebenernya aku jarang ngasih narasi kek gini di cerita karena takut bikin kalian gak nyaman.
Aku benar-benar berharap kalian bisa enjoy dengan ceritanya.
Aku gak tau jatohnya ngemis vote atau gimana, tapi kalian taulah vote kecil dari kalian amat sangat mempengaruhi kami sebagai penulis untuk terus berkarya, eheheMaaf kalo ceritanya ngebosenin.
Maaf kalo jarang ada skinship kek cerita" yang lain :(Semangat semua. Jangan lupa untuk bersyukur setiap harinya dan cintai diri kalian sendiri. Karena jika kalian udah cinta diri sendiri, kalian bisa mencintai Bangtan dengan cinta yang banyak.
Btw aku lagi garap cerita lagi nihhh. Ceritanya gak bakal banyak part kok. Di tunggu ya!!!!!
Dadaaaaaaaaah
Love yourself, yeorobuuuuuun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]
Fanfiction[Completed] . ia kuliah di universitas ternama diseoul. harusnya Moonbyul bangga dengan itu, namun ia juga harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. bekerja sebagai office girl di salah satu agensi yang menaungi banyak idol mungkin akan menja...