7. Sebuah Cara Menaklukkan Hati

5.7K 517 7
                                    

"Yasmin, jangan melulu menunggu seseorang yang belum tentu kedatangannya, belajarlah mencintai seseorang yang ada disisimu." Perkataan itu selalu terngiang-ngiang dikepalanya, berulang kali dia memejamkan mata namun dia tidak bisa terlelap sedangkan Yana sudah terlelap sejak tadi, dia melepas penutup mata bergambar Grizzly salah satu karakter We Bare Bears favoritnya, beruang yang seluruh tubuhnya benar-benar ditutupi bulu berwarna cokelat.

Dia bangkit kemudian ke luar kamar dan berjalan ke arah kolam renang yang hanya diterangi lampu remang, dia menghirup udara dan merasakan dinginnya malam yang menembus kulitnya. Dia memakai pashmina instan berwarna krem dengan outer berwarna senada. Dalam balutan sesederhana itu kecantikannya tidak pudar, bahkan tanpa make up yang menghiasi wajahnya

Bali tidak pernah gagal memberi ruang untuk beristirahat, dia menghirup udara segar di sana sendiri. Tidak ada rasa takut di sana, tidak sempat memikirkan makhluk halus yang mungkin akan menculiknya atau tiba-tiba merasukinya karena dia terlalu sibuk berdialog dengan dirinya sendiri. Kadang-kadang dia bertanya, mengapa semua ini harus terjadi padanya. Ketika dia menyukai kakaknya sendiri, dia menerima cinta tak berbalas. Ketika seseorang kemudian berhasil membuat hatinya berpaling, dia harus menunggu entah sampai kapan. Kemudian, tiba-tiba seseorang lelaki datang tiba-tiba, memaksa merubuhkan dinding yang tak kasat mata yang setengah mati dibangunnya.

Omong-omong, entah kenapa dia kembali teringat akan percakapannya dengan Arsen. Lagi-lagi lelaki menyebalkan itu terang-terangan menyampaikan perasaannya. Apakah dia tidak bosan. Sifatnya benar-benar jauh berbeda dengan Syafiq, kakaknya yang begitu paham agama sampai takut menyampaikan rasanya kepada wanita yang belum halal untuknya, sama seperti dia, Arsen adalah lelaki yang mencoba belajar menjadi hamba yang baik. Terlalu cepat mungkin mengungkapkan pendapatnya tentang Arsen tapi begitulah adanya. Arsen adalah tipekal orang yang apa adanya, jika ingin mengatakan sesuatu maka dia akan langsung mengutarakannya.

"Kenapa kamu masih betah sendiri?" Tanya Arsen tiba-tiba. Seperti ucapan Arsen mereka berdua berjalan bersisian. Sudah dua menit waktu berlalu, artinya beberapa menit lagi dia akan bebas dari lelaki di sampingnya. Jujur saja, jika Ummi dan Abinya tahu bahwa dia sedang berduaan dengan lelaki yang bukan mahramnya, bisa-bisa kupingnya akan dijewer hingga putus, tidak.. tidak, lebih dari itu mungkin dia akan dicambuk? Memang, dia bukanlah wanita yang bisa dibilang sholehah dan menaati seluruh perintah agama. Tapi, dia senantiasa akan selalu belajar untuk menjadi sebaik-baik wanita. Dia tahu betul berduaan dengan lelaki bukan mahram tidak diperbolehkan dalam agamanya.

"Tiba-tiba banget nanyanya Om, eh Arsen." Celetuk Yasmin polos "Dua hari lalu aja pura-pura nggak kenal." Sambungnya, bodoh kenapa pula dia malah membahas itu.

"Kenapa? Marah ya karena saya pura-pura nggak kenal?"

"Idih, siapa tuh yang marah? Saya? Hahaha, malah saya bersyukur banget kamu nggak nyapa, nanti jadi bahan rumpi lagi di rumah sakit."

"Kemarin banyak laki-laki disamping saya, saya nggak mau mereka kepincut sama kamu. Apalagi sampai ngerebut kamu, sekarang kan lagi zaman teman makan teman?" Yasmin mendelik tajam, lupakan jika lelaki disampingnya adalah Arsen anak dari Pak Chairil yang tajir melintir.

Arsen tertawa melihat ekspresi perempuan disampingnya. "Tinggal dijawab apa toh susahnya? Sekaligus jadi pembelajaran buat saya gimana caranya maju lebih jauh." Yasmin menatap ngeri lelaki itu.

"Wanita seperti kamu, seharusnya sudah lama sold out. Kamu memiliki semua yang harusnya ada pada wanita, nggak perlu saya sebutpun kamu tahu kalau kamu cantik."

"Setiap wanita kan cantik." Koreksi Yasmin

"Yup, saya baru menyebutkan dasarnya saja dan saya nggak jatuh cinta karena kamu cantik, lebih dari itu. Kamu cerdas dan berwawasan luas, pandai menjaga diri, peduli terhadap sesama, pecinta hewan, apalagi ya? Kamu sesempurna itu, kalau disebut semua bisa buat skripsi."

DILEMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang