[26] Trying

181 20 2
                                    

.

Hari ini Bangtan tidak memiliki jadwal. Karena memang semenjak para member jatuh sakit secara bergiliran membuat agensi memberi mereka keringanan untuk hari libur di beberapa dalam satu bulan.

Karenanya Jieul berinisiatif untuk mengunjungi dorm Bangtan. Ia  membawa sesuatu untuk Jimin dan member disana.

"Selamat siang, Sunbaenim" sapa Jieul saat Jungkook membuka pintu.
Namja itu membalasnya dengan sedikit membungkuk juga. Jungkook bukan tipikal yang bisa dekat dengan wanita. Ia masih canggung dengan hal-hal berbau wanita. Mungkin karena ia pun debut saat masih berumur 17 tahun dan menyebabkan ia jauh dari pergaulan pria dan wanita. Bayangkan saja ia bersekolah lalu pulangnya latihan sebagai trainee.

Moonbyul?
Jangan tanyakan kenapa dia bisa begitu nyaman dengan yeoja itu. Karena bagi Jungkooklah Moonbyul itu beda.

"Kau mencari Jimin hyung?"

"Iya. Aku membawakan kue" jawab Jieul senang.

"Jimin hyung sedang tidur. Kau bisa masuk. Aku akan membangunkannya"

Jieul masuk kedalam. Tidak seperti dugaannya, disini sepi ternyata.

"Apa yang lain juga tidur?" Tanya Jieul.

"Yoongi dan Namjoon Hyung pergi. Seokjin hyung sepertinya pulang ke rumahnya."

Jieul mengangguk paham. Baguslah jika sedikit orang disini. Ia bisa leluasa sedikit.

"Aku sudah membangunkan Jimin hyung." Ujar Jungkook, karena terlalu banyak melamun ia tidak sadar jika Jungkook tadi masuk ke kamar Jimin.

"Aku akan ke kamar Jimin" usul Jieul namun Jungkook menahannya.

"Kenapa? Aku ini pacarnya, kook"

"Aah~maaf. Masuklah kalau begitu"

Jieul memasuki kamar Jimin dengan hati-hati. Kamar ini cenderung rapi untuk ukuran seorang pria.

"Ada apa Ji?" Tanya Jimin setengah sadar. Ia baru memejamkan matanya sekitar 2 jam yang lalu. Jujur ia masih mengantuk.

"Aku membawakan kue untuk kita makan bersama"

"Letakkan saja di dapur", Jimin yang ingin kembali tidur tertahan Jieul. Wajah Jieul kini begitu dengan dengan Jimin.

Sebenarnya tadi niat hati ingin menarik selimut Jimin, Jieul terpeleset.

"Apa kau berdebar, oppa?"

Mereka membisu untuk beberapa detik. Jieul mengakui jika Jimin semakin hari semakin tampan apalagi jika dilihat dari dekat seperti ini.

"Menjauh, Ji"

"Biarkan sebentar. Wajahmu jika dilihat dari sini benar-benar tampan"

"Aku menolak" jawab Jimin sambil menyingkirkan bahu Jieul. Ia bangkit dan memilih keluar dari kamar.

"Bisa kita menikmati kuenya disini saja?"

"Tidak" jawab Jimin bersamaan dengan ia membuka pintu.

Hoseok yang baru saja keluar mencium aroma lezat dari arah dapur.

"Hey kau membeli ini, Jungkook?" Tanya Hoseok.

"Tidak. Jieul yang membawanya"

"Siapa?" Hoseok memastikan pendengarannya.

"Pacar Jimin hyung"

Aaah~ jadi seperti itu.

Hoseok ingin bertanya lagi namun terhenti melihat Jimin dengan wajah menyeramkan itu menghampirinya. Bisa dilihat jika mood Jimin sedang tidak baik-baik saja.

WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang