Enam tahun kemudian.........
"Jira, Ji Yoon. Jangan berlarian seperti itu sayang. Eomma takut kalian akan terjatuh nanti" ucap Akira sembari memandangi kedua Anaknya yang sedang berlarian ditaman.
Akira dan Jimin tersenyum begitu lembut saat melihat kedua buah hatinya yang sudah berusia enam tahun sekarang.
Park Jira Anak Perempuan dari Jimin dan Akira berjalan mendekat pada Akira yang sedang duduk bersama Jimin sebuah bangku kayu.
"Eomma. Ji Yoon Oppa selalu menjahiliku" ucap Jira sembari melipat kedua tangannya didada. Dapat Akira lihat wajah kesal Jira saat ini.
Akira beranjak dari duduknya, lalu dengan langkah kecil ia mendekat pada Anak perempuannya itu.
Akira tersenyum lembut. Ia mencubit pelan pipi Jira "Mungkin Oppa mu itu terlalu gemas padamu".
Jimin yang masih terduduk dibangku taman itu tersenyum saat melihat interaksi antara Ibu dan Anak tersebut.
"Eomma. Jira selalu saja menyalahkanku" ucap Ji Yoon sembari mencebikkan bibirnya.
Akira tersenyum begitu lembut, kedua Anaknya ini memang begitu menggemaskan.
Jimin segera beranjak dari duduknya, lalu berjalan mendekat pada sang Anak sang Putra.
Jimin mengusak lembut surai hitam Ji Yoon "Appa lihat sendiri kau selalu menjahili Adikmu. Jangan lakukan itu lagi ya" Jimin menatap manik coklat Ji Yoon. Manik itu mengingatkannya pada seseorang yang begitu Jimin rindukan.
Sudah enam tahun lamanya Yoona meninggalkan Ji Yoon, tak terdengar kabar dari Yoona sedikitpun. Jimin hanya ingin memastikan jika Ibu dari Anaknya itu baik-baik saja.
Ji Yoon tersenyum. Lalu mengangguk pelan "mianhe, Appa".
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap kearah mereka dengan tatapan paling terlukanya. Perempuan itu masih Setia bersembunyi dibalik pohon sembari menatap Ji Yoon dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Eomma merindukanmu, Anakku" ucap Yoona sembari memegangi dadanya yang terasa begitu sesak.
Sudah setengah jam Yoona Setia berdiri dibalik pohon sembari menatap Anak lelakinya.
Ia menghapus lelehan air matanya dengan punggung tangan. Dengan langkah begitu pelan ia memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya mendekat pada Akira dan Jimin.
"Jimin" sapa Yoona.
Park Jimin segera menoleh kearah sumber suara yang memanggil namanya. Ia terpaku sesaat saat mengetahui jika yang memanggilnya adalah Perempuan yang selama ini ia rindukan.
"Yoona" ucap Jimin begitu lirih, namun Akira yang berada didekatnya masih dapat mendengarnya.
"Boleh aku memeluk Anakku, aku begitu merindukannya" ucap Yoona sembari menatap Jimin dan Akira secara bergantian.
Akira mengangguk pelan, lalu tersenyum begitu lembut.
"Ji Yoon. Peluk Eommamu, Nak" ucap Akira sembari menuntun Ji Yoon untuk mendekat pada Yoona.
Anak itu masih terdiam, ia masih tidak dapat mengerti dengan semua ini. Kenapa Akira mengatakan jika Perempuan yang berdiri tepat didepan Jimin adalah Eommanya.
Yoona segera membawa Ji Yoon kedalam pelukannya. Mengelus lembut punggung Anak lelakinya itu dengan begitu sayang.
"Eomma begitu merindukanmu" ucap Yoona sembari mengelus lembut punggung Ji Yoon.
Ji Yoon melepaskan pelukan itu sepihak. Ia menatap bingung kearah Jimin dan Akira secara bergantian. Ia ingin meminta penjelasan atas apa yang terjadi saat ini.
Paham betul dengan pandangan tak mengerti yang Ji Yoon berikan padanya, Jimin segera mendekat pada Anak lelakinya itu. Mengusak pelan surai hitam Ji Yoon begitu sayang.
"Dia Eommamu. Eomma yang telah melahirkan Ji Yoon" ucap Jimin sembari tersenyum lembut. Ia berharap putranya dapat mengerti.
"Eomma Ji Yoon hanya Akira Eomma".
Seketika dada Yoona terasa berdenyut nyeri. Anak yang ia lahirkan bahkan tak mengakuinya.
Jimin berjongkok untuk mensetarakan tingginya dengan Putranya. Ia mengelus lembut pipi Putranya.
"Dia Eommamu sayang, jangan membuatnya sakit dengan perkataanmu. Dia yang mengandung Ji Yoon. Dia yang melahirkan Ji Yoon. Dia juga yang bertaruh nyawa saat melahirkan Ji Yoon ke dunia ini" ucap Jimin begitu lembut. Mencoba menjelaskan jika Yoona adalah Ibu kandung dari Ji Yoon.
Ji Yoon hanya mengerjapkan matanya, ia masih tidak mengerti dengan semua ini. Dapat Jimin lihat air mata yang menggenang disudut mata Putranya.
"Jadi Akira Eomma bukan Ibu kandung Ji Yoon?" tanya Ji Yoon dengan mata yang berkaca kaca.
Jimin menggeleng pelan "bukan sayang. Eomma kandung Ji Yoon adalah Yoona Eomma. Yang sekarang berdiri disamping Ji Yoon".
Ji Yoon mengalihkan atensi sepenuhnya pada Yoona yang berdiri tepat disampingnya. Ia mendongak agar dapat melihat wajah Ibu kandungnya itu dengan jelas.
"Kenapa Eomma meninggalkan Ji Yoon?" tanya Ji Yoon sembari menatap Yoona.
Dapat Yoona lihat air mata yang menetes membasahi pipi Putranya itu. Ia segera berjongkok. Menghapus lelehan air mata yang membasahi pipi Putranya. Lalu segera membawa Ji Yoon kedalam pelukannya.
"Mianhe. Ada sesuatu yang tidak bisa Eomma jelaskan untuk saat ini. Hiks, tapi percayalah Eomma begitu menyayangi Ji Yoon".
Yoona mengelus lembut punggung Putra yang begitu ia rindukan tersebut.
Akira menatap haru pada Ibu dan Anak yang saling berpelukan tersebut.
Yoona melepaskan pelukkannya pada Ji Yoon. Lalu beralih menatap Jimin dan Akira secara bergantian.
"Minggu depan aku akan menikah, kalian datang ya".
Yoona telah menemukan kebahagiaannya. Kim Seokjin Namja yang menerima dirinya tanpa melihat masa lalu Yoona. Namja itu juga yang menguatkan dirinya ketika Yoona merasa begitu hancur saat itu.
Jimin mengangguk pelan "aku pasti datang".
Yoona melangkahkan kakinya mendekat pada Akira. Lalu tersenyum begitu lembut.
"Boleh aku memelukmu?" tanya Yoona yang langsung mendapatkan anggukan dari Akira.
Tangis Akira pecah saat Yoona memeluknya dengan begitu erat. Ia dapat merasakan rasa sakit yang Yoona rasakan selama ini. Ia begitu paham jika Yoona pasti sangat merindukan buah hatinya.
Jimin hanya bisa menatap haru pada kedua Perempuan yang berstatus sebagai Ibu dari kedua Anaknya tersebut.
"Appa, Jira juga ingin dipeluk" ucap Jira sembari merentangkan kedua tanganya kearah Jimin.
Jimin tersenyum begitu lembut, ia segera berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan kedua Anaknya tersebut. Dan dengan gerakan cepat ia membawa Jira dan Ji Yoon kedalam pelukan hangatnya.
****
Yoona udah ketemu anaknya. Dia jugaa bakalan nikah samaa seokjin.
Jangan lupa Bintang nya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sebuah Rasa PJM (END)
Romance"Aku pikir memilih hidup denganmu adalah sebuah pilihan yang tepat. Nyatanya itu salah, justru karena pilihanku sendiri yang membuatku hancur." Park Akira. "Hal yang tak mudah untuk aku mengerti." Park Jimin. "Kau pikir aku tidak sakit karena ini...