[27] Though

182 18 0
                                    


Pagi-pagi Moonbyul mendapat tamu yang tidak diundang. Katanya ia mampir kesini setelah syuting acara di sekitar ini. Berniat untuk mampir.

Tapi taukah sang tamu, jika Moonbyul baru tidur 3 jam karena sebentar lagi adalah pekan ujian, beberapa mata kuliah memilih projek untuk ujian akhir. Itu jelas menguras banyak tenaga dan pikiran jauh sebelum pekan ujian.

"Good Morning, Byul" Jungkook begitu ceria menyapa Moonbyul di depan pintu. Padahal jelas namja itu belum tidur semalaman karena harus syuting sebuah acara.

"Aku sungguh lapar dan sedang tidak ingin mencari makan sendiri" keluh Jungkook sambil merebahkan diri di sofa.

"Ku masakkan sesuatu?"

"Tidakkah kita makan diluar?" Tawar Jungkook.

Kalian tau bagaimana Moonbyul berjasa dengan nasib serta takdirnya?

Umumnya semua akan senang bisa berinteraksi langsung dengan idol yang sudah mendunia seperti Bangtan. Banyak fans yang rela melakukan apa saja untuk melihat Bangtan secara langsung.

Namun disini Moonbyul banyak menghela napasnya. Ini merupakan tantangan tersendiri baginya. Walau ia tidak pungkiri ini membuat banyak warna di hidupnya yang monoton.

"Baiklah aku akan bersiap dulu" Moonbyul melangkah memasuki kamarnya. Ia hanya perlu mencuci wajah dan menggosok gigi. Itu tidak memakan banyak waktu tapi ia sudah melihat Jungkook yang tertidur pulas di sofa.

"Sudah kubilang untuk pulang dan beristirahat. Dasar"

Akhirnya Moonbyul menyelimuti Jungkook. Ia tahu jika namja ini kelelahan dan sudah seharusnya ia istirahat.
Baiklah sambil menunggu Jungkook, ia akan kembali mengerjakan tugas. Mau tidur lagi pun rasanya sayang.

Sebenarnya Jungkook akhir-akhir selalu memberitahu keadaan Jimin padanya. Padahal Moonbyul merasa itu tidak perlu. Padahal juga pesan-pesan itu selalu diabaikan.

"Byul, mau kuberitahu tentang Jimin?"
"Tidak"
.

"Kau tidak mau tau keadaan Jimin, Byul?"
"Tidak"

"Byul"
"Hmm"
"Aku lelah"
"Kenapa?"
"Jimin Hyung menolak makan lagi"
"....."

.

"Byul"
"Aku bersumpah aku blok nomormu jika pembahasaaaan ini tidak berakhir"
"Maaf"

Sebenarnya Moonbyul merasa bersalah dengan Jungkook, ia pemuda yang baik dan peduli.

.

"Mau kemana, Jim?" Tanya Namjoon saat melihat Jimin sudah rapi.

"Bertemu Jieul"

"Berkencankah?"

"Tidak hyung. Aku pergi"

Jimin memang yang meminta pertemuan ini. Ada yang ingin ia bicarakan dengan Jieul. Ia tahu jika yeoja itu tulus dengannya. Namun tidak dengan Jimin. Ia harus meluruskan sesuatu agar tidak ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Jimin memasuki sebuah restoran yang cukup terkenal. Bukannya bagaimana, namun karena statusnya sebagai idol, ia harus lebih berhati-hati dalam memilih tempat makan. Setidaknya disini privasi pelanggan terjamin.

Jimin sudah melihat Jieul duduk masih di meja sudut ruangan.

"Jimin hyung"
Dari jarak dua meter ia melihat Jungkook berjalan menghampirinya. Bagaimana bisa kebetulan bertemu seperti ini.

Ah Jimin ingat,
Ini adalah restoran favorit member Bangtan.

"Kau sendiri,?" Tanya Jimin. Mereka masih berdiri.

WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang