18

335 43 3
                                    


Duduk diam membisu, tangannya pun digenggam erat oleh Adik kesayangannya.

"Katakan dengan benar, Jeon Yoona" ucap Tuan Jeon dengan tatapan tajamnya.

Yoona sudah pulang dari rumah sakit semenjak tadi pagi. Dan sore harinya Tuan Jeon dan Nyonya Jeon memutuskan untuk menemui Anaknya diApartemen milik Yoona.

Nyonya Jeon sangat merindukan Anak Perempuannya itu.

Namun ketika melihat keadaan Yoona yang sedikit miris, kantung mata menghitam, pipi tirus, dan tubuh yang sedikit kurus. Ia jadi merasa sangat kasihan pada Anaknya itu.

Dan yang membuatnya terkejut adalah perut Yoona yang terlihat membuncit.

"Kau masih tidak mau mengatakan apapun" kembali Tuan Jeon berkata dengan nada tajam dan menusuk.

"Kau hamil?" tanya Nyonya Jeon penuh selidik.

Yoona tetap diam membisu tanpa mau mengatakan apapun.

"Kau tau sesuatu, Jeon. Cepat katakan pada Appa" Tuan Jeon memberi tatapan mengitimidasi pada Putranya itu. Walau begitu Jungkook tetap mengenggam erat tangan Yoona berharap Kakaknya sedikit lebih tenang.

"Noona. D... Dia"

Sebelum Jungkook berhasil melanjutkan kata katanya, Yoona telah lebih dulu menjawab pertanyaan dari Appanya "Aku hamil, Appa".

Seketika rahang Tuan Jeon mengeras. Sedangkan Nyonya Jeon masih shock, ia tak dapat membendung lagi air matanya untuk tidak keluar.

Tuan Jeon tersenyum getir. Mengepalkan kedua tangannya sembari mencondongkan badannya tepat didepan Yoona "katakan siapa yang menghamilimu? Apakah lelaki bermarga Kim itu?"

Dan benar saja dugaan Yoona. Pasti keluarganya akan mengira Taehyung lah yang menghamilinya.

Yoona menggeleng pelan.

Genggaman tangan Yoona yang sangat kencang itu lambat laun merenggang. Jungkook dapat menyadari hal itu. Ditatapnya raut wajah Kakaknya itu, wajah Yoona memucat dengan banyak peluh yang membanjiri tubuhnya.

Plakk

Tamparan penuh emosi itu tepat mengenai pipi kiri Yoona.

Yoona merasakan bibirnya perih, itu bukan tamparan biasa. Ia sangat tau jika Appanya marah, ia tak akan segan segan untuk memukul Anaknya, walaupun Yoona itu adalah seorang Perempuan.

"KATAKAN, SIAPA YANG MENGHAMILIMU? APA KAU TIDAK PUNYA MULUT UNTUK MENJAWAB" ucapnya dengan emosi yang sudah memuncak.

Yoona terdiam dengan isakkan tangis yang begitu memilukan.

"Appa, sudah. Kau bisa menyakiti Anakmu sendiri" ucap Nyonya Jeon sembari mengelus lembut punggung Suaminya. Berharap Suaminya bisa sedikit lebih tenang. Dan tidak menyakiti Anak yang paling ia sayangi itu.

"JANGAN PERNAH KAU MENAMPAKAN WAJAHMU LAGI DIHADAPKANKU. AKU TIDAK PERNAH MEMPUNYAI ANAK SEPERTIMU" ucap Tuan Jeon final.

Ia meraih tangan Istrinya, menggenggamnya begitu erat. Lalu menarik Istrinya untuk ikut pulang bersamanya.

Setelah kepergian kedua Orang Tuanya, Yoona hanya bisa menangis pilu.

Jungkook menyandarkan kepala Kakaknya dibahunya.

"Noona, nanti aku yang akan bicara pada Appa" ucap Jungkook sembari mengelus lembut surai Kakaknya.

Jungkook dapat merasakan tubuh Kakaknya bergetar karna isakkan tangisnya. Hatinya terasa mencelos melihat keadaan Kakaknya.

"Katakan padaku saja. Siapa yang menghamilimu?" tanya Jungkook.

"Park Jimin" dengan isakkan yang begitu keras ia menjawab semua pertanyaan Jungkook selama ini.

"Park Jimin?".

Jungkook membeku ditempat. Ucapan yang baru saja sukses membuat jantunganya berhenti berdetak beberapa saat.

.




Akira pov

Akira membalut jarinya yang terkena pecahan gelas beberapa menit yang lalu. Ia tak sengaja memecahkan gelas susu yang akan ia minum.

Perasaannya tidak tenang saat ini. Ia seperti merasakan firasat buruk tentang Suaminya.

Ada apa lagi ini Tuhan?

Sesekali ia mencoba untuk menenangkan degub jantungnya yang berpacu sedikit lebih cepat dari biasanya.

Ia berharap tidak ada hal buruk yang terjadi pada Suaminya.

Akira sedikit tersentak saat merasakan tepukan lembut pada bahunya.

"Kau kenapa sayang?" suara Jimin dengan nada kwatir yang ketara.

"Jimin, Oppa" Akira segera bangkit dari duduknya, dan memeluk Jimin begitu erat.

"Aku merasakan firasat buruk tentangmu" ucap Akira lirih, namun Jimin masih jelas mendengarnya.

"Aku takut kau kenapa napa".

Jimin terdiam sesaat, ia menepuk pelan punggung Istrinya.

"Aku baik baik saja sayang, aku pulang lebih awal hari ini" ucap Jimin sembari melepaskan pelukan Istrinya. Ia tatap mata berair Akira. Jarinya terulur untuk menghapus lelehan air mata yang ada dipipinya.

"Aku baik baik saja kan. Sudah jangan menangis seperti anak kecil".

Jimin segera membawa Akira kedalam pelukkannya. menempelkan bibirnya dipuncak kepala Akira, mengecupinya berulang ulang, berharap Akira dapat lebih tenang.








****


Semuanya udah terungkap. Jungkook udah tau kalau Yoona hamil anak Jimin.

Ini cerita drama banget emang. Kadang bikin pembaca muak wkwkw.

Apalagi sikap Akira yang begitu lemah. Isinya cuma nangis mulu. Yap Yoona tegar banget kok, beda dengan Akira.

Jangan lupa Bintang nya :)

Hargai author dengan vote ya, kalau gabisa komen ya minimal vote aja gapapa.





Arti Sebuah Rasa PJM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang