5

355 51 34
                                    

JANGAN LUPA VOTE ❌

Yoona pov

Dengan langkah gontai Yoona segera membuka pintu apartemennya.

Terlihat Jungkook sedang berdiri didepan pintu apartemennya dengan membawa sekantong penuh belanjaan.

Tubuh Yoona hampir saja ambruk ke lantai kalau saja Jungkook tidak dengan sigap menangkap tubuhnya.

"Noona, kau kenapa?" tanya Jungkook sembari memapah tubuh Yoona, dan dengan hati hati mendudukannya ke sofa.

"Aku baik baik saja, hanya sedikit pusing Jung" jawabnya sembari memijat pelipisnya.

Jungkook menaruh sekantong belanjaan yang ia bawa diatas meja "aku membelikan mu banyak makanan, nanti kau taruh di kulkas. Itu untuk persediaan makan mu dalam seminggu".

Yoona tersenyum lembut. Adiknya ini begitu perhatian padanya. Jungkook memang sangat menyayangi Noona nya.

"Terima kasih Jung".

Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

Jungkook menatap Yoona yang mengelus perutnya dengan tangan kirinya, dan tangan kanan ia gunakan untuk memijat pelipisnya.

"Ada apa dengan perutmu?" tanya Jungkook penasaran.

Yoona segera menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan. Sepertinya ia tidak bisa menutupi semuanya dari Adiknya ini. Lambat laun Jungkook pasti akan tau perihal kehamilannya. Jungkook akan sering berkunjung ke Apartemennya dan pasti ia akan melihat perkembangan perut Yoona yang semakin lama semakin terlihat membuncit.

"Jung, duduk sini" ucapnya sembari menepuk sofa kosong disebelahnya.

Jungkook segera duduk disebelah Yoona.

"Kau harus berjanji untuk tidak marah padaku, dan kau juga harus berjanji untuk tidak mengatakan ini pada siapapun" ucapnya lembut sembari menggenggam tangan Jungkook.

Jungkook mengangguk "sebenarnya ada apa dengan mu Noona?" tanyanya semakin penasaran.

"Aku hamil Jung" ucapnya dengan mata yang berkaca kaca.

Jungkook segera melepaskan genggaman tangan Yoona "kau keterlaluan. Bagaimana jika Appa dan Eomma sampai tau" Jungkook mengusap wajahnya frustasi.

Yoona sempuran menangis "aku takut jika Appa, hiks, marah padaku".

Hati Jungkook ikut merasakan sakit yang teramat dalam. Ia sangat menyayangi Yoona. Bagaimana jika Appa nya yang kejam itu tau perihal kehamilan Yoona. Pasti ia tidak akan mau menganggap Yoona sebagai anaknya lagi.

Jungkook bergegas membawa Yoona kedalam pelukannya "menangislah" ucapnya sembari membelai lembut surai Yoona.

"Kenapa, hiks, kau malah menyuruhku untuk menangis".

"Itu akan membuatmu sedikit lebih tenang" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya.

Yoona menangis dipelukkan adiknya.

.





Jungkook pov

Jungkook menekan bell apartemen Taehyung berulang kali.

Setelah pintu apartemen Taehyung terbuka. Jungkook dengan segera mendorong tubuh Taehyung, lalu mencengkram kerah baju Taehyung kuat.

"Kau brengsek, Kim Taehyung" ucapnya Jungkook dengan tatapan menggelap.

"Apa maksudmu?" tanya Taenyung bingung.

Jungkook melepaskan cengkramannya pada kerah Taehyung, ia memukul Taehyung hingga Taehyung jatuh tersungkur dilantai.

"Kau gila Jung, apa yang kau lakukan" ucap Taehyung sembari memegang pipinya yang terasa panas akibat pukulan dari Jungkook.

"Kau menghamili Noona ku, kau harus bertanggung jawab".

Deg.

Seketika jantung Taehyung seolah berhenti berdetak. Yoona hamil?.

Bagaimana bisa. Sedangkan Taehyung tidak pernah meniduri Yoona. Selama menjadi kekasihnya pun Taehyung hanya sekedar memberikan Yoona kissing, ia tidak pernah melakukan hal lebih pada Yoona. Karna Yoona sendiri selalu menolak saat Taehyung ingin melakukan itu padanya.

"Demi Tuhan, aku tidak pernah melakukan hal itu pada Yoona. Tanyakan sendiri pada Yoona, siapa yang menghamilinya" ucap Taehyung sembari berdiri dan menatap tajam Jungkook.










****

Ada yang suka samaa cerita ini ga??

Jangan lupa Bintang nya :)

Arti Sebuah Rasa PJM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang