7

355 45 26
                                    

*Apa yang harus aku lakukan sekarang. Semuanya telah terjadi*

TYPO BERTEBARAN ⚠


Akira terduduk di tangga dapur. Ia tidak dapat menghentikan perasaan curiga terhadap suaminya sendiri. Jimin yang mulai berubah, Jimin yang selalu pulang larut akhir akhir ini. Dan lagi perempuan yang bernama Yoona. Siapa perempuan itu sebenarnya. Apa hubungan Yoona dengan Jimin. Semua itu memenuhi isi kepalanya. Ia tak dapat berpikir jernih untuk saat ini.

Dan yang membuat ia semakin sakit adalah Jimin yang menolak ajakannya sarapan tadi pagi. Jimin bilang ia harus datang lebih awal ke kantor. Sungguh tidak biasanya Jimin bersikap seperti itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Akira dalam hati.

Ia menatap jam yang menggantung di dinding. Satu jam lagi adalah jam Jimin makan siang. Ia berniat akan membawakan makanan untuk suaminya. Dengan langkah semangat ia segera berjalan mendekat kearah lemari pendingin.

Begitu lemari pendingin terbuka. Ia segera mengambil beberapa bahan yang ia butuhkan untuk membuat masakan kesukaan suaminya.

"Semoga kau suka oppa" monolognya dengan senyuman yang mengembang.

.

Yoona pov

Dengan langkah cepat Yoona berjalan kearah pintu Apartemen nya. Seseorang beberapa kali memencet bell Apartemennya tanpa jeda.

"Siapa orang kurang ajar yang memencet bell berkali kali. Aku tidak tuli" gerutunya.

Dan saat pintu Apartemen terbuka Yoona langsung bernjengit kaget.

Didepannya sudah berdiri sosok laki laki yang kali ini sangat ia hindari.

Lelaki yang menyakiti hatinya, hingga membuat hidupnya hancur berantakan.

Yoona hendak menutup pintu Apartemennya. Namun laki laki bernama Kim Taehyung itu telah lebih dulu mencengkram lengannya.

"Mau apa kau?" tanya Yoona dengan wajah yang memerah karna menahan emosi.

"Katakan padaku. Apa benar kau hamil?" tanya Tarhyung dengan tatapan memgintimidasi.

Yoona terdiam tanpa menjawab. Bahkan ia tak berani menatap mantan kekasihnya itu.

Yoona menahan air matanya untuk tidak jatuh. Ia tidak boleh terlihat lemah.

"Jawab aku Yoona" Taehyung semakin mencengkram erat lengan Yoona.

Yoona merasakan sedikit sakit dilengan kanannya "lepaskan Tae, ini sakit" ia mencoba melepaskan cengkraman itu, namun nihil. Cengkraman tangan Taehyung malah semakin mengerat.

Taehyung segera melepaskan cengkraman tangannya. Lalu mendorong Yoona hingga punggung Yoona nembentur tembok dengan sangat keras.

"JAWAB AKU JEON YOONA" bentak Taehyung dengan wajah yang sudah merah padam karna menahan emosi.

"IYA. MEMANGNYA KENAPA JIKA AKU HAMIL. APA URUSANNYA DENGANMU".

"Siapa yang menghamilimu" tanya Taehyung dengan tatapan tajamnya.

Yoona terdiam, ia tak dapat menjawabnya. Air mata mulai menetes dan membasahi pipinya.

"JAWAB AKU YOONA" Taehyung meninju tembok disisi Yoona. Yoona tersentak kaget, dan membuat ia menangis semakin keras.

"Apa pedulimu Tae, hiks. Kau sudah menghianatiku".

"Aku tidak pernah menghianatimu. Kau saja yang tidak mau mendengarkan penjelasanku. Gadis yang kau lihat saat bersamaku itu. Dia yang telah dijodohkan denganku. Tapi aku menolaknya".

Jadi selama ini Yoona salah faham pada Taehyung. Dia merasa sangat bodoh saat ini. Seharusnya ia mendengarkan penjelasan Taehyung dulu. Bukan malah pergi berlari sejauh mungkin meninggalkan Taehyung yang berusaha mengejarnya.

"Tapi kenapa kau, hiks, memeluknya?" tanya Yoona.

"Aku menjelaskan padanya jika aku sudah punya kekasih. Dan dia sangat sedih karna tau aku menolak perjodohan ini. Lalu dia menangis. Dan aku memeluknya untuk menenangkannya".

Tangisan Yoona terdengar begitu memilukan. Ia menepuk dadanya berkali kali berharap rasa sakit di dadanya berkurang. Namun nihil, ia malah merasakan sakit yang teramat dalam.

Ia segera memeluk Taehyung.

"Maaf Tae, aku begitu, hiks, mencintaimu".

Taehyung mengelus lembut surai Yoona "aku lebih mencintaimu. Tapi kau menyakitiku dengan cara seperti ini Yoon".

Yoona memeluk Taehyung semakin erat. Ia menangis dipelukan mantan kekasihnya.

Andai saja ia mau mendengarkan penjelasan Taehyung lebih dulu mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

.

Sudah hampir setengah jam Yoona menangis dipelukkan Taehyung. Yoona terus berucap kata maaf sembari menjelaskan semuanya. Jika ia telah melakukan kesalahan dengan pergi ke sebuah club saat dirinya patah hati. Dan karna itulah ia harus berakhir seperti ini. Hamil dengan laki laki yang sekarang sudah berstatus sebagai suami orang.

Taehyung terus mengelus lembut punggung Yoona berusaha menenangkan Yoona saat ini.

"Berhenti menangis" ucapnya sembari mencoba melepaskan pelukannya. Dan menatap manik berair Yoona.

Yoona terlihat sangat kacau. Matanya terlihat sangat merah karna terlalu lama menangis.

"Yoon. Katakan padaku siapa laki laki yang menghamilimu".

Yoona menggeleng pelan. Ia tidak akan memberituakan siapa lelaki yang sudah menghamilinya untuk saat ini. Karna ia juga masih memiliki rasa iba pada lelaki bermarga Park itu. Jimin sudah memiliki istri, dan ia sangat mencintai istrinya. Yoona masih memikirkan hati istri Jimin kalau sampai ia tau suaminya menghamili perempuan lain.

"Aku mohon Yoon" ucap Taehyung lembut.

"Apa yang akan kau lakukan padanya?" tanya Yoona.

"Aku akan menghajarnya sampai mati. Karna sudah membuatmu seperti ini" ucap Taehyung dengan pandangan yang mulai menggelap.

Yoona dapat melihat pandangan Taehyung yang mulai berubah menggelap. Ia tau bahwa Taehyung sudah sangat emosi saat ini.

"Tae, dia sudah memiliki istri. Dan kau tau. Istrinya sedang hamil. Aku juga seorang wanita. Itu pasti akan sangat menyakitkan jika istrinya sampai tau semuanya".

Taehyung tersenyum lembut "kau tau Yoon. Aku tidak pernah salah memberikan hatiku untukmu. Kau perempuan yang sangat baik. Aku sangat mencintaimu sungguh".

Taehyung segera merengkuh tubuh Yoona. Membawanya kedalam pelukan hangatnya.

Arti Sebuah Rasa PJM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang