28. Disampingmu

5.7K 562 17
                                    

Sebab, pada tangis paling sendumu,
Pada luka dan rasa sepi itu
Aku tidak akan jauh darimu,
Kugenggam tanganmu,
dan enyahkan mimpi-mimpi burukmu.

-DILEMA-

Rasa cinta seorang lelaki, dapat dilihat dari bagaimana usahanya untuk menghalalkanmu. Jika dia masih enggan menjadikanmu halal untuk disentuh, halal untuk dipandang dan halal untuk dititipkan rasa. Maka, perlu dipertanyakan keseriusannya. Sebab cinta, tidak akan membawa kita pada pedihnya dosa karena berzina.

Rasa cinta itu fitrah, dia akan tumbuh dihati setiap insan. Bagaimana kemudian cinta itu menjadi pahala atau dosa, dilihat bagaimana kita mengolahnya.

Dan, tidak ada pembuktian paling romantis, ketika lelaki itu mengucapkan Qabiltu di depan kedua orang tuamu.

"Ya Arsen Ghufran Chairil Bin Chairil Rahimahullah, anakahtuka wa zawwaj-tuka makhthubataka Abshari Nuria Yasmin binti Adnan bi mahri mushaf alquran wa alatil ‘ibadah haalan"

"Qobiltu nikaahahaa wa tazwiijahaa bil mahril madz-kuur haalan" ucap Arsen dalam satu tarikan napas, ucapan syukur dan kata SAH tak hentinya menggema di ruangan.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu mengucap syukur, Yasmin yang duduk di atas kursi rodanya mengenakan kebaya putih senada dengan khimarnya tersenyum, menampilkam deretan gigi putih bersihnya sebagai tanda bahwa dia sangat bahagia, hari ini akan menjadi momen paling bersejarah, paling membahagiakan yang tidak akan pernah dia lupakan.

Pernikahan itu hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Sahabat-sahabat dan keluarga.

Hari saat Arsen melamarnya kembali, dia meminta izin kepada Abi Adnan untuk direstui jalannya menghalalkan Yasmin. Dia mencoba meyakinkan Abi Adnan dan Ummi Aisyah, dia akan menjaga, menerima segala kurangnya Yasmin. Dua hari setelahnya mereka melaksanakan akad sederhana.

Awalnya Yasmin menolak, dia tidak mau melaksanakan momen bersejarah yang hanya akan ada sekali dihidupnya itu di rumah sakit. Tetapi, keahlian Arsen salah satunya adalah meyakinkan Yasmin. Tidak peduli meski dia ada di atas kursi roda sekalipun, Yasmin tetap Yasmin, perempuan cantik yang kini akan ada disetiap dia bangun dari tidurnya.

"Selamat Yas, i'm happy for you. Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoir, semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan." Ucap Pipit

"Makasih ya Pit, Aya." Mereka bertiga berpelukan, silih berganti orang-orang bersalaman, Yana dan Alfi yang baru-baru ini mendapat kabar bahagia, dia sedang mengandung dan memutuskan untuk mengambil cuti.

"Akhirnya sold out juga" pernikahan sederhana namun bertaburan do'a. Ribuan paket sembako, paket makanan disalurkan pada mereka yang membutuhkan, anak jalanan, yatim piatu, para pekerja keras yang merupakan pejuang hidup. Bonusnya do'a dari mereka yang ikut merasakan kebahagian untuk kedua insan itu.

Kini genggaman tangan mereka begitu nyata. Tidak ada lagi dosa diantaranya, malah pahala yang akan terus mengalir.

Yasmin menggigit bibirnya "Maaf ya, kalau aku udah bisa jalan, pasti kamu nggak akan kerepotan untuk dorong kursi rodaku." Ucap Yasmin membuat Arsen tertawa.

"Sejak kapan Yasmin jadi orang yang nggak enakan gini. Di mana Yasmin yang galak itu?" Yasmin melotot membuat Arsen tertawa.

***


Hari demi hari mereka lalui bersama. Setiap mereka selesai melaksanakan sholat subuh, mereka tadarrus bersama. Saling muraja'ah hafalan untuk kemudian berlatih berjalan setelahnya di taman atau lorong rumah sakit.

DILEMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang