26

382 43 33
                                    

Satu bulan telah berlalu, dan tepat hari ini Yoona akan melahirkan buah hatinya.

Setiap hari Yoona selalu berdo'a agar ia tidak bertemu kembali dengan Namja bermarga Park itu. Ia sudah bisa melupakan Jimin, dan hidup bahagia bersama Kim Taehyung.

Taehyung masuk kedalam ruangan Yoona, ia disuguhkan dengan pemandangan yang begitu menyayat hati. Yoona berbaring diatas brankar sambil menahan sakit pada perutnya. Taheyung dapat melihat bagaimana wajah pucat Yoona.

Taehyung menghampiri Yoona. Kemudian tersenyum begitu lembut. Mengambil tangan Yoona untuk digenggamnya.

"Kau pasti bisa" Taehyung tersenyum begitu lembut. Lalu mencium kening Yoona singkat.

"Aku akan menunggu diluar. Percayalah, aku selalu mendo'akan yang terbaik untukmu. Aku akan selalu ada untukmu" ucapnya kembali. Mencoba memberikan kata kata penyemangat untuk Yoona.

Ntah, Taehyung harus merasa senang atau sedih saat ini. Senang karna Yoona akan melahirkan buah hatinya. Dan sedih karna faktanya Anak itu bukan darah dagingnya.

Yoona begitu bersyukur karna Taehyung masih bertahan dengannya sampai detik ini. Walaupun tidak ada satupun dari keluarganya yang menemaninya saat ini. Ia tau betapa marahnya Appa dan Eommanya padanya.

Bahkan ia tak mau menghubungi Jungkook. Walaupun ia begitu merindukan Adik manisnya itu.

"Kau kuat" ucap Taehyung untuk yang terakhir sebelum ia keluar dari ruangan Yoona.




.



Jimin pov

Kelopak mata Jimin terbuka saat ia kembali mendapat mimpi buruk malam ini. Tubuhnya masih terbaring diranjang.

Ia memegangi dadanya yang sedikit terasa sakit. Memejamkan mata perlahan, mencoba untuk menengkan dirinya sendiri.

Hampir setiap hari ia mengalami mimpi buruk setelah kepergian Yoona. Ia sudah mencoba mencari dimana Yoona berada. Namun hasilnya nihil. Ia hanya membuang banyak waktu untuk itu, karna ia sama sekali tak menemukan Yoona sampai saat ini.

Hingga satu bulan berlalu, ia selalu dihantui dengan rasa bersalah pada Perempuan bermarga Jeon itu.

Dadanya kembali berdenyut nyeri saat menyadari jika kandungan Yoona saat ini sudah menginjak usia sembilan bulan.

Apakah Yoona sudah melahirkan buah hatinya?

Pertanyaan itu selalu memenuhi pikiran Jimin.

Ia menatap Istrinya yang tidur disampingnya dengan tatapan begitu senduh.

Sebulan lagi Akira juga akan melahirkan buah hatinya. Jimin sangat menantikan hal itu.

Tangannya terulur untuk mengelus lembut pipi Istrinya.

Jimin begitu bersyukur karna Akira mampu bertahan sampai detik ini.

Namun dalam lubuk hatinya, ia masih berharap dapat bertemu dengan Yoona, dan buah hatinya.








.









Taehyung pov

Taehyung terduduk dibangku besi yang berada disamping ruang persalinan Yoona.
Sudah hampir tiga jam ia menunggu dengan cemas. Namun belum ada tanda tanda bayinya Yoona lahir.

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang persalinan. Menyadari hal itu Taehyung segera beranjak dari tempat duduknya. Lalu berjalan mendekat kearah dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan Yoona, dok?" tanya Taehyung dengan raut wajah cemas yang kentara.

Dokter itu tersenyum begitu lembut "Anak Anda lahir dengan selamat" ucap Dokter tersebut yang sontak membuat Taehyung terdiam sesaat.

Hatinya terasa hancur saat menyadari jika Anak itu bukanlah darah dagingnya.

Taehyung mencoba untuk tetap tersenyum, mengabaikan rasa sakit hatinya saat ini.

"Terima kasih, Dok" ucap Taehyung.

Dokter itu menyuruh Taehyung masuk untuk menemani Yoona.

Akhirnya taehyung pun masuk kedalam ruangan dimana Yoona berada.

Terlihat Yoona sedang terbaring dengan bayi yang berada dalam gendongannya.

Yoona tersenyum begitu lembut "Anakku laki laki, Tae".

Taehyung melangkahkan kakinya mendekat. Mencoba untuk tetap tersenyum, walaupun dalam hatinya merasakan sakit.

Ia dapat melihat raut wajah bahagia dari Yoona. Ia begitu senang atas kelahiran buah hatinya itu.

"Kau mau memberi nama dia siapa?" tanya Taehyung.

Yoona menggeleng pelan "aku belum memikirkan itu".

"Apa boleh aku memberi dia marga sama sepertimu?" tanya Yoona.

Taehyung terdiam sesaat. Ia makin sakit dibuatnya.

Memejamkan mata sejenak, mencoba menengkan dirinya sendiri.

"Iya, kau boleh menggunakan margaku" ucap Taehyung.

Yoona tersenyum bahagia, "terima kasih, Tae".

Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku menamai Anak ini,  Kim Tae Yoon".

"Nama yang Bagus. Aku suka".




.







****

Aku minta maaf ya, kalau ceritanya makin lama makin gajelas.

Jangan lupa Bintang nya :)

Arti Sebuah Rasa PJM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang