6. Kejutan Yang Tidak Disangka

5.7K 550 7
                                    

Yasmin sampai di salah satu resort yang cukup terkenal di Bali, Four Seasons

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasmin sampai di salah satu resort yang cukup terkenal di Bali, Four Seasons. Bukan main, harga perkamarnya saja sudah mencapai angka sepuluh juta permalamnya. Kamarnya langsung menghadap ke arah laut dilengkapi kolam berenang perkamar, luasnya laut berwarna biru menjadi pemandangan yang menenangkan, beberapa orang tengah berjemur di bawah teriknya matahari, Yasmin takjub karena ini kali pertama dia ke resort ini, kalau ke Bali bersama keluarga, dia harus kembali ke sini lagi.

Satu demi satu dia menaiki tangga dengan mengangkat kopernya yang cukup berat, laki-laki yang dibelakangnya hanya tertawa melihat ekspresi perempuan di depannya yang cukup kocak. Mungkin dia akan memberikan surprise untuk perempuan itu.

Arsen berbelok dan masuk ke kamarnya, beberapa fasilitas mewah yang disediakan sangat sayang untuk dilewatkan untuk itu dia memilih untuk langsung mandi dan mengelilingi resort ini.

Entah berapa uang yang dikeluarkan oleh pak Chairil untuk biaya perjalanan kali ini, memikirkannya saja sudah memusingkan tapi mengingat kekayaan luar biasa dari Pak Chairil yang dermawan itu membuatnya maklum, bahkan ribuan orang pun sanggup dia ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah berapa uang yang dikeluarkan oleh pak Chairil untuk biaya perjalanan kali ini, memikirkannya saja sudah memusingkan tapi mengingat kekayaan luar biasa dari Pak Chairil yang dermawan itu membuatnya maklum, bahkan ribuan orang pun sanggup dia berikan tiket liburan ke Bali.

Yasmin satu kamar dengan Yana, sementara Alfi bersama suaminya, katanya sekaligus melanjutkan bulan madu mereka yang tertunda karena urusan pekerjaan masing-masing.

"Aku nggak sabar banget mau ketemu anaknya pak Chairil" ucap Yana yang sedang menyetrika gaun miliknya. Yasmin hanya berbaring memeluk guling, jika bisa memilih dia ingin tidur saja seharian, rasanya seperti ada magnet yang menariknya, tak ingin bangun.

"Hei kaum rebahan" ucap Yana menarik selimut sahabatnya itu.

"Apa sih Na? Ganggu banget" sahut Yasmin sewot

"Gimana? Bagus nggak?" Yasmin mengangguk malas.

"Kamu mah manggut-manggut terus" ucap Yana kesal, "Udah baju ketiga nih, yang mana yang paling bagus?"

"Ketiga-ketiga, udah baju kelima yang kamu tanya ke aku, lagian cuma makan malam doang bukan acara lamaran. Nggak usah heboh, please." ucap Yasmin

"Udah ah, Makan yuk, masa harus nungguin anaknya Pak Chairil dulu baru kita makan" sambungnya

"Kalau urusan makan aja, nomor satu. Itu, ada cemilan ditas aku, makan aja. Kamu nggak boleh kenyang, entar malam kita makan enak." Yasmin tersenyum seolah energinya kembali pulih.

DILEMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang