.
"Hey Byul. Kau tidak memberitahu dari awal kepadaku.""Kau tidak bertanya"
"Apa aku harus bertanya terlebih dulu. Kau sungguh keterlaluan"
"Sekarang temani aku ke ruangan Jimin. Aku akan membesuknya"
Siang ini Eunhae datang untuk memberikan catatan untuk Moonbyul. Namun saat mendengar penuturan yeoja itu kalau Jimin mengalami kecelakaan itu sontak membuat Eunhae terkejut setengah mati.
"Lakukan sendiri" jawab Moonbyul sambil meletakkan buku catatan itu di nakas yang ada di samping ranjangnya. Ia akan kembali tidur.
"Kau sedang bertengkar dengan Jimin?" Tebak Eunhae.
"Mana mungkin"
Benar. Untuk apa mereka bertengkar?
Toh Jimin yang lebih memilih yeoja itu dibandingkan Moonbyul. Tidak taukah jika untuk membeli eskrim ia harus berjalan ke luar rumah sakit dan dengan seenaknya yeoja itu membuang tanpa pikir dulu.
Astaga memikirkannya saja membuat Moonbyul ingin memaki yeoja itu. Namun yang perlu kalian tahu adalah fakta Moonbyul masih menemani Jimin saat malam bahkan tanpa namja itu tahu.
Melihat Jimin yang tertidur dengan gelisah membuat Moonbyul tidak tega meninggalkannya sendiri. Alhasil Moonbyul baru bisa beristirahat saat pagi menjelang. Sementara sore Moonbyul akan menemani Renjun bermain.
"Sungguh tidak mau bertemu Jimin?"
Moonbyul mengangguk kecil lalu merapikan posisi tidurnya. Membiarkan Eunhae keheranan karena dibanding sikap acuh, tingkah Moonbyul sekarang seperti seseorang yang tengah merajuk. Tapi yasudahlah, Eunhae akan melihat Jimin sebelum ia kembali ke kampus untuk rapat.
Eunhae yang sedang berjalan menuju kamar Jimin dikejutkan dengan kehadiran Taehyung di belakangnya. Namja itu senaknya menepuk bahu Eunhae dan memamerkan cengiran. Tidak taukah tingkahnya ini membuat Eunhae jantungan?
"Teman Byul?" Tanya Taehyung memastikan. Namja ini masih ingat dengan wajah Eunhae meski ia tidak mengetahui namanya.
"Kesini untuk bertemu Jimin?" Pertanyaan Taehyung hanya di jawab anggukan oleh Eunhae. Jujur saja meskipun mereka bertemu untuk kepentingan acara kampus itu, Eunhae tidak berani untuk menatap mereka satu-persatu. Kini ia diijinkan untuk berkomunikasi dengan mereka. Betapa Eunhae merasa beruntung karena ini.
"Kalau begitu bersama. Aku juga akan menemuinya"
Mereka berjalan beriringan. Taehyung tampak santai dengan kemeja putih garis-garis dan kalung guci yang menjadi aksen menonjol. Eunhae akui jika selera Taehyung sangat mewah. Jika yeoja ini memilik akun yeotube ia bersumpah akan menjadikan Taehyung tamu pertamanya dengan konten "berapa harga outfit lo"
Bisa dipastikan ia akan mendapatkan bukan hanya silver namun gold penghargaan.
Mereka sampai dan menemukan Jimin yang tidak sendiri. Hal itu membuat Taehyung mengusap rambut belakangnya dan Eunhae yang membungkuk hormat.
"Rupanya kau kedatangan tamu. Baiklah aku akan menunggu di luar" ujar Taehyung.
"Tidak perlu. Masuklah Tae, Hae"
Jimin tersenyum hangat melihat kedatangan Eunhae. Yeoja itu masih cantik seperti biasanya. Putri kampus, seperti yang Moonbyul katakan.
"Oh bagaimana kabarmu, Hae?"
"Harusnya aku yang bertanya keadaanmu, Jimin"
"Aku baik. Terimakasih sudah menjengukku"
Jimin menyadari kecanggungan disini hingga akhirnya ia tertawa untuk mencairkan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]
Fanfiction[Completed] . ia kuliah di universitas ternama diseoul. harusnya Moonbyul bangga dengan itu, namun ia juga harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. bekerja sebagai office girl di salah satu agensi yang menaungi banyak idol mungkin akan menja...