Rintik hujan ditengah malam semakin menambah dingin keadaa kota Seoul, Yoona masih terjaga malam ini. Ia sama sekali tak dapat memejamkan mata barang sedikit pun. Ntah kenapa perasaan tidak enak memenuhi hatinya saat ini.
Ia menatap pada Putranya Kim Tae Yoon yang tertidur begitu pulas disampingnya. Ia menyadari jika Anak itu begitu mirip dengan Park Jimin. Putranya memiliki bibir tebal yang begitu mirip dengan Namja bermarga Park itu, walaupun terasa menyakitkan ia tak dapat memungkiri hal itu.
Atensinya teralihkan pada ponsel miliknya yang berdering diatas nakas. Dengan gerakan cepat ia segera mengambil ponselnya. Ia dapat melihat nama Taehyung tertera dilayar ponselnya, seketika itu senyuman mengembang menghiasi wajah cantiknya.
"Tae, Aku begitu merindukanmu" ucap Yoona.
"Yoon. Ini aku Kim Seokjin" ucap Seokjin dari seberang sana.
Kim Seokjin adalah assistan pribadi Taehyung. Dan Yoona begitu mengenal Namja itu.
"Taehyung meninggal karna kecelakaan mobil tadi pagi. Mian. Aku baru sempat menghubungimu".
Mendengar penuturan dari Seokjin air mata Yoona seketika turun membasahi pipinya.
Ia tersenyum getir "kau becanda. Aku sedang tidak berulang tahun".
"Aku serius Yoon"
Dapat Yoona sadari suara Seokjin yang terdengar begitu lemah.
Seketika itu juga Yoona menangis histeris. Ia melemparkan ponselnya begitu saja kelantai. Ia meraung memukul mukul dadanya sendiri.
"KIM TAEHYUNG".
Isakkan kesakitan itu terus saja keluar dari mulutnya. Demi Tuhan, Yoona ingin mati saja. Ia sudah tidak sanggup melanjutkan kembali hidupnya. Semua terasa begitu menyakitkan untuknya. Takdir seperti mempermainkannya dengan begitu sadis.
Detik ini juga raganya terasa mati, saat mengetahui jika orang yang begitu ia cintai meninggalkannya untuk selamanya.
Ia menangis begitu keras. Hingga membuat Kim Tae Yoon yang sedang tertidur pun terbangun dan menangis.
Yoona terus saja menangis histeris, mengabaikan buah hatinya yang juga sedang menangis tersebut.
Hingga suara pintu kamar terbuka.
Jungkook segera berlari mendekat kearah kakaknya yang sedang menangis histeris diatas ranjang.
"Noona. Kau kenapa?" tanya Jungkook panik.
Jungkook baru saja memejamkan matanya setengah jam yang lalu. Namun karna mendengar tangisan dari dalam kamar kakaknya, ia terbangun dan langsung saja menghampiri kakaknya itu.
Dengan gerakan cepat Jungkook segera membawa Kim Tae Yoon kedalam gendongannya. Mencoba menengkan Anak dari kakaknya itu.
Yoona masih menangis begitu histeris sembari terus memukuli dadanya.
"Apa yang terjadi?" tanya Jungkook. Ia begitu panik saat ini.
Yoona masih terdiam. Ia tak dapat mengucapkan apapun untuk saat ini. Rasanya begitu sakit untuk saat ini.
"Noona. Ada apa sebenarnya?".
"Aku ingin mati Jeon" ucap Yoona begitu lirih. Namun Jungkook masih dapat mendengarnya.
"Tae hiks. Dia meninggal karna kecelakaan".
Jungkook menatap tak percaya, kakinya seketika lemas. Bahkan tanpa ia sadari air mata sudah turun hinggaembasahi pipinya. Dengan Kim Tae Yoon yang masih berada di gendongannya.
----
Keesokan paginya Yoona masih terdiam diatas ranjang. Dengan penampilan yang begitu kacau, pandangannya pun terasa kosong saat ini.
Pagi ini adalah acara pemakaman dari Kim Taehyung. Jenazah kekasihnya itu sudah tiba sejak sejam yang lalu. Namun ia tak punya daya hanya untuk menemui kekasihnya itu untuk yang terakhir kalinya. Lagipula kedua Orang Tua Taehyung begitu membencinya. Ia akan sangat marah jika mengetahui Putranya masih berhubungan dengan Yoona.
Jungkook menatap Yoona yang masih duduk terdiam diatas ranjang, dadanya begitu sesak saat ini. Ia dapat merasakan kesakitan yang dirasakan oleh kakaknya itu.
Dengan Kim Tae Yoon yang masih setia berada didalam gendongannya. Ia berjalan pelan melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah Yoona.
Mengetahui jika Tae Yoon sudah tertidur begitu pulas, lantas ia menidurkannya diatas ranjang tepat disebelah Yoona.
Jungkook mendudukan dirinya tepat disamping Yoona, membawa tubuh Yoona masuk kedalam pelukkannya. Paham betul jika kakaknya merasa terguncang untuk saat ini.
"Aku lelah" ucap Yoona begitu lirih. Ia sudah begitu tak berdaya untuk saat ini.
Jungkook mengelus lembut surai Yoona. Berulang kali ia mengucapkan kata kata penenang, berharap Yoona dapat sedikit lebih tenang.
****
Maaf ya makin lama makin gajelas.
Ini udh mau end kok
Jangan lupa Bintang nya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sebuah Rasa PJM (END)
Romance"Aku pikir memilih hidup denganmu adalah sebuah pilihan yang tepat. Nyatanya itu salah, justru karena pilihanku sendiri yang membuatku hancur." Park Akira. "Hal yang tak mudah untuk aku mengerti." Park Jimin. "Kau pikir aku tidak sakit karena ini...