.
.
.Rasanya seperti terhempas. Moonbyul merasakan seluruh badan sakit dan linu di persendian. Semuanya gelap. Ia hanya bisa mendengar sebuah tangisan. Apa ada yang menangis untuknya?
Apa orang tuanya kah itu?
Moonbyul membuka matanya sedikit saat sinar lampu ruangan itu begitu menyilau mata. Korneanya masih berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk. Moonbyul mencoba menggerakkan tangannya namun sulit, seperti ada yang menahan tangannya. Setelah merasa bisa melihat dengan baik, Moonbyul melihat namja disampingnya tampak tertidur dengan menggenggam tangannya yang terdapat selang infus.
Tak perlu dipikirkan ulang karena apa yang sedang Moonbyul rasakan ini cukup menjadi bukti bahwa ia sedang di rumah sakit karena kecelakaan dan artinya ia selamat.
Namja ini...
Moonbyul tidak tahu siapa karena wajahnya tertutupi. Apa Jimin?
Mungkin saja bukan?
Tangan kiri Moonbyul bergerak menyentuh Surai hitam namja itu. Berniat membangunkannya karena suaranya masih belum bisa keluar. Mengacak Surai kehitaman itu dengan pelan. Tangannya juga sebenarnya masih sama lemasnya.
Berhasil.
Namja itu memberikan reaksi dan segera menegakkan badannya. Itu bukan Jimin.
Itu Jungkook
"Eoh kau sudah sadar?"
Wajah Jungkook nampak sangat lelah dan berantakan.
"Mau minum?"
Tanpa menjawab, Jungkook dengan sigap mengambil segelas air minum dan membantu Moonbyul minum meski hanya dua tegak.
"Ku panggilkan dokter", Jungkook seperti ingin menangis. Moonbyul menghentikan Jungkook yang akan beranjak ke luar kamar rawat.
"Duduklah", pinta Moonbyul yang masih sangat lemas. Ia hanya khawatir pada Jungkook karena netra namja itu benar-benar seperti akan menangis.
Moonbyul mengusap punggung tangan Jungkook dan memberikan senyuman untuk menunjukkan ia baik-baik saja."Uljima"
Ujar Moonbyul malah membuat Jungkook benar-benar menangis sekarang. Punggung Jungkook bergetar dan tangannya mengusap matanya.
"Aku hampir membunuhmu" Jungkook mengatakan itu sambil terisak. Jungkook meletakkan tangan Moonbyul sejajar dengan wajahnya dan mengelusnya lembut.
"Aku selamat, jungkook-ssi"
Moonbyul mengusap air mata Jungkook dan mengelus pipi Jungkook yang sudah basah itu. Yang ada dipikiran Moonbyul adalah bagaimana membuat Jungkook tenang disaat kondisi Moonbyul masih terasa lemah.
"Aku lapar"
Efektif ternyata. Karena sekarang Jungkook mengambil bubur yang ia sengaja bawakan. Sebenarnya Jungkook tidak tau kapan Moonbyul akan bangun, namun setiap kesini Jungkook selalu membawa makanan.
"Kusuapi?"
Moonbyul hanya mengangguk. Sebenarnya untuk mengambilnya posisi duduk cukup sulit dan akhirnya Jungkook mengubah posisi ranjang dengan remote kontrol. Ini kamar VVIP yang sengaja Jungkook pesan untuk Moonbyul.
_
Dirumah Bangtan mereka tengah berkumpul. Jungkook begitu terpukul selama hampir 3 Minggu. maknae itu selalu datang ke rumah sakit untuk menemani yeoja yang tidak sengaja ia celakakan.Member Bangtan belum diijinkan Jungkook untuk membesuk sampai yeoja itu benar-benar siuman.
"Jungkook mengirimkan pesan padaku" Ujar Namjoon
Semua tampak berkumpul mengelilingi Namjoon.
From: Kookie
Dia sudah siuman, Hyung-"Syukurlah semua membaik." Taehyung bernapas lega.
"Bagaimana esok kita menjenguk?" Saran seokjin yang direspon anggukan oleh semua.
From: Kookie
Aku akan menginap disini. Bisa tolong bawakan aku baju, hyung?-"Biar aku yang kesana", putus Yoongi yang langsung berjalan menuju kamar Jungkook. Semua member Bangtan diam saja melihat hal yang jarang terjadi itu. Memang jiwa tsundere sejati masih melekat pada diri yoongi.
"Mau kutemani?" Tawar Jimin sambil mengikuti langkah Yoongi.
"Tidak perlu. Aku pergi"
Jimin menatap lekat pintu rumah. Menimbang apa seharusnya ia mengikuti Yoongi saja?
Karena ia hanya ingin melihat keadaan Jungkook. Maknae itu kehilangan selera makan akhir-akhir ini. Mendengar pasien itu sudah sadar bukannya hal yang baik dan akan mempengaruhi Jungkook?Jimin hanya tak tega melihat Jungkook yang muram dan terus menyalahkan dirinya.
"Sudahlah kita serahkan pada Yoongi Hyung. Esok kita akan menjenguk kesana" ungkap Namjoon.
"Besok aku dan Hoseok akan pergi membeli buah-buahan"
"Kenapa aku, Hyung?" Protes Hoseok pada seokjin. Selalu saja Hyung tertua itu suka seenaknya.
"Bagaimana kita bermain PS, Jim?" Ajak Taehyung dengan smile khasnya.
"Kajja"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]
Fanfiction[Completed] . ia kuliah di universitas ternama diseoul. harusnya Moonbyul bangga dengan itu, namun ia juga harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. bekerja sebagai office girl di salah satu agensi yang menaungi banyak idol mungkin akan menja...