[17] Bogoshipo

186 16 0
                                    

Jimin  tersentak dengan suara alarm miliknya. Hari ini ia harus bangun pagi-pagi sekali. Mereka ada jadwal pagi ini. Biasanya memang orang yang pertama bangun adalan Jimin. Lebih baik ia  bangun sebelum member lain bangun.

Saat matanya terbuka ada sosok Taehyung disebelahnya. Entah apa yang dilakukan namja aneh itu. Setelah Jimin biasanya seokjin akan menyusul. Hyung nya itu memiliki hobi masak yang menguntungkan karena mereka bisa berhemat. Lagipula terlalu banyak makan makanan restoran sangat membosankan.

"Eoh Jungkook kau sudah bangun?" Saat setelah Jimin menutup pintu kamarnya ia melihat Jungkook sudah rapi.

"Olahraga, Jeon?"

"Hmm. Kau ikut Hyung?" Jimin menimang tawaran Jungkook. Tidak ada salahnya berolahraga dipagi hari bukan?

"Eoh. Tunggu sebentar"

Jika diurutkan, Jungkook berada di urutan atas untuk tubuh bugar dan Seokjin diurutan paling bawah. Namun semua itu adalah hasil olahraga yang ia lakukan.

"Hey Jeon"

Jungkook menjawabnya dengan deheman. Sama sekali tidak memelankan larinya, membuat Jimin berdengus sebal. Jimin berpikir apa presensi seokjin sudah tergantikan oleh Jimin sebab rasa lelah yang menjalar begitu nyata.

"Lakukan pemanasan dengan benar, Hyung"

Benar, Jimin terlalu beralasan saat pemanasan tadi. Ia akui itu.

"Kau tak membesuk Moonbyul lagi?"

Jimin diam-diam menantikan jawaban Jungkook. Penasaran benar rasanya, namun ia tidak ingin menunjukkan itu.

"Kau mau ikut Hyung? Rencananya Minggu depan"

"Kenapa Minggu depan?"

"Kau mau aku berkunjung setiap hari?" Kini Jungkook menatap jengkel hyungnya. Apa mereka terlihat seperti pengangguran?

Jungkook juga ada jadwal latihan sendiri.

"Byul melarangku dan mengatakan datang saat ia sudah diperbolehkan pulang" Jungkook menjelaskan sambil memandang Jimin yang tertinggal dibelakang.

"Jika khawatir kau bisa menemuinya nanti, Hyung"

"Siapa bilang aku khawatir"

"Eeey~ yasudah kenapa mesti sensi seperti itu. Pagi ini kita ada jadwal tampil di acara amal rumah sakit. Itu rumah sakit yang merawat Moonbyul"

"Benarkah?"

"Kau tak baca skrip nya?"

"Aku pulang duluan. Kau lanjutkan sendiri eoh. Aku duluan"

Sejurus kemudian Jimin berbalik arah. Larinya lebih cepat dibanding saat ia berolahraga tadi hingga membuat Jungkook takjub. Haruskan Hyung itu diberikan motivasi untuk bisa berolahraga sebaik itu?

Lagi-lagi Jungkook tersenyum melihat tingkah Jimin yang malu-malu. Sudah tau suka tapi gengsi. Jungkook bertaruh jika Yoongi bergerak duluan maka tamat riwayat Jimin.

Ya walaupun Yoongi sama seperti Jimin sih.

Jungkook cukup pintar untuk urusan ini.



.

"Hey ini acara amal. Tidak perlu berlebihan seperti itu, Jim" Seokjin lelah melihat Jimin yang bolak-balik kamar berhenti baju dan meminta saran seokjin.

"Begitukah?"

"Ingin sekalian bertemu Moonbyul?" Tebak Seokjin dengan menahan tawa. Bukannya menjawab, Jimin melongos masuk lagi ke dalam kamar.

WHAT ARE WE? [JIMIN STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang